Usai menang meyakinkan 0-3 di markas Sevilla, Atletico Madrid terlihat sangat siap untuk mengarungi padatnya tiga kompetisi yang akan diikuti musim ini.
Kemenangan tersebut memang tak bisa dianggap sepele begitu saja mengingat Sevilla adalah salah satu tim yang sulit dikalahkan ketika bermain di kandang. Bahkan, sebelum dihajar oleh hat-trick Cristiano Ronaldo pada pekan 35 musim 2014-15 lalu, Sevilla mencatatakan tak terkalahkan beruntun selama 15 bulan di kandangnya sendiri.
Maka keberhasilan Atletico menumbangkan Sevilla sebetulnya sudah menjadi prestasi tersendiri bagi kesebelasan yang berjuluk Los Cholconeros tersebut. Namun, terlalu cepat kita berspekulasi jika Atletico Madrid akan mengulangi prestasi mereka seperti musim 2013-14 lalu saat menjuarai La Liga Spanyol. Musim tersebut (2013-14), sedikit sekali aktivitas transfer mereka dan tidak banyak mempengaruhi skuatnya saat itu. Sedangkan musim ini mereka banyak sekali melakukan perekrutan untuk menambal pos-pos yang ditinggalkan beberapa pemain senior mereka seperti Miranda, Raul Garcia, Mandzukic dll.
Salah satu pemain yang punya potensi besar yang didatangkan adalah Antonie Griezmann. Meski sempat diincar kesebelasan-kesebelasan besar seperti Chelsea pada bursa transfer musim panas yang baru saja ditutup kemarin, tampaknya tugas Antonie Griezmann akan menjadi lebih ringan karena kedatangan juru gedor lain seperti Jackson Martinez (dari Porto) dan Luciano Vietto (dari Villareal). Dua nama terakhir adalah andalan pencetak gol bagi kesebelasan lamanya di musim lalu.
***
Antoine Griezmann memang berperan banyak dalam permainan Atletico. Ia menjadi salah satu tumpuan serangan dan menjadikannya top skor bagi Atletico di Liga Spanyol musim lalu dengan 22 gol. Raihan tersebut hanya kalah dari duo mega bintang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ini juga merupakan pencapaian terbaiknya karena pada musim 2013-14 ia hanya mencetak 16 gol untuk Real Sociedad.
Griezmann mulai bersinar ketika ditempatkan sebagai satu dari duo penyerang dalam skema 4-4-2 yang gemar dipakai Diego Simeone. Meski berposisi natural sebagai penyerang sayap kanan maupun kiri ketika bermain di Real Sociedad maupun tim nasional Prancis, Griezmann dengan kepiawaiannya selalu berhasil menjelajahi hampir seluruh area lapangan meski ditempatkan sebagai penyerang.
Aksi tracking-back dan membantu lini tengah ketika melakukan pertahanan rapat juga fasih dilakukan Griezmann di bawah asuhan Simeone.
Contoh paling nyata tentu kontribusi Griezmann pada dua pertandingan awal liga musim ini. Saat menghancurkan Sevilla, Griezmann beroperasi hampir di seluruh bagian lapangan saat itu (lihat grafis). Dua asistnya untuk Koke dan Jackson menjelaskan memukaunya daya jelajah Griezmann: gigih bertarung dan cerdas melihat celah di pertahanan lawan.
Sebagai catatan juga, Griezman sudah membuka keran golnya musim ini dengan mencetak gol kemenangan satu-satunya lewat aksi tendangan bebas di pekan pertama La Liga di kandang Las Palmas.
Pergerakannya yang pantang menyerah juga membuahkan asist yang membuka keran gol Atletico di kandang Sevilla. Posisinya yang terjatuh pasca kalah duel melawan Benoit Tremoulinas di kotak penalti Sevilla, tak membuatnya menyerah begitu saja. Ia masih sempat-sempatnya menyontek bola ke ruang kosong yang membuat Koke mencetak gol pertamanya musim ini.
Griezmann yang baru berpartner dengan Jackson musim ini ternyata mampu mengejawantahkan instruksi-instruksi tendangan jarak jauh yang dilancarkan Diego Simeone di babak kedua. Aksi 1-2 nya dengan Jackson berbuah gol cantik untuk Jackson meski ia hanya berstatus pemain pengganti pada malam itu.
Maka dengan beberapa modal yang telah dipaparkan di atas secara singkat, Antoine Griezmann adalah kunci utama skema permainan Atletico musim ini. Selain ia telah sukses menjalani musim pertamanya, sehingga fase adaptasi sudah terlewati, Griezmann diharapkan juga mampu membantu adaptasi permainan Jackson, Vietto, Torres dan rekannya yang lain.
***
Memang, Atletico bukan hanya Antoine Griezmann seorang. Para pesaing Atletico lainnya di liga seharusnya lebih waspada dengan peningkatan kualitas yang dilakukan Simeone dengan rekrutmen pemain-pemain baru. Hal ini ditambah kembalinya amunisi pemain muda yang sempat dipinjamkan pada musim lalu, seperti Oliver Torres. Kedalaman skuat Atletico bisa semakin mendalam.
Kedalaman skuat Atletico ini sebetulnya memudahkan Simeone mengotak-atik formasi bahkan variasi taktik yang digunakan untuk mengarungi tiga kompetisi musim depan. Namun, fase adaptasi beberapa pemain baru mesti diperhitungkan. Penting untuk memastikan adaptasi pemain-pemain baru bisa dipercepat karena sejatinya mereka harus melanjutkan tren bagus mereka dalam dua pertandingan awal musim ini demi mengganggu dominasi Barcelona dan Real Madrid sedini mungkin. Atleti harus meneror Madrid dan Barca sejak pekan pertama, dan itu sudah dilakukan, dan itu harus terus dilanjutkan.
Namun, Simeone bukanlah pribadi yang menggebu-gebu setiap awal musimnya. Ia, sepanjang yang saya tahu, merupakan pelatih yang realistis dengan targetnya.
Saat diwawancara harian AS, Simeone secara blak-blakan mengemukakan prediksinya tentang juara liga musim ini. âSaya melihat Real Madrid akan menjadi kandidat paling favorit musim ini. Hal ini didasari karena mereka sudah lama tidak menjuarai liga dalam tiga musim terakhir dan bagi tim sebesar El Real ini bukanlah hal yang normal,â ungkap Simeone.
Entah menyindir Real Madrid atau memang âbeneranâ realistis, sebetulnya dengan segala karakter yang ia punya, Simeone mampu mengubah Atletico dari tim yang âhanyaâ berjuang untuk masuk zona kompetisi Eropa (baik liga Europa maupun liga Champions) kini menjadi penantang paling serius di liga Spanyol dalam beberapa musim terakhir ini. Seperti yang sudah dilakukannya pada musim 2013/2014 lalu.
Formasi favorit Simeone 4-4-2 (kiri) & Alternatif formasi dari tim Pandit Football dengan 4-2-3-1 (kanan)
Foto: Yibada
Komentar