Raheem Sterling mencuri perhatian pecinta sepakbola karena nilai transfernya yang sangat mahal dari Liverpool ke Manchester City. Tak sedikit yang menilai bahwa nilai transfer tersebut terlalu mahal untuk pemain yang masih berusia 20 tahun.
Berbicara mengenai kepindahan Sterling ke City, City memang ngebet mendatangkan pemain berkualitas asal Inggris untuk memenuhi kuota pemain home grown mereka. Selain Sterling, kesebelasan berjuluk The Citizen ini telah berhasil mendatangkan Fabian Delph dan Patrick Roberts sebagai pemain Inggris baru mereka.
Seperti yang pernah kami singgung dalam beberapa artikel sebelumnya, aturan home grown di Liga Primer Inggris memang membuat banyak kesebelasannya bergerilya untuk mendapatkan pemain Inggris bertalenta. Ini yang membuat Alex Song diminati banyak kesebelasan dan membuat para pemain Inggris bernilai lebih mahal dibanding pemain dari negara lain.
Dan apa yang dilakukan Manchester City dalam menghadapi musim yang baru pun menunjukkan bahwa City masih terus mengakali agar peraturan home grown ini tak mengurangi kualitas mereka. Apalagi sejumlah pemain home grown mereka musim lalu sudah tak akan lagi berbaju City musim depan. Mereka adalah Frank Lampard, James Milner, dan Dedryck Boyata.
Kehadiran Sterling, Delph, dan Roberts mungkin untuk menutupi kepindahan tiga pemain home grown yang pindah. Meskipun begitu, dengan aturan home grown yang mengharuskan setiap kesebelasan wajib memiliki delapan pemain home grown, City masih membutuhkan tiga pemain home grown lain dalam skuatnya untuk musim depan, dua pemain home grown lain yang dimiliki City adalah Gael Clichy yang sudah membela Arsenal sejak usia 18 tahun serta Joe Hart yang merupakan lulusan akademi City.
Aturan home grown ini bisa diakali dengan tidak mendaftarkan penuh kuota 25 pemain untuk musim depan. Aturan ini bisa diakali dengan mendaftarkan slot kosong untuk pemain home grown tersebut, atau mendaftarkan pemain yang berusia di bawah 21 tahun.
Dengan 17 pemain asing (yang bukan pemain home grown) ditambah lima pemain home grown yang sudah ada saat ini, artinya City sudah memiliki 22 pemain untuk musim depan. City bisa saja hanya mendaftarkan ke-22 pemain ini sementara tiga slot kosong lainnya diisi oleh para pemain di bawah 21 tahun secara bergantian.
Karenanya selama pra-musim ini, para pemain binaan City atau pemain lain yang berusia di bawah 21 tahun terus diuji kemampuannya untuk bisa memperkuat skuat senior. Dari lima laga uji tanding yang telah digelar, tercatat City tengah âmenyeleksiâ 12 pemain muda untuk diplot masuk ke skuat utama.
Beberapa pemain muda yang tampaknya sedang mendapatkan perhatian lebih dari sang manajer, Manuel Pellegrini, adalah Manuel Garcia Alonso (17 tahun), Jason Denayer (20 tahun), dan Kelechi Iheanacho (18 tahun). Tak seperti beberapa pemain muda lain, ketiga pemain ini sering dimainkan sejak menit pertama. Dan mungkin ketiga pemain inilah yang nantinya akan sering menghuni bangku cadangan City pada musim depan.
Apakah Dzeko Akan Hengkang?
City sempat dikabarkan tengah serius membujuk Juventus untuk melepas Paul Pogba. Dengan Pogba yang berstatus home grown karena pada usia 17 tahun hingga 20 tahun membela Manchester United, tak heran City terus mencoba mendatangkan pemain yang kini berusia 22 tahun ini.
Kedatangan Pogba tentunya akan menguntungkan City dengan status home grownnya tersebut. City bisa berinvestasi pada pemain muda,serta mendapatkan pemain home grown, sekaligus pemain dengan kemampuan di atas rata-rata.
Tapi Juventus masih enggan untuk melepas salah satu pemain terbaiknya itu. Ini yang membuat City mengalihkan target pada pemain lain, di mana salah satunya adalah Kevin De Bruyne. Tapi jika City berhasil mendatangkan pemain yang bersinar bersama Wolfsburg ini, City harus menjual satu pemain non-home grown untuk memenuhi kuota pemain non-home grown.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, setiap kesebelasan EPL hanya boleh mendaftarkan 17 pemain asing atau pemain yang bukan home grown. Tak seperti pemain pemain di bawah usia 21 tahun, pemain asing yang tidak didaftarkan ini akan tidak bisa bermain jika tak didaftarkan oleh kesebelasan tersebut, setidaknya hingga pendaftaran putaran dua.
Sementara itu, menilik skuat City yang ada saat ini, ternyata City memiliki 18 pemain yang berstatus pemain non-home grown. Inilah yang membuat City melepas Stevan Jovetic. Pemain asal Montenegro ini dipinjamkan ke Internazionale Milan yang tengah membangun skema baru, dengan sejumlah ketentuan seperti opsi pembelian penuh dan biaya peminjaman.
Maka ini artinya untuk mendatangkan satu pemain baru, City haru melepas satu pemain yang ada saat ini. Dan ini yang membuat nama Edin Dzeko santer diberitakan akan hengkang, di mana AS Roma menjadi kesebelasan yang paling serius memantau situasi ini.
Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan pula Dzeko akan dipertahankan untuk musim depan. Hal ini bisa terjadi jika Bruno Zuculini yang musim lalu dipinjamkan ke kesebelasan La Liga, Cordoba CF, kembali dipinjamkan ke kesebelasan lain pada musim ini.
Tapi situasi akan berubah jika Pellegrini berniat mendatangkan satu pemain non-home grown lagi, entah itu De Bruyne atau bukan, untuk meningkatkan kualitas skuat City. Jika pemain anyar ini berusia di atas 21 tahun, maka baik Dzeko ataupun Zuculini tampaknya akan menjadi pemain yang dikorbankan.
Secara kebutuhan tim, sebenarnya Dzeko masih bisa masuk dalam skema Pellegrini jika ia kembali menggunakan skema dua penyerang seperti yang ia coba peragakan dalam beberapa pertandingan pada musim lalu. Hengkangnya Jovetic membuat City hanya memiliki Sergio Aguero, Wilfried Bony, dan Dzeko sebagai penyerang yang bisa diandalkan.
Dzeko sendiri masih menjadi bagian dari skuat City yang menjalani pramusim di Amerika Serikat dan Vietnam. Tapi dengan Dzeko yang pada setiap pertandingan pramusim selalu masuk pada babak kedua, tampaknya Pellegrini memang tengah menimbang apakah Dzeko layak dipertahankan atau tidak.
foto: goal.com
Komentar