Ketika akun twitter resmi Chelsea Football Club mengumumkan "kemenangannya" untuk mendapatkan Pedro Rodriguez Ledesma dari Barcelona, bukan hanya para pendukung Chelsea dan Pedro sendiri yang berbahagia, namun ada satu kesebelasan kecil yang ikut bersuka-cita.
Kesebelasan tersebut adalah CD San Isidro, kesebelasan dari daerah Tenerife, kepulauan Gran Canaria, Spanyol. Bisa ditebak, kesebelasan tersebut adalah tempat Pedro berasal dan menimba ilmu sepakbola di masa kecilnya, sebelum hijrah menuju Barcelona di umur 17 tahun.
San Isidro yang kini berlaga di divisi keempat liga Spanyol (Tercera Division) memang bukan kesebelasan mentereng yang sering berlaga di kompetisi teratas liga Spanyol. Bahkan, sepanjang sejarahnya, CD San Isidro hanya mampu menembus Divisi Segunda B liga Spanyol (divisi ketiga) sebagai prestasi terbaiknya. Itu pun sudah cukup lama berlalu, terakhir pada pada musim 2007-08 lalu.
Penjualan salah satu alumninya tersebut menuju ibukota Inggris yang mencapai angka 22 juta pounds tersebut (kurang lebih sebesar 28 juta, jika memakai kurs euro) membuat San Isidro memiliki hak berupa uang dari harga penjualan Pedro oleh Barcelona. Atau, dengan kata lain, kesebelasan San Isidro bakal menerima uang sekitar 400.000-an euro dari hasil penjualan mantan anak didiknya tersebut. Uang sebesar itu merupakan dampak dari aturan FIFA yaitu Training and Solidarity Mechanism.
Memang, hal tersebut bukanlah uang yang besar-besar amat bagi kesebelasan Barcelona dan Chelsea yang sejatinya cukup gemar membeli pemain mahal dengan harga puluhan juta euro. Tapi, bagi kesebelasan semenjana seperti San Isidro, yang berada di kepulauan terpencil, angka itu sudah menjadi suatu berkah tersendiri guna melanjutkan "kehidupan" mereka yang dana tahunannya hanya sebesar 100.000 euro saja.
Tulisan lainnya tentang Pedro:
- Sebab Memilih adalah Tugas yang Tidak Bisa Dihindarkan dari Kehidupan, Pedro
- Pedro, Chicken Wings dan Saatnya Mencari Pengalaman Baru
Bahkan kabarnya, uang âjatahâ transfer Pedro ini mampu menutupi hutang-hutang mereka kepada pihak pemerintah sebesar 22.000 euro dan sebesar 80.000 kepada salah satu bank lokal yaitu Bank Caja Siete.
Lalu, kemanakah sisa uang bonus tersebut pasca pembayar hutang oleh San Isidro? Apakah akan dimanfaatkan dengan pembenahan stadion atau fasilitas lainnya? Jawabannya tidak. San Isidro punya rencana lain yang justru lebih visioner.
Selidik punya selidik, ternyata sisa uang yang masih terlampau banyak setelah membayar hutang mereka tersebut, ternyata akan dimanfaatkan oleh presiden San Isidro untuk menginvestasikannya di bidang real estate dalam bentuk pembelian apartemen. Meski terlihat tidak ada hubungannya bagi kemajuan kesebelasan ataupun fasilitas klub, nyata-nyatanya mereka memiliki alasan tersendiri dalam investasi real estate tersebut.
Dalam wawancara kepada Diario de Avisos, sang presiden, Jaime Lorenzo, menyatakan bahwa: âPembelian apartemen tersebut akan disewakan kembali dan pemasukan tiap bulannya akan membantu keuangan San Isidro. Jika hal tersebut terealisasikan, maka kita tidak perlu disubsidi oleh pemerintah daerah setempat (semacam APBD, lah).â
Perencanaan dalam pembelian apartemen tersebut juga siap untuk dibuatkan kesepakatan legal tersendiri secara hukum oleh seluruh anggota direksi klub San Isidro supaya nantinya tidak ada penyalahgunaan. Hal ini untuk meminimalisir tindakan-tindakan yang merugikan San Isidro, seperti apartemen tersebut digadaikan atau bahkan dijual untuk kepentingan pribadi.
Hal tersebut (pembelian apartemen) dapat dimengerti karena memang kawasan klub San Isidro berada di wilayah kepualauan yang banyak memiliki objek wisata berupa pantai. Wisatawan baik lokal maupun internasional bisa jadi sasaran utama proyek apartemen a la San Isidro ini.
San Isidro, sebetulnya bukan sekali ini saja menerima cipratan uang "kaget" dari bakat seorang Pedro Rodriguez. Ketika awal kepindahan Pedro ke Barcelona, pihak klub katalunya tersebut membayarkan uang 6000 euro dengan segala klausul dan perjanjian yang disepakati kedua pihak.
Dari situ, ketika Pedro ânaik kelasâ dari tim Barcelona Juvenil (U19-nya) menuju tim Barcelona C pada 2005, San Isidro mendapatkan uang sebesar 10.000 euro. Ketika Pedro ânaik kelasâ lagi dari Barca C menuju Barca B, San Isidro mendapatkan dua kali lipatnya sebesar 20.000 euro. Pedro yang terus berkembang dan mendapatkan debut sebagai pemain professional di tim utama pada musim 2007-08, juga mencipratkan uang untuk San Isidro sebesar 300.000 euro.
Pedro memang pahlawan bagi San Isidro.
Foto: Â Gomeranoticias.com
Komentar