Carlos Tevez meninggalkan Juventus untuk kembali ke klub profesional pertamanya, Boca Juniors, merupakan mimpi yang baru terwujud pada bursa transfer musim panas 2015 lalu. Tentunya pulang ke klub asal Argentina itu juga membuat ia bisa lebih dekat dengan keluargannya. Keinginannya itu sudah diungkapkan sejak Januari 2015 sehingga Giuseppe Marotta, Direktur Umum Juventus, tidak bisa menahan pemain bernomor punggung 10 kesebelasannya itu agar tetap bertahan di Kota Turin.
Akhirnya, ketika waktunya sudah tiba pun Tevez pamit dengan baik-baik kepada para petinggi Juventus, "Saya telah memberikan segalanya untuk Juventus. Saya melihat Boca sedang dalam kesulitan dan aku ingin kembali ke Argentina. Saya bermimpi setiap hari bermain di Bombonera untuk mewujudkan mimpi ini, saya menolak 20 juta euro klub Cina yang menawar saya. Ini bukan uang yang mengubah hal. Aku meninggalkan (Boca) 10 tahun yang lalu dan saya (merasa) kehilangan keluarga saya," papar Tevez panjang lebar dikutip dari ESPN FC.
Kendati kepulangan sudah terwujud, namun tidak sepenuhnya mulus bagi penyerang yang pernah memperkuat Manchester City ini. Pasalnya Tevez sempat tidak menerima gaji selama tiga bulan dan menurut aturan FIFA, pemain bersangkutan berhak pergi meninggalkan kesebelasannya jika tidak menerima haknya dalam rentang waktu selama itu.
Alhasil pemain yang lahir di Buenos Aires pada 5 Februari 1984 silam itu pun justru dikabarkan bakal kembali lagi ke Juventus. Maklum, sejak memperkuat klub berjuluk Si Nyonya Tua itu ia memang digaji cukup tinggi yakni sekitar 4,5 juta euro permusim atau 90 ribu euro per pekan. Petinggi Boca pun pernah mengungkapkan kesulitannya menggaji Tevez dan pemain bersangkutan pun tengah khawatir melihat kondisi Juventus pada awal musim Serie-A 2015/2016.
Lalu Tevez pun mendapatkan kejadian yang tidak mengenakan setelah gonjang-ganjing pembayaran haknya. Saat itu ia sesungguhnya sedang bersuka cita karena baru mencetak dua gol ke gawang Argentinos Juniors pada pertandingan pekan ke-25 Liga Primer Argentina 2015 di Stadion Diego Armando Maradona, Minggu (20/9) dini hari.
Usai merayakan gol kedua pada menit ke-54 terjadi tabrakan keras antara Tevez dengan Ezequiel Ham, gelandang bertahan Argentinos, yang terjadi satu menit kemudian. Akibat benturan kedua pemain itu pun membuat kaki Ham patah dan seolah membuat Tevez melupakan kesenangan atas kemenangan kesebelasan dan dua gol perolehannya. Lantas, usai pertandingan pun ia meminta maaf kepada Ham.
Baca juga : Apa yang Akan Terjadi dengan Luke Shaw?
Tapi rentetan kejadian buruk tersebut tidak berlarut-larut dijadikan pemain 31 tahun itu sebagai jegalan yang membawa Azul y Oro (Biru dan Emas), julukan Boca, untuk berprestasi musim ini. Pasalnya pada pertandingan berikutnya ia tetap mencetak gol ketika menghadapi Banfield pada lanjutan Liga Primer Argentina.
Puncaknya adalah ketika ia berhasil membawa Boca menjadi juara Liga Primer Argentina ketika mengalahkan Tigre 1-0 di Stadion La Bombonera pada Senin (2/10) dini hari. Satu-satunya gol Boca dicetak Fabian Monzon melalui sundulan yang menerima umpan dari Nicolas Lodeiro pada menit ke-42. Boca pun menduduki peringkat pertama klasemen Liga Primer Argentina dengan 64 poin. Mereka mengungguli San Lorenzo yang berada di posisi kedua dengan poin 58.
Sementara itu bagi Tevez sendiri ia menutup musim dengan menyumbangkan lima gol untuk Boca dari 12 penampilannya pada ajang Liga Primer Argentina. Ketika peluit panjang mengakhiri pertandingan melawan Tigre, ia mengungkapkan kebahagiannya karena bisa mewujudkan mimpinya membantu kesebelasan masa kecilnya itu menjadi juara yang terakhir kali didapatkan pada 2011, "saya senang kembali merasakan ini lagi. Sulit untuk berbicara," ujarnya dikutip Daily Mail.
Tevez pun berharap jika gelar juara tersebut bisa membuka jalan bagi generasi Azul y Oro berikutnya untuk kemajuan mereka sendiri. Pasalnya ia menganggap jika para pemain muda membutuhkan sebuah juara agar keluar dari tekanan, "sekarang mereka akan menjadi Boca baru. Mereka layak untuk ini, untuk banyak alasan, mereka layak!" seru Tevez.
Kendati tidak sepenuhnya Boca membawa pulang Tevez dengan baik, tapi pemain yang pernah memperkuat Manchester United tersebut sudah memberikan kemampuan terbaiknya untuk kesebelasan masa kecilnya tersebut. Bahkan ia rela berseragam lebih lama lagi dengan Boca untuk memberikan jalan bagi para pesepakbola muda di sana. Maka bukan tanpa alasan lagi bagi Boca untuk tidak menunda-nunda gaji Tevez lagi pada musim depan. Selamat Tevez, kini mimpimu sudah terwujud!.
Komentar