Persib Bandung harus menjalani leg pertama semifinal Piala Presiden 2015 tanpa enam pemain pilar. Alhasil, pada laga yang digelar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, tersebut Persib harus takluk dengan skor 0-1 dari tuan rumah Mitra Kukar.
Bermain tanpa Zulham Zamrun dan Ilija Spasojevic memang membuat Persib tumpul di lini depan. Absennya Hariono pun membuat Makan Konate tak leluasa bermain sebagai gelandang serang. Akibatnya satu gol dari servis tendangan bebas membuat Persib harus pulang dengan kekalahan.
Meskipun begitu, hasil ini tetap patut disyukuri oleh Persib Bandung. Bahkan sebaliknya, kekalahan 0-1 sebenarnya tak terlalu merefleksikan inferioritas Persib pada laga ini. Meski tak superior di lini depan, lini pertahanan Persib sebenarnya tampil gemilang.
Persib sebenarnya cukup berpotensi kebobolan banyak gol jika menghadapi pemain lawan yang memiliki kaki-kaki cepat di sayap: Defri Risky dan Hendra Bayauw. Dua leg menghadapi Pusamania Borneo FC, yang empat kali membobol Persib, menjadi bukti bahwa Persib lemah dalam mengantisipasi serangan sayap.
Tapi pada laga ini, pelatih Persib, Djajang Nurjaman, belajar banyak atas kekurangan-kekurangan saat menghadapi Borneo FC. Kelemahan di sisi sayap pun berhasil dibenahi oleh pelatih yang akrab disapa Janur ini.
Pada laga ini, kedua bek sayap Persib yang dihuni oleh Supardi dan Jajang Sukmara diinstruksikan untuk lebih fokus menjaga pertahanan. Maka sangat jarang terlihat Supardi atau Jajang melakukan overlap membantu lini penyerangan. Skema ini membuat Hendra Bayauw dan Defri Risky tak memiliki ruang kosong yang cukup banyak di sisi sayap. Umpan-umpan silang pun dilepaskan sedini mungkin sebagai upaya untuk mengirimkan bola ke kotak penalti.
Gagal di sayap, Mitra Kukar mencoba menyerang lewat tengah, lewat Carlos Raul yang ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang Airlangga Sucipto. Inilah yang membuat alur serangan Persib terhambat. Tanpa Hariono dan menurunkan duet Dedi Kusnandar-Firman Utina membuat Persib tak memiliki gelandang tipe petarung di tengah. Sementara di kubu lawan, terdapat Rizky Pellu dan Fajar Handika yang selalu melakukan tekel-tekel penghenti serangan Persib.
Dedi-Firman seringkali kalah duel di tengah. Ini yang membuat Makan Konate harus rajin membantu kedua pemain tersebut untuk menghentikan serangan. Konate berhasil, namun sering mundurnya Konate ke tengah membuat Persib sering melancarkan umpan-umpan diagonal ke kedua sayap dari tengah atau umpan direct langsung ke kotak penalti Mitra Kukar. Namun kehadiran bek asing Mitra Kukar asal Mali, Onorionde John, membuat duel-duel bola atas selalu menjadi milik Mitra Kukar. Perbedaan gaya bermain Yandi dan Spaso pun membuat serangan Persib sering buntu.
Yandi lebih sering bermain melebar, bahkan membuat Atep lebih sering bermain di tengah. Hal tersebut berbeda dengan Spaso. Penyerang asal Montenegro tersebut rajin meminta bola atau menerima bola hingga ke tengah lapangan. Kelihaiannya menjadi pemantul ataupun keeping ball membuat alur serangan Persib bisa dimainkan dengan umpan-umpan pendek.
Sementara itu, absennya Zulham Zamrun pun begitu terasa saat bola Persib bergulir ke kaki Atep. Control Atep sering mudah lepas. Penetrasinya dengan mudah digagalkan lawan. Sementara umpan silangnya, seringkali melayang tak tentu arah.
Baca juga: Pledoi untuk Lord Atep
Tanpa Spaso, Zulham, dan Hariono, alur serangan Persib memang tak berjalan dengan baik pada laga ini. Apalagi dengan cederanya Tantan saat babak pertama, intensitas serangan Persib semakin kendur dan membuat Mitra Kukar lebih leluasa menguasai jalannya pertandingan.
Tumpulnya lini depan ini berhasil ditambal dengan baik oleh Janur di lini pertahan. Meski kebobolan satu gol, secara keseluruhan skema bertahan Persib berjalan baik. Apalagi gol yang lahir berawal dari tendangan bebas, ini menunjukkan bahwa secara skema permainan, strategi menyerang Mitra Kukar mengalami kebuntuan saat menghadapi lini pertahanan Persib meski tanpa Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto.
Lebih dari itu, kekalahan 0-1Â rasanya bukan hal yang terlalu sulit untuk dibalikkan saat bertanding di Si Jalak Harupa pada laga kedua.. Hal yang perlu menjadi catatan adalah para pemain pilar yang absen pada laga ini akan kembali menghuni skuat Persib sejak menit pertama di mana ini bisa memudahkan Persib untuk mencetak banyak gol dan semakin kuat dalam bertahan.
Komentar