Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, pernah berujar, âAttack wins you games, defence wins you titles.â Kualitas serangan dapat membawa sebuah kesebelasan memenangi pertandingan. Namun kualitas pertahanan menentukan keberhasilan dalam perburuan gelar. Dengan rekam jejak yang ditinggalkannya, sulit membantah ucapan Fergie yang satu ini.
Tentunya kita harus memahami apa yang dimaksud dengan pertahanan. Siapa pelakunya? Seperti apa aktivitasnya?
Dalam sepakbola modern yang tidak mengenal pembagian tugas yang kaku, bertahan dan menyerang adalah aktivitas kolektif. Namun tetap saja ada pembagian peran utama dan pemain-pemain yang menonjol pada kedua aktivitas tersebut. Dalam bertahan, pemeran-pemeran kuncinya adalah penjaga gawang, para pemain belakang, dan gelandang bertahan.
Bisa jadi ini â kualitas pertahanan yang tidak cukup bagus â yang membuat Arsenal belum lagi menjuarai Premier League sejak 2004; dan mendapat hiburan dari tiga trofi Piala FA dan keikutsertaan di Champions League setiap musim. Bisa jadi ini pula yang akan membuat Arsenal gagal lagi di musim 2015/16.
Arsenal tidak memiliki masalah kualitas di posisi penjaga gawang. Mereka kelebihan, malah. Untuk menjaga persaingan yang sehat dan tingkat kebahagiaan masing-masing penjaga gawang, Arsenal meminjamkan Wojciech Szcz?sny ke AS Roma. Tanpa Szcz?sny, Arsenal masih memiliki David Ospina dan Petr ?ech.
Sayangnya, kelebihan kualitas di posisi penjaga gawang tidak disertai hal yang sama di posisi bek tengah. Untuk saat ini Arsenal hanya memiliki Per Mertesacker, Laurent Koscielny, dan Gabriel Paulista. Masalah bertambah karena di antara ketiganya, hanya Paulista yang masih muda; 24 tahun. Koscielny berada di usia matang, 29, sementara Mertesacker sudah berkepala tiga.
Urusan usia sebenarnya masalah berbeda. Tua atau muda bukan masalah selama kualitas permainan dapat diandalkan. Masalahnya, menyebut ketiga pemain tersebut kelas dunia bukanlah hal yang tidak akan mengundang perdebatan. Selain jumlahnya yang hanya tiga, masalah Arsenal di posisi bek tengah adalah kualitas.
Arsenal menyediakan dana sebesar 200 juta poundsterling untuk dana transfer dan gaji pemain hingga akhir musim 2015/16. Dengan dana sebanyak ini, seharusnya Arsène Wenger, manajer Arsenal, memperbanyak jumlah bek tengah dan meningkatkan kualitasnya. Dan dengan dana sebanyak itu, mencari bek tengah kelas dunia seharusnya menjadi perkara mudah.
Namun Arsenal selalu menghadapi masalah klasik di bursa transfer: idealisme Wenger. Untuk setiap pemain baru Arsenal, di posisi mana pun, Wenger memiliki syarat khusus yang harus selalu dipenuhi: pemain dengan karakteristik yang belum ia miliki dalam kesebelasannya.
Mertesacker pandai membaca permainan dan memiliki keahlian mencuri bola. Koscielny memiliki kecepatan sementara keunggulan Gabriel adalah kekuatan. Setiap bek tengah Arsenal memiliki keunggulan di satu bidang namun tidak begitu baik di bidang lainnya. Mencari pemain dengan karakteristik yang berbeda dari ketiganya bukan perkara mudah sehingga menghabiskan dana besar untuk satu pemain kelas dunia yang memiliki semua keunggulan tersebut adalah pilihan yang lebih masuk akal.
Namun Wenger tampak belum tertarik melakukan hal tersebut. Pemberitaan mengenai aktivitasnya di bursa transfer dipenuhi oleh ketertarikan Wenger terhadap seorang penyerang yang dipercaya adalah Karim Benzema.
Tidak seperti gelandang serang dan penyerang sayap yang sudah cukup bagus, Arsenal memang membutuhkan perbaikan kualitas di posisi penyerang tengah. Tidak salah jika Wenger mengincar Benzema. Namun jangan karenanya perbaikan kualitas pertahanan terabaikan. Jika memang Wenger tidak tertarik mendatangkan seorang bek tengah baru, setidaknya datangkanlah gelandang bertahan yang sudah matang.
Saat ini, gelandang bertahan utama Arsenal adalah Francis Coquelin. Penampilan yang ia tunjukkan sepanjang putaran kedua pantas membuat Mikel Arteta dan Mathieu Flamini akrab dengan bangku cadangan. Tiga pemain untuk satu posisi memang cukup banyak, namun Arsenal tetap harus memiliki gelandang bertahan tambahan karena persaingan dari Arteta dan Flamini tidak cukup untuk membuat Coquelin tampil jauh lebih baik.
Ditambah lagi kontrak Arteta dan Flamini akan selesai di akhir musim sehingga lebih masuk akal jika keduanya dilepas dengan harga murah di bursa transfer kali ini dan diganti oleh satu pemain yang lebih muda namun tidak kalah matang. Arsenal kehilangan kesempatan emas ketika Sami Khedira lebih memilih Juventus, namun tentunya masih banyak pilihan di luar sana.
Untuk bek tengah dan gelandang bertahan kelas dunia, 100 juta pound sterling rasanya lebih dari cukup. Andai Wenger mau menghabiskan dana yang ada untuk dua pemain itu, rasanya ia tidak akan perlu lagi menganggap lolos ke Champions League sebagai prestasi.
Ah, tapi kita harus ingat. Wenger knows best, right?
Komentar