Mencatatkan 471 penampilan sepanjang karier sepakbola bukanlah jumlah yang sedikit. Jika satu musim terdiri dari 38 pertandingan, artinya perlu lebih dari 12 musim yang konsisten bagi seorang pemain untuk bisa mencapai jumlah penampilan sebanyak itu.
Capaian tersebut diraih Darren Anderton yang 299 pertandingan di antaranya dihabiskan di White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur. Darren memulai karir sepakbolanya pada 1990 di Portsmouth dan mengakhirinya pada 2008 di Bourneouth.
Jika dihitung, Darren mencatatkan total karier selama 18 tahun, artinya ada enam tahun di mana ia bermain tidak secara reguler. Faktanya, hal tersebut memang benar, bukan karena jarang diberi kesempatan melainkan karena cedera.
Di Spurs Darren menjalani karier selama 12 musim. Jika ia terus bermain secara reguler, artinya dia mestinya bermain sebanyak 456 pertandingan. Dengan catatan jumlah pertandingannya, Darren melewatkan 157 pertandingan atau rata-rata dia absen selama 13 pertandingan setiap musim atau hampir setiap tiga setengah bulan.
Situs Injury League menobatkan Darren sebagai salah satu pesepakbola yang paling sering cedera. Padahal Darren bukan cuma diandalkan di Spurs tetapi juga di timnas Inggris. Saking kelewat seringnya Darren mengalami cedera, ia mendapat julukan âsicknoteâ.
Darren melakoni debutnya untuk kesebelasan negara Inggris pada Maret 1994 kala menghadapi Denmark, kala itu usianya masih 22 tahun. BBC pun menuliskan kalau sejak awal pengamat sepakbola telah mengenali bakatnya yang terpendam.
Beruntung cedera tak menghalanginya tampil di Piala Eropa 1996. Darren pun turut membawa Inggris hingga babak semifinal, karena mereka kalah adu penalti menghadapi Jerman. Di Piala Eropa 1996, Darren mengenakan kostum nomor 11.
Namun, usai Piala Eropa, cedera terus menghantuinya. Sepanjang tiga musim mulai dari 1995-1998, Darren cuma bermain 39 kali di liga. Ini yang membuatnya khawatir akan posisinya di timnas untuk menghadapi Piala Dunia 1998. Ia pun berusaha keras menjaga dan menunjukkan performa terbaiknya. Salah satunya dengan bermain sebagai gelandang tengah untuk menunjukkan ia bisa ditempatkan di mana saja.
Darren beruntung karena pelatih Glenn Hoddle turut memanggilnya ke Perancis. Namun, Darren mesti merelakan nomor punggung â11â nya digunakan Steve McManaman yang kala itu mencetak 11 gol untuk Liverpool di liga.
Benar saja, dalam formasi 3-5-2, Darren tak ditempatkan sebagai gelandang serang atau pemain sayap, melainkan sebagai wingback. Pada fase grup ia bermain full sebagai starter dan pada pertandingan ketiga digantikan pada menit ke-79. Pada babak perempat final, Darren pun menjadi saksi di-kartu-merah-kannya David Beckham dan tersingkirnya Inggris di Piala Dunia 1998.
Catatan Cedera yang Mengerikan
Saat membela kesebelasan negara Inggris (foto: bbc.co.uk)
Dikutip dari BBC, hingga 2001, Darren telah menderita 13 kali cedera. Saat pertama kali bergabung dengan Spurs ia harus menjalani operasi hernia yang membuatnya tak bisa bermain selama enam pekan. Hal paling buruk tentu saat ia cedera achilles yang membuatnya tak bisa memperkuat Inggris di Piala Eropa 2000.
Berikut daftar cedera Darren:
|
Cedera Lagi
Dalam pertandingan Tottenham Hotspur menghadai Aston Villa pada Senin (2/11) petang waktu Inggris, Darren hadir untuk tantangan menendang bola ke tiang gawang. Pada jeda antar babak, Darren dengan setelan jas lengkap turun ke lapangan disertai dua orang. Tak lama, ia pun berputar arah dan kembali ke tribun. Apa yang terjadi?
âGuess what? Anderton, surprise surprise, was injured....,â tulis Daniel Caw dari Talking Baws.
Ya, Darren kembali cedera sebelum sempat menendang sekalipun bola bagi publik yang dulu pernah mengelu-elukannya. Ia seperti kembali ingin bernostalgia dengan lebih nikmat duduk di tribun ketimbang berlarian di lapangan atau duduk di bench.
True story: They wanted Darren Anderton to do the 1/2 time crossbar challenge. He couldn't. Due to... injury. https://twitter.com/tc8ATOpm4C
â Conor McNamara (@ConorMcNamaraIE) https://twitter.com/ConorMcNamaraIE/status/661289002385997824
">November 2, 2015Memang, cerita di atas terdengar seperti lelucon. Namun, kita tak pernah tahu bagaimana Darren mengelola rasa sakitnya untuk bisa bermain buat tim dan timnas Inggris. Saat bermain di Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 1998 ia masih dalam pemulihan cedera pangkal paha. Hebatnya, dia mampu mengalahkan rasa sakitnya demi bermain di level timnas. Salut!
Komentar