Dikirim oleh: Gregorius Gelino*
Calum Chambers dan Mathieu Debuchy didatangkan Arsenal pada bursa transfer musim panas 2014. Keduanya sama-sama berposisi di sisi kanan pertahanan Arsenal dengan nilai transfer Chambers lebih mahal empat juta pounds.
Musim lalu, seperti dikutip dari Whoscored, Chambers bermain selama 1571 menit dalam 17 pertandingan sebagai starter, dan enam pertandingan sebagai pengganti. Menit bermainnya jauh lebih banyak ketimbang Debuchy yang cuma main selama 808 menit dalam 10 pertandingan. Padahal, Debuchy adalah pemain berpengalaman baik di Newcastle maupun di kesebelasan negara Prancis.
Musim ini, dari dua pertandingan yang dilakoni Arsenal baik di Community Shield maupun Liga Primer Inggris, tak sekalipun Chambers diturunkan. Saat dikalahkan West Ham United 0-2, Chambers hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Padahal, ekspektasi terhadap alumnus akademi Southampton ini begitu tinggi sebagai penerus kejayaan bek kanan Inggris.
Tak Membeli Bek Tengah
Musim ini Arsenal sepertinya tidak berencana membeli bek tengah baru. Buat Chambers ini adalah berkah. Pemain kelahiran 20 Januari 1995 ini memang dikenal mampu bermain dengan cemerlang sebagai bek tengah; bahkan sebagai gelandang bertahan dan gelandang tengah. Ini pula yang tampaknya menjadi pertimbangan Wenger untuk menahan hasratnya untuk mencari bek tengah baru.
Chambers ditransfer dari Southampton dengan mahar 16 juta pounds. Angka ini terbilang fantastis mengingat dia baru bermain 22 kali untuk Southampton di seluruh kompetisi. Namun, kemampuannya yang bisa bermain di berbagai posisi menjadi pertimbangan bagi Arsene Wenger.
Musim lalu, Chambers bermain sebanyak 36 kali di seluruh kompetisi untuk Arsenal. Ia dimainkan di berbagai posisi mulai dari pos naturalnya sebagai bek kanan, bek tengah, dan gelandang bertahan.
Penampilan memukau Chambers pada awal musim membuatnya mendapatkan penampilan pertamanya bersama kesebelasan negara Inggris. Sebelumnya, Chambers pernah membela panji The Three Lions U17, U19, hingga U21.
Banyaknya penampilan yang dilokani Chambers musim lalu dirasa tidak baik oleh Wenger. Ia berujar bahwa Chambers membutuhkan istirahat saking seringnya bermain melapis pemain yang cedera. Pemanggilannya oleh Roy Hodgson ke timnas sempat dikritik Wenger. Pria Perancis ini merasa keputusan tersebut membuat penampilan Chambers menurun. Wenger merasa pemanggilan itu terlalu cepat karena kurangnya pengalaman yang ia miliki dan secara mental ia masih berusia 20.
Penurunan Performa
Menjelang pergantian tahun 2014, penampilan Chambers sempat menurun. Salah satu momennya adalah saat ia dilewati berkali-kali oleh pemain sayap Swansea City, Jefferson Montero. Pemain asal Ekuador ini melewati Chambers dengan kecepatannya yang juga berjasa membuat Arsenal kalah 1-2 di Liberty Stadium.
Kehadiran Gabriel Paulista serta keputusan Wenger mempromosikan Hector Bellerin ke skuat senior, kian membatasi penampilan Chambers. Pulihnya Debuchy membuat Chambers cuma jadi pilihan ketiga di sektor bek kanan. Belum lagi kehadiran Jenkinson meskipun ia dipinjamkan ke West Ham United.
Kemampuan Chambers dalam mengolah bola terbilang baik. Namun, kecepatan fisiknya dalam hal kecepatan belum dapat menandingi kecepatan pemain sayap lain di Liga Primer. Ini yang membuat Wenger menggeser posisi Chambers ke bek tengah.
Menjadi bek tengah bukan hal yang baru bagi Chambers. Penampilannya pun bisa dibilang cukup baik, âDia memiliki postur tubuh yang baik. Dia juga cerdas dalam membaca permainan. Saya melihat dia lebih tangguh ketika bermain di posisi bek tengah,â ucap Wenger.
