Jangan Lupakan Sriwijaya FC!

Oleh: Bergas Agung Brillianto*

Perihal keamanan menjadi primadona pembicaraan seputar penyelenggaraan Piala Presiden 2015. Walau pertandingan ini tak melibatkan Persija secara langsung, rivalitas yang beranak-cucu antara Persib dan Persija begitu mendapat sorotan sejak beberapa hari sebelum laga digelar.

Sriwijaya FC, kesebelasan yang menjadi lawan Persib, adalah antinomi dari partai final itu sendiri. Yang terjadi saat ini, dibandingkan mengira-ngira kejutan apa yang bakal diberikan oleh anak-anak asuh Benny Dollo, agaknya publik lebih suka memprediksi apa-apa saja yang bakal terjadi pada suporter Persib dan Persija.

Sriwijaya FC memang tak seperti Persib yang diunggulkan oleh banyak pihak. Bahkan, di turnamen Piala Presiden ini pun tak banyak yang menyangka bahwa Sriwijaya bakal mencapai partai final. Belum lagi, skuat mereka yang baru-baru ini terbentuk sempat mengalami beberapa perombakan. Secara materi, mungkin mereka memang kalah dari Maung Bandung.

Tapi Sriwijaya FC yang datang sebagai kuda hitam ternyata mampu menjungkirbalikkan banyak prediksi. Mereka dengan gigihnya mampu mencapai partai puncak. Keberhasilan menyingkirkan Arema Cronus, yang juga difavoritkan sebagai finalis, jelas menjadi semacam pembuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan dan dilabeli sebagai calon juara.

Apalagi, secara statistik Sriwijaya juga punya catatan yang cukup baik perihal kompetisi: 3 kali juala Piala Indonesia dan 2 kali juara Inter Island Cup. Anak-anak asuh Benny Dollo jelas bukan lawan yang mudah dan bisa dianggap remeh oleh Persib.

Bukan hanya kesebelasannya yang tak mendapat perhatian banyak pihak, para suporter Sriwijaya FC pun mengalami hal serupa. Perjuangan Viking untuk mendukung langsung di Gelora Bung Karno memang tak  main-main. Namun bukan berarti suporter Sriwijaya tak berbuat apapun.

Kabarnya, bus yang seharusnya membawa mereka ke Jakarta datang terlambat. Sejumlah suporter Sriwijaya bahkan diberitakan nekat menumpang dari satu truk ke truk lain demi mendukung para jagoannya di GBK. Belum lagi menyoal jatah tiket yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jatah tiket buat Bobotoh.

Namun ternyata, status sebagai kesebelasan yang tak diunggulkan dan tak cukup menarik buat diperhatikan, juga memberikan keuntungan buat Sriwijaya: Mereka bisa bertanding dengan beban yang tak berat-berat amat. Sorotan yang begitu besar buat Persib, sedikit-banyak, bakal memberikan tekanan buat Persib sendiri. Dan seharusnya, sebagai lawan, Sriwijaya bisa memanfaatkan keadaan ini, walaupun menaklukkan sang juara bukan perkara mudah.

Siapapun yang difavoritkan, keduanya tetap memiliki peluang buat menjadi juara. Entah siapa yang bakal menjadi juara dan berpesta di GBK, mereka yang difavoritkan atau mereka yang tak cukup menarik buat dijadikan pembicaraan.

Penulis adalah mahasiswa, serta anggota @komunitasTembok Rawamangun. Bisa dihubungi melalui akun twitter @bergasss.