Slaven Bilic melangkahkan kaki ke pinggir lapangan. Lalu seorang pemain berusia 16 tahun berjalan ke arahnya. Ia mendengarkan instruksi singkat Bilic yang kelihatannya meminta ia untuk tak takut beradu duel dengan pemain lawan.
Bermenit-menit kemudian, para penggemar West Ham United berdiri sembari bertepuk tangan. Mereka takjub atas penampilan Reece Oxford, si bocah 16 tahun itu, yang membuat tiga potongan (intercept) dan tiga tekel sepanjang 79 menit ia berlaga.
Beberapa jam setelah pertandingan, nama pemain kelahiran 1998 itu pun menghiasi media daring (dalam jaringan/online). Media memberikan rasa hormatnya pada gelandang bertahan yang jadi langganan tim Inggris U17 tersebut.
âDia terlihat sangat meyakinkan. Mereka bermain baik,â puji Manajer Arsenal, Arsene Wenger pada konferensi pers usai pertandingan.
Hal senada diungkapkan analis Sky Sports, Graeme Souness, yang juga berposisi sebagai gelandang bertahan. âDia bermain di posisi yang amat vital untuk melindungi back four dan ia melakukannya tanpa cela,â ucap Souness.
Dengan tinggi  190 sentimeter, ia bukan cuma membantu empat bek West Ham, tapi juga sebagai tembok pertama penahan serangan Arsenal. Dampaknya benar-benar buruk buat The Gunners dan penonton yang bahkan lupa kalau Mesut Ozil bermain pada malam itu.
Baca juga: Slaven Bilic Pribadi yang Unik
Melanjutkan Tradisi Akademi West Ham United
âKami akan mencari tahu apakah dia bisa mengatasi tekanan pada situasu sulit, apakah dia sebagus yang kami pikir,â ucap pelatih tim akademi, Terry Westley, jelang pertandingan West Ham menghadapi wakil Andorra, Lusitanos, di babak kualifikasi Europa League.
Sebelum laga, Westley tak begitu yakin kalau Bilic akan menurunkan Oxford dalam pertandingan sepertin Europa League. Nyatanya, Bilic memasukkan nama Oxford ke dalam starting line up. Dalam pertandingan yang dimenangkan West Ham 1-0 tersebut, Oxford bermain penuh 90 menit. Ini pun yang kemudian menjadikannya sebagai pemain termuda West Ham di laga kompetitif.
âJika dia akan menjadi yang terbaik dari yang pernah kami (akademi) produksi, dia akan sejajar dengan sejumlah pemain seperti James Tomkins, Frank Lampard, Joe Cole, Rio Ferdinand, dan yang lainnya. Dengan usianya saat ini, ia sudah melakukan dengan tepat apa yang perlu ia lakukan,â kata Westley seperti dikutip Mirror.
Westley sejatinya tak pernah meragukan Oxford. Ia hanya ragu kalau Bilic akan memercayainya untuk berada di tempat utama. Westley sudah paham benar akan kualitas Oxford yang meng-kapten-i Inggris U17 dalam Piala Eropa U17 di Bulgaria, Mei silam.
West Ham Tempat yang Tepat untuk Oxford
Meskipun diliputi rasa bahagia, tapi Bilic mencoba menyembunyikannya dari wartawan yang mulai mencecarnya dengan pertanyaan. âSekarang, semua orang bertanya padaku tentangnya (Oxford),â kata Bilic.
âDia akan menjadi pemain besar tapi ancaman tidak berhenti di situ. Dia masih 16 tahun dan inilah satu-satunya kerugian Oxford. Dia akan mengalami pasang surut performa. Kami harus memperlakukannya bukan cuma di dalam, tapi juga di luar lapangan,â ujar Bilic dikutip Telegraph.
âDia punya segalanya. Segalanya,â untuk memperkuat pernyataannya tersebut Bilic membandingkannya dengan pemain kelas dunia macam Mesut Ozil, Santi Cazorla, dan Aaron Ramsey, yang sulit untuk menghentikan mereka.
âAnda tak perlu menjadi manajer untuk melihat kemampuan yang ia miliki,â kata Bilic.
Ketakutan Westley yang belum begitu percaya pada kemampuan Oxford mengendalikan mentalnya dalam tekanan besar dibantah Bilic. Pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut memuji Oxford yang dianggapnya mampu mengatasi situasi secara mental dan teknik.
Dikutip dari Telegraph, Bilic sebenarnya sudah menyiapkan  Oxford untuk bermain pada pertandingan menghadapi Arsenal tersebut. Ia menyatakannya pada latihan terakhir West Ham pada Sabtu (8/8).
Bilic langsung percaya karena Reece tidak merasa terganggu atas keputusannya tersebut. Selain itu, para pemain West Ham pun mempercayai atas pilihan Bilic. Mereka percaya pada kemampuan Oxford, âDia akan berkilau,â ucap Winston Reid, âUsianya baru 16, tapi lihatlah, dia jauh lebih besar dari ku dan mungkin lebih baik.â
Baca juga: Akademi Chelsea Pemborosan yang Sia-sia
Apabila tak ditangani Bilic, agaknya nasib Oxford tak ubahnya seperti pemain-pemain muda lain yang direkrut tim besar. Sejumlah kesebelasan besar dikabarkan memiliki ketertarikan yang begitu besar pada Oxford, terlebih kontrak Oxford berakhir pada akhir musim lalu.
Sebagai bentuk kesetiaan dan loyalitas, awal Januari lalu Oxford memperpanjang kontraknya dengan West Ham. Situs resmi FA tidak menyebut detail berapa lama durasi kontrak tersebut, tapi mereka menulis âkontrak jangka panjangâ.
âIni memberi pernyataan kepada kesebelasan lain di luar sana bahwa kami tidak akan membiarkan pemain terbaik kami pergi,â tegas Westley.
Apa kata Oxford? âAku harap aku bisa mendapat debut pertama ku di stadion baru,â kata Oxford. Padahal, West Ham baru akan pindah ke Olympic Stadium London pada musim 2016.
Foto: telegraph.co.uk
Komentar