Piala Presiden 2015 telah menghasilkan delapan kesebelasan terbaik dari masing-masing grup. Di Stadion Segiri, Samarinda, runner-up Grup D, Pusamania Borneo FC, dijadwalkan akan menghadapi juara grup A, Persib Bandung pada leg pertama.
Laga ini diproyeksikan menjadi laga seru mengingat kedua kesebelasan memiliki skuat bertabur bintang. Persib dengan skuat juara ISL 2014 yang tak banyak berubah, melawan Pusamania, kesebelasan promosi yang berhasil menggaet banyak pemain bintang termasuk salah satu penyerang terbaik Indonesia saat ini, Boaz Salossa.
Pada fase grup, Pusamania menorehkan dua kemenangan dengan satu hasil seri. Tujuh poin yang dikumpulkan skuat berjuluk Pesut Etam ini sama dengan poin yang dikumpulkan juara grup, PSM Makassar. Hanya saja PSM unggul perihal defisit gol.
Sementara itu di kubu tamu, Persib tampil sempurna sepanjang babak grup. Selain berhasil menyapu bersih seluruh laga dengan kemenangan, Persib pun berhasil mencetak 10 gol dengan tanpa satu pun kebobolan.
Meski memiliki catatan impresif, Persib wajib tampil hati-hati saat bertandang ke Stadion Segiri. Perubahan gaya bermain harus dilakukan mengingat lawan yang dihadapi adalah Pusamania Borneo FC yang tak terkalahkan pada fase grup, bermain di kandangnya sendiri.
Persib patut mewaspadai pergerakan kedua penyerang sayap Borneo yaitu Terens Puhiri dan Boaz (serta Pahabol). Kecepatan menjadi atribut utama kedua pemain ini dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan. Terens, meski namanya tak sepopuler Boaz, telah mencetak dua gol sejauh ini.
Borneo memainkan permainan cepat dengan bola-bola panjang mengarah ke area flank. Serangan balik menjadi senjata mematikan yang berkali-kali menjadi cara skuat besutan Iwan Setiawan ini mencetak gol. Boaz dan Terens akan mendapatkan servis yang memanjakan dari kaki Srdan Lopicic, Ponaryo Astaman dan Hisyam Tolle.
Karenanya, Persib harus menghindari permainan terbuka seperti yang mereka tunjukkan saat bermain di fase grup, Stadion Si Jalak Harupat. Tampaknya akan lebih aman jika Persib memainkan garis pertahanan rendah dengan tekel-tekel yang tidak terlalu agresif.
Sebaliknya, Persib mungkin harus meniru gaya bermain Pusamania. Umpan-umpan panjang pada Zulham Zamrun dan Atep di kedua sisi bisa menjadi alternatif strategi yang tepat untuk membongkar pertahanan Pusamania.
Sebenarnya, akan lebih pas jika Tantan-lah yang menemani Zulham sebagai pemain sayap. Skema serangan balik tentunya membutuhkan pemain yang memiliki kecepatan yang bagus dan melewati pemain yang mumpuni.
Jika melihat kedua atribut tersebut, rasanya Tantan lebih unggul dari Atep. Namun dengan status Atep yang merupakan kapten kesebelasan dan performanya cukup stabil pada dua laga yang ia jalani pada fase grup, kemungkinan besar Tantan akan kembali memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Tantan kembali menghuni bangku cadangan pun dikarenakan Ilija Spasojevic yang sempat absen pada laga melawan Martapura FC karena cedera sudah bisa kembali bermain. Gaya bermain Spaso yang cukup sering mundur membantu pertahanan bisa menyempurnakan skema serangan balik Persib.
Skema serangan balik dengan umpan panjang seperti ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi Persib. Hanya saja pada musim lalu, Persib mengandalkan Ferdinand Sinaga. Peran yang sebelumnya dimainkan oleh Ferdinand ini tampaknya akan lebih ideal dimainkan oleh Zulham yang telah mengoleksi lima gol atau Tantan yang telah menyumbang dua gol.
Sementara itu, Pusamania harus mencari cara untuk membongkar pertahanan Persib yang tampil tanpa cela pada babak fase grup. Salah satu upaya yang bisa dimaksimalkan Pusamania ini adalah dengan memanfaatkan bola mati.
Pelanggaran-pelanggaran di depan kotak penalti sering terjadi karena terdapatnya Hariono yang sering melancarkan tekel-tekel agresif berbuah pelanggaran di lini tengah Persib. Inilah yang tak bisa dimanfaatkan oleh Martapura FC, Persebaya United, dan Persiba Balikpapan.
Saat menghadapi Persebaya, terdapat satu momen di mana Persib nyaris kebobolan lewat skema sepak pojok. Pada kesempatan ini, Persebaya melakukan tiga tembakan. Dari momen ini memang terlihat bahwa para pemain Persib tampak kacau dalam penjagaan pemain. Beruntung saat itu I Made Wirawan berhasil menepis sundulan Pedro Javier, Tantan berhasil menahan tendangan Otavio Dutra, dan sepakan Evan Dimas melebar.
Hal inilah yang menjadi perhatian lebih oleh Iwan Setiawan, pelatih Pusamania, seperti yang diungkapkan pada sejumlah media. Eks-pelatih Persija Jakarta ini menyadari hal tersebut dan cukup percaya diri bisa memanfaatkan lemahnya antisipasi bola mati Persib Bandung.
Karenanya laga di Stadion Segiri akan menjadi pertaruhan bagi kedua pelatih. Apakah Djajang Nurjaman berhasil menahan gempuran serangan sayap Pusamania? Atau Pusamania yang berhasil memanfaatkan bola mati di area bertahan Persib?
Bagaimanapun, Pusamania harus mencari banyak cara untuk bisa membobol gawang Persib yang dipastikan bermain tanpa Dedi Kusnandar dan M. Ridwan juga Taufik pada pertemuan kali ini (cedera). Karena perlu diingat, bertandang ke Stadion Si Jalak Harupat untuk menciptakan banyak gol bukanlah hal yang mudah.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar