Akhir-akhir ini, di pinggiran rambut Van Persie memang agak memutih. Tentunya hal itu bukan karena ia sudah terlalu tua. Ia masih 32 tahun. Tapi apakah rambut putihnya itu menunjukkan bahwa ia sudah pikun, sampai-sampai mencetak gol ke gawang sendiri?
Pada pertandingan terakhir babak kualifikasi Piala Eropa 2016, pendukung timnas Belanda cemas. Tiket lolos untuk terbang ke Perancis, tempat diselenggarakannya turnamen empat tahunan itu, nyaris sulit didapatkan.
Untuk bisa mendapatkannya, jalur play-off menjadi satu-satunya pilihan. Tapi untuk melanjutkan ke babak play-off, Belanda harus menempati peringkat tiga. Sementara saat itu, Belanda menempati peringkat empat.
Praktis Belanda harus mengalahkan Republik Cheska pada partai pamungkas kualifikasi grup. Tapi tak hanya itu, skuat asuhan Danny Blind ini pun membutuhkan Turki kalah dari Islandia, negara yang memiliki perencanaan yang baik soal revolusi sepakbola. Turki memang satu peringkat di atas Belanda, terpaut dua poin.
Tapi semuanya tak berjalan sesuai yang diinginkan oleh seluruh pendukung Belanda. Pada menit ke-24, Pavel Kaderabek membuat tuan rumah tertinggal 0-1. Pada scene ini, terlihat kegagalan Memphis Depay dalam melakukan trackback sehingga bek kanan Republik Cheska itu dengan mudah masuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan yang merobek jala Jeroen Zoet.
Gagal membalas, Belanda justru kebobolan untuk kedua kalinya. Kali ini, Josef Sural yang mengobrak-abrik pertahanan Belanda. Bek Southampton, Virgil van Dijk, layak disalahkan atas gol ini karena aksi pasifnya saat dengan mudahnya dilewati penyerang Cheska bernomor punggung 18 itu. Tengok saja gestur Danny Blind saat melihat terjadinya gol ini.
Tertinggal dua gol, situasi Belanda tentunya di ujung tanduk. Blind pun tak ada pilihan lain selain harus membuat Belanda semakin tampil menyerang. Maka yang dilakukannya adalah memasukkan Robin van Persie untuk menggantikan bek kiri Ajax Amsterdam, Jairo Riedewald, pada menit ke-39, empat menit setelah gol kedua Cheska.
Formasi tetap 4-3-3, sebagaimana keinginan Danny Blind untuk memainkan Total Football. Digantikannya Riedewald, yang masih berusia 19 tahun itu, membuat Daley Blind yang asalnya menempati pos gelandang bertahan digeser ke bek kiri. Menempatkan Daley Blind di bek kiri dan memasukkan Van Persie, siapa tahu bisa mengulang gol diving header Van Persie ke gawang Spanyol di Piala Dunia 2014.
Apakah strategi ini berhasil? Harusnya, sih, berhasil. Apalagi situasi setelah menit ke-43 sangat menguntungkan Belanda karena bek Cheska, Marek Suchy, melakukan professional foul yang langsung menghasilkan kartu merah. Ya, Belanda unggul jumlah pemain untuk 47 berikutnya.
Kemudian momen bersejarah itu terjadi. Pada menit ke-66, Van Persie berhasil mencetak gol lewat tandukannya. Tapi ia tak merayakannya, karena gol yang ia ciptakan itu, meluncur mulus ke gawang yang dikawal Zoet, rekannya sendiri.
Van Persie mencetak gol bunuh diri. Dan gol bunuh diri yang ia ciptakan terkesan membingungkan (lihat ekspresi Zoet yang masih menatap Van Persie meski bola sudah masuk ke gawangnya pada halaman 2), pun begitu bagi Van Persie sendiri. Semua orang yang melihatnya pun seolah akan berkata, âRobin, are you drunk?â
Thanks Van Persie.. https://twitter.com/WCkUSKhALi
â MOHAMMED-ABAR (@abar_mohammed) https://twitter.com/abar_mohammed/status/654063435479691264
">October 13, 2015Belanda kemudian berhasil mencetak dua gol pada menit ke-70 dan 83. Gol pertama Belanda pada laga itu diciptakan Klaas Jan Huntelaar. Sementara gol kedua, dicetak oleh The Flying Dutchman, Van Persie. Ya, Van Persie benar-benar mencetak golnya yang ke-50 dari 101 pertandingannya bersama Belanda malam itu, beberapa saat setelah ia dikartu kuning karena diving.
Bersambung ke halaman berikutnya
Komentar