Everton tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi jelang laga menghadapi Manchester United di Goodison Park, Sabtu (17/10) petang WIB. Dari lima pertandingan terakhir di liga, mereka mencatatkan dua kemenangan, termasuk kemenangan 3-1 atas Chelsea, dan sisanya bermain seri.
Di sisi lain, Manchester United hadir dengan sejumlah pekerjaan rumah yang mesti dibenahi. Kekalahan 0-3 berarti banyak buat The Red Devils. Kelemahan mereka di semua lini seolah kian terpublikasi. Perbaikan mutlak dilakukan agar Everton tak mencontek Arsenal.
Kembalinya Stones dan Coleman
Pelatih Everton, Roberto Martinez, diprediksi bisa menurunkan bek Everton, John Stones dan Seamus Coleman yang sebelumnya menderita cedera. Di lini tengah, Tom Cleverley dan Steven Pienaar dikabarkan fit 100%. Kekuatan Everton kian bertambah setelah Kevin Mirallas bisa bermain setelah lepas dari hukuman akumulasi.
Sisi kiri pertahanan Everton kemungkinan diisi Brendan Galloway, yang juga mengisi pos tersebut saat menghadapi Chelsea. Leighton Baines tak bisa bermain karena masih didera cedera. Sisi kiri dihuni Stevan Naismith yang menggantikan peran Muhamed Besic yang belum fit 100%.
Duet bek Phil Jagielka dan John Stones akan dilindungi Gareth Barry dan James McCarthy. Keduanya akan menjadi penetralisir pergerakan serangan MU baik lewat sisi maupun lewat tengah. Komposisi pemain seperti ini yang membuat Chelsea kala itu begitu kesulitan menembus area pertahanan Everton. Satu-satunya gol Chelsea dicetak lewat tendangan Nemanja Matic dari luar kotak penalti.
MU mesti berhati-hati karena pergerakan Anthony Martial yang sering bergerak ke sisi bisa saja dimatikan dengan mudah sama seperti yang terjadi pada Diego Costa. Kedua fullback Everton bermain disiplin. Transisi saat menyerang dan bertahan begitu cepat, sehingga bisa meminimalisir serangan lawan dari sayap.
Membenahi Lini Tengah
Salah satu faktor yang membuat MU kalah dari Arsenal adalah di lini tengah. Secara khusus Louis van Gaal menyoroti jumlah umpan sukses yang dibuat The Red Devils saat menghadapi Arsenal. âArsenal memiliki 96% akurasi tapi kami cuma 68%. Normalnya, kami mendapatkan 85% atau sesuatu seperti itu. Ini adalah perbedaan besar,â tutur Van Gaal.
Saat kalah atas Arsenal, lini tengah dan lini belakang terlihat berjarak. Ini yang membuat aliran bola dari belakang ke tengah mandek. Di sisi lain, gelandang Arsenal pun sebenarnya tidak bermain menekan, melainkan menunggu dan menjaga lini tengah MU.
Kelemahan lainnya adalah terlalu agresifnya pergerakan Bastian Schweinsteiger yang menekan hingga jantung pertahanan lawan. Padahal, masih ada Wayne Rooney dan Anthony Martial yang bertugas menekan lawan. Hal ini menimbulkan kerugian bagi lini tengah MU yang kalah jumlah dengan pemain menyerang Arsenal.
Tanda Tanya di Lini Depan
Meski tidak menjadi mesin gol MU, tapi kehadiran Rooney malah membuat Martinez khawatir. Martinez memandang kalau kualitas Rooney tidak cuma ditentukan lewat jumlah gol. Kontribusi Rooney jauh lebih penting, terutama untuk memperkuat lini tengah.
âSaya lebih memilih Rooney tidak bermain,â kata Martinez, âSaya pikir MU merupakan kesebelasan yang lebih baik saat Rooney bermain. Ia memberi banyak hal lewat penampilannya, bukan sekadar mencetak gol.â
Dari 630 menit bermain atau dalam tujuh pertandingan, Rooney baru mencetak satu gol. Dalam satu pertandingan ia mengukir 41 umpan rata-rata. Angka ini merupakan yang tertinggi di jajaran penyerang MU.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa Rooney memang lebih berperan sebagai penyuplai bola ketimbang penuntas peluang. Beban mencetak gol pun beralih pada Memphis dan Martial. Jika melihat dari jumlah gol, Martial tidak mengecewakan. Dalam 295 menit, ia mencetak tiga gol dan satu assist. Sementara itu, Memphis baru mencetak satu gol dalam 589 menit.
Belum impresifnya permainan Memphis bisa menjadi kelemahan MU di lini serang. Sisi kanan Everton terbilang sulit untuk bisa ditembus. MU masih beruntung karena Juan Mata menunjukkan permainan yang mengesankan. Mata mengukir tiga gol, tiga assist, dan rata-rata dua umpan kunci di tiap pertandingan. Selain itu, pergerakan Mata pun terbilang sulit diprediksi. Meski ditempatkan sebagai sayap kanan, tapi ia lebih sering terlihat berada di belakang penyerang dengan mengirim umpan-umpan terobosan.
Mengubah Cara Bermain
MU tergolong sulit untuk memecahkan kebuntuan saat tak bisa memasuki area pertahanan lawan. Hal ini ditunjukkan lewat penguasaan bola dari tengah dipindahkan ke sayap, lalu dipindahkan lagi ke tengah. Pola semacam ini justru memudahkan Everton untuk menetralisir serangan MU.
Dua gelandang Everton, Barry dan McCarthy, bermain begitu padu. Hal ini ditambah dengan baiknya pembacaan posisi Stones yang kerap âmenggantikanâ perang Barry atau McCarthy saat melakukan tekanan.
MU diprediksi sulit untuk menang dengan mudah jika terlalu banyak memainkan bola di lini pertahan Everton. Serangan-serangan cepat justru bisa memberikan keuntungan bagi MU, apalagi dengan mengandalkan serangan balik. Memaksa bermain dengan penguasaan bola akan memperbesar peluang Everton mencari celah di lini pertahanan MU selagi merencanakan serangan balik.
Van Gaal bisa saja menurunkan Schneiderlin dan Carrick sebagai poros ganda. Keduanya sudah terbukti kapasitasnya di mana selalu menghadirkan kemenangan buat MU. Pembagian tugas yang jelas antara Schneiderlin dan Carrick menjadi poin lebih. Schneiderlin aktif mengalirkan bola dari sisi kiri, sedangkan Carrick melindungi lini belakang.
Jika pertahanan MU tidak meninggalkan celah sedikitpun, agaknya sulit buat Everton untuk memenangi pertandingan nanti malam. Meskipun begitu, Everton bukannya tanpa peluang. MU terbilang buruk saat mengantisipasi umpan-umpan silang.
Di sisi lain, Romero Lukaku maupun Arouna Kone memiliki kemampuan sundulan yang mumpuni. Belum lagi melihat bagaimana seorang Naismith yang mampu memanfaatkan umpan silang saat menghadapi duet bek Chelsea, Kurt Zouma dan John Terry, membuat pilihan mengirimkan umpan silang buat Everton adalah hal yang realistis.
Goodison Park pun bukan tempat menyenangkan bagi Manchester United dalam tiga pertandingan tandang mereka terakhir. MU sama sekali belum pernah menang dalam tiga pertandingan terakhir di Goodison Park. Belum lagi dua kekalahan MU musim ini didapatkan dari pertandingan tandang.
foto: ndtv.com
Komentar