Secara resmi UEFA membuka investigasi kepada Dynamo Kiev setelah terjadi insiden penganiayaan dan rasisme oleh suporter mereka ketika menghadapi Chelsea di tribun Stadion NSC Olimpiyskiy pada pertemuan Liga Champions 2015/2016, Rabu (21/10), pekan lalu. Pada saat itu. empat orang kulit hitam pendukung Dynamo Kiev mendapatkan penganiayaan dan aksi rasial dari suporter lainnya di tribun NSC Olimpiskiy pada pertandingan tersebut. Kemudian komisi disiplin UEFA menggelar persidangan untuk membahas masalah itu melalui bukti rekaman.
Cuplikan tersebut menunjukan sampai keluar stadion pun para kulit hitam terus dikejar untuk dihajar para kulit putih. Tapi setelah insiden tersebut, Ohor Kochetov, Wakil Presiden Federasi Sepakbola Ukraina, membantah adanya masalah rasisme di Stadion Olimpiyskiy dan justru mempertanyakan motif empat orang kulit hitam tersebut.
"Kehadiran (dari fans kulit hitam) di dalam sektor yang selalu ditempati Ultras Rodychi itu sangat mengejutkan semua orang. Orang-orang dari kategori itu (Orang kulit hitam) tidak pernah ada. Informasi awal menunjukan bahwa orang-orang itu tanpa tiket dan memegang flare. Mungkin ini adalah provokasi khusus yang direncanakan. Ini semua adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban," jelas Kochetov panjang lebar dilansir dari Daily Mail.
Dirinya menduga insiden tersebut merupakan dampak dari adanya kabar suporter Chelsea diserang sekitar 70 orang berpakaian bebas di pusat Kota Kiev. Mereka mendapatkan serangan setelah beberapa saat meninggalkan Bar Shato Brewery di Kiev Independence Square sampai satu orang dirawat di rumah sakit. Tapi untuk mengurangi aksi serupa dalam jangka waktu ke depan, Vladimir Spilnichenko, Direktur Stadion Olimpiyskiy, mengusulkan dengan adanya tribun terpisah antara kulit putih dan hitam.
Spilnichenko mengungkapkan bahwa ketika pertandingan Liga Champions 2015/2016 melawan FC Porto pun dimunculi orang-orang berkulit hitam di tribun dekat para ultras berada. Akan tetapi mereka kemudian dipandu menuju bagian tribun lain di stadion, "Kami berusaha mungkin untuk membuat sektor khusus (untuk fans kulit hitam). Untuk menghindari manifestasi rasisme," ujarnya.
Secara administrasi sudah disetujui pejabat keamanan, tapi sayangnya harga untuk kursi tersebut akan ditarif lebih mahal. Kini pihaknya pun akan mempertimbangkan proposal tersebut untuk menghindari aksi rasisme. Sementara itu yang semakin dikhawatirkan adalah adanya peperangan yang lebih mengerucut jika ada pemisahan tribun tersebut. Seolah akan ada kelompok-kelompok yang akan dipertemukan dalam sebuah isu ras.
Pada dasarnya insiden rasisme merupakan cerminan dari banyaknya realitas di sepakbola Eropa tengah dan timur. Untuk saat ini lebih baik sanksi terberat diberikan terlebih dahulu kepada Kiev bahwasanya apapun insidennya yang namanya rasis tetaplah rasis, bukan berarti sang wakil presiden federasi justru menyalahkan sekelompok atas nama "oknum".
Sumber lain : RT, Who Ate All Pies, Washington Post
Komentar