Ketika Mario Gotze memutuskan untuk menyebrang dari Borussia Dortmund menuju Bayern Munich sebelum final liga Champions 2013 berlangsung, sontak beberapa kalangan merasa terkejut dengan kepindahan ini. Apalagi mereka yang berstatus penggemar dari Borussia Dortmund.
Namun, yang lebih menghebohkan dari kepindahan Gotze menuju Muenchen ternyata bukan hanya statusnya sebagai pemain rival, akan tetapi ia melakukan kesalahan fatal ketika perkenalan dirinya oleh Bayern Munich di depan ratusan jurnalis dunia.
Ia yang diendorse oleh Nike dengan pede-nya memakai kaus berlogo centang dalam perkenalannya bersama Bayern yang notabenenya disponsori adidas. Namun, Gotze tidak sendiri, ternyata Jan Kirchhoff yang juga diendorse oleh Nike ternyata melakukan hal serupa (meski tidak terlalu kelihatan) saat didatangkan Bayern pada musim panas 2013 lalu.
Gotze dan Kirchhoff saat diperkenalkan oelh Bayern pada 2013 lalu. (Gambar diolah ulang dari Daily Mail)
Singkat cerita, Bayern malu bukan kepalang. Apalagi mengingat saat itu adidas yang sama-sama berasal dari Jerman memiliki saham sebesar 9,1 % di kesebelasan Bayern Munchen. Bahkan melalui Mark Horwick, juru bicara dari kesebelasan Bayern, mengatakan bahwa pihak klub sudah meminta maaf langsung dan berjanji untuk tidak mengulangi hal-hal demikian di masa yang akan mendatang.
***
Jauh dari masalah bisnis antar klub, pemain dan apparel seperti apa yang dialami oleh Bayern dan Gotze dua tahun yang lalu, kini muncul lagi permasalahan yang sama di acara yang sama yaitu acara perkenalan pemain baru. Meski bukan Gotze atau Bayern lagi sebagai pelakunya, yang ini lebih menghebohkan karena disinyalir membawa pesan politik masa lalu didalamnya.
Adalah Nuno Miguel Morais da Cunha e Silva atau biasa disebut Nuno Silva yang melakukan hal kontroversial tersebut.
Awalnya ia hanyalah pemain yang sering berkutat dari kesebelasan divisi dua ke divisi dua lainnya di kampung halamannya, Portugal. Bahkan, pemain kelahiran Matosinhos, 15 Juli 1986 ini pernah melanglang buana sampai ke negara Angola di benua Afrika sana. Di Angola, ia lebih beruntung karena bisa bermain di divisi teratas yaitu Liga Girabola Angola.
Musim lalu, Nuno berhasil menyelamatkan kesebelasannya, Santa Clara di divisi kedua liga Portugal dari jeratan degradasi. Kontraknya yang tidak diperpanjang pihak kesebelasan Santa Clara membuat Real Jaen, salah satu kesebelasan divisi tiga liga Spanyol (segunda B) kepincut untuk merekrutnya.
Akhirnya, hari yang ditunggu tiba. Pada 29 juli lalu ia diperkenalkan ke publik dan para penggemar Real Jaen lewat konferensi pers di depan beberapa media massa.
Sepertinya tidak ada yang salah dnegan tampilan Nuno hari itu. Ia tak memakai baju kaus apparel lain yang bertentangan dengan kesebelasan barunya, Real Jaen, seperti apa yang dilakukan Gotze dan Kirchoff dua tahun yang lalu. Tapi ternyata, kaus yang ia pakai bergambar salah satu diktator yang pernah memimpin Spanyol di masa lampau. Siapa lagi kalo bukan Jenderal Fransisco Franco.
Sontak dalam waktu hitungan jam, sosial media lewat para jurnalis Spanyol hari itu mulai bergelora. Â Sosial media mempertanyakan pengetahuan si pemain tentang makna dibalik gambar jendral Franco yang ia kenakan. Bahkan, pihak manajemen klub Real Jaen pun ikut kena imbasnya. Banyak juga yang mengkritisi pihak manajemn Jaen karena bisa-bisanya kostum yang dikenakan pemain tersebut muncul di depan umum.
Hal ini bisa dimaklumi jika warga Spanyol tersinggung atau bahkan tersakiti dengan gambar kaus yang ditunjukkan oleh Nuno. Karena disinyalir, Jendral Franco adalah pencetus meledaknya perang saudara Spanyol pada 1936 sampai 1939 lalu. Jendral Franco juga disinyalir terinspirasi dengan Adolf Hitler dari Jerman dan Benito Musollini dari Italia. Ketiganya adalah penganut politik sayap kanan dan sama-sama terkenal dengan kediktatoran a la fasis di zamannya.
Kecerobohan juga pernah dilakukan pemain muda Spanyol. Simak kisahnya, yaitu: "Kecerobohan Menyedihkan dalam Kicauan Seorang Pemain Muda"
Nuno yang merasa tersudut akhirnya meminta maaf. Lewat laman resmi facebook milik Real Jaen, sang pemain memberikan pernyataan resminya perihal kesalahan kostum yang ia kenakan saat perkenalan pemain.
Berikut penggalan isi dari statemen dari Nuno Silva tersebut: "Saya ingin mengklarifikasi bahawa kaus yang saya kenakan tersebut saya beli di Portugal sudah sejak lama dan saya tidak pernah tahu imbas dari gambar sejarah dalam kaus tersebut terhadap peradaban masyarakat Spanyol. Saya sendiri hanya pernah tinggal di Portugal dan Angola dan saya tidak pernah tahu akan sejarah negara Spanyol dan bagaimana imbasnya jika memakai gambar ini di negara kalian (Spanyol).â
âMaka dengan ini, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua yang merasa tersinggung, tersakiti atau siapapun yang merasa kaget dengan kaus yang saya kenakan. Â Saya pribadi tidak pernah membela ideologi yang dianut oleh orang yang berada di kaus saya tersebut dan saya juga tidak pernah mempunyai kecendurang politik manapun.â
***
Dari kejadian tersebut, ini mengingatkan kita dengan salah satu pepatah yang sering guru kita ajarkan pada saat duduk di bangku sekolah dasar dulu. Ya,' di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung' mungkin tepat sebagai pelajaran bagi Gotze, Kirchoff dan yeng terpenting bagi Nuno Silva. Karena, jika salah sedikit dan menyinggung banyak orang, bisa panjang urusannya.
Sumber tulisan: Marca, Sport, Soccerway, Daily Mail, Guardian, History.com, Biography.comSumber gambar: Diario Jaen
Komentar