Kemampuan membaca permainan inilah yang dilihat Wenger sebagai keunggulan Chambers dalam bermain. Memang Per Mertesacker juga memilki kemampuan itu, namun dengan fisik yang lebih prima, ditambah umur yang masih belia, bukan tidak mungkin Wenger akan lebih memercayai Chambers mengisi posisi bek sentral Arsenal. Kemampuan teknik Chambers juga cukup baik, ditambah visi bermain, dan umpannya yang baik, Wenger mendapatkan pemain yang bisa membangun serangan dari belakangan dalam diri Chambers, jika dia dijadikan bek tengah.
Percaya pada Wenger
Kemampuan Wenger dalam mengembangkan pemain muda tidak perlu dipertanyakan lagi, mulai dari Nicholas Anelka, Thierry Henry, Cesc Fabregas, Robin van Persie, Samir Nasri, hingga Gael Clichy, menjadi bukti kemampuan Wenger dalam mengubah pemain muda potensial menjadi bintang sepakbola.
Selain itu, Wenger juga sering kali mengubah posisi pemainnya, Thierry Henry yang awalnya seorang sayap kanan, kini dikenal sebagai salah satu striker terbaik dunia. Robin van Persie merupakan seorang winger pada awal karirnya, kini menjadi striker yang tajam. Kolo Toure merupakan seorang gelandang bertahan oleh Wenger dijadikan bek tengah yang handal, yang ikut ambil bagian dalam skuat invincible Arsenal yang legendaris itu.
Menurut saya, sebagai seorang bek sayap, kecepatan Chambers masih harus ditingkatkan. Pertandingan melawan Swansea musim lalu seperti membuka mata banyak orang bahwa pemain sayap Liga Primer memilki kecepatan yang mumpuni, belum lagi berbicara tentang Eden Hazard, Ashley Young, dan Di Maria (sayangnya sudah pindah). Stamina Chambers memang memungkinkannya untuk membantu serangan tanpa melupakan kewajibannya untuk bertahan, namun untuk menghadapi kecepatan winger tim-tim besar, nampaknya akan menjadi kesulitan bagi Chambers.
Jika Wenger benar-benar akan menjadikan Chambers sebagai bek tengah, saya cukup optimis dia akan menjadi andalan pertahanan Arsenal dalam waktu dekat. Dengan belajar dari bek senior seperti Mertesacker dan Koscielny, kemampuan Chambers dalam mengisi pos sentral pertahanan Arsenal akan meningkat pesat, tentunya dengan menit bermain di posisi bek tengah, arahan dari pelatih, dan keinginannya untuk belajar, dia bisa saja menjadi pemain potensial, layaknya John Stones di Everton, yang sampai sekarang masih diintai oleh Chelsea.
Selain itu, statusnya sebagai pemain home-grown akan menambah keuntungan bagi Arsenal dalam mengarungi ketatnya persaingan Liga Primer Inggris dan bursa transfer. Dengan batas minimum 8 pemain Home-Grown, Arsenal bisa mencari pemain di bursa tanpa khawatir dengan minimnya pemain yang dilatih di Inggris selama 3 tahun.
Dengan duet Mertesacker-Koscielny yang sudah padu, tentu sulit menggeser salah satunya, bahkan Thomas Vermaelen yang ketika ditransfer berstatus kapten Arsenal, sulit menggeser keduanya dari daftar starting lineup Arsenal. Dengan Arsenal yang mengikuti 4 kompetisi, Chambers tentunya akan mendapatkan kesempatan bermain, entah itu di posisi bek kanan, bek tengah, gelandang bertahan, maupun gelandang tengah. Hal terpenting bagi pemain muda adalah bermain sehingga kemampuannya berkembang dan itulah yang dibutuhkan Chambers sekarang.
Kini dengan rencana Wenger untuk memainkannya di posisi bek tengah, patut kita tunggu penampilan Calum Chambers bersama Arsenal. Apalagi Chambers memiliki tipikal ball playing defender, seperti Thomas Vermaelen sebelum dia dibekap cedera.
Foto: standard.co.uk
*Penulis adalah mahasiswa, gooner, gamer, berakun twitter @GregGelino
Komentar