Tak Ada Hubungannya Jumlah Penduduk Sebuah Negara dengan Prestasi (Sepakbola)

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 28902 Pilihan

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tak Ada Hubungannya Jumlah Penduduk Sebuah Negara dengan Prestasi (Sepakbola)

"Masa sih, nyari 11 pemain bola terbaik dari 200 juta penduduk di Indonesia ga bisa?" adalah pernyataan sekaligus pertanyaan yang rasanya cukup familiar di telinga orang-orang Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa prestasi sebuah negara bisa berbanding lurus dengan jumlah penduduk negara itu sendiri.

Opini ini tentu saja akan memunculkan perdebatan. Indonesia yang miskin prestasi dari sepakbola, saat ini menempati peringkat keempat sebagai negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia (sekitar 255 juta jiwa). Begitu juga dengan Tiongkok, India, dan Amerika Serikat yang menempati peringkat satu, dua dan tiga berurutan, di mana prestasi sepakbola mereka tak terlalu mengesankan.

Sampai pada titik ini, kita seolah bisa menyimpulkan bahwa semakin banyak penduduk akan semakin sulit pula kita menemukan 11 pemain terbaik. Tapi jika bergeser sedikit ke peringkat lima, opini akan bisa dengan mudah dipatahkan karena negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kelima di dunia adalah negara yang memiliki banyak prestasi di sepakbola: Brasil.

Berbicara tentang jumlah penduduk sebuah negara dan prestasi sepakbola, mari kita simak apa yang terjadi di Eropa. Karena ternyata 24 negara yang akan berlaga di Piala Eropa 2016 nanti ternyata tak bergantung pada jumlah penduduk mereka. Lihat gambar di bawah ini:

jumlahpenduduk Urutan jumlah penduduk negara di Eropa (Via: Twitter @behnisch)


Meski 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Eropa semuanya berhasil lolos, ternyata tak sedikit pula negara dengan jumlah penduduk lebih sedikit berhasil melangkah ke Piala Eropa 2016. Islandia yang penduduknya kurang dari 350 ribu jiwa (peringkat 49 dari 54 negara Eropa atau 175 dunia), ternyata mampu mengalahkan negara-negara yang memiliki penduduk lebih banyak untuk ke Prancis, tuan rumah Piala Eropa 2016.

Islandia bahkan mengalahkan Kazakhstan dan Belanda (gagal lolos ke Prancis) yang menempati peringkat ke-11 dan ke-12 sebagai negara bejumlah penduduk terbanyak di Eropa pada babak kualifikasi di mana keduanya tergabung di dalam grup A bersama Islandia dan juga Republik Cheska, Turki, dan Latvia. Sedangkan Kazakhstan-Belanda memiliki sekitar 17 juta penduduk, yang artinya hampir lima puluh kali lipat dari jumlah penduduk Islandia.

Begitu juga dengan Irlandia, Irlandia Utara, Wales, Albania, dan Slovakia yang jumlah penduduknya sebenarnya hanya 0,0 sekian persen dari total penduduk dunia. Tapi pada Piala Eropa 2016 ini mereka berhasil mencatatkan prestasi lebih baik dari negara-negara seperti Azerbaijan, Belarusia, Israel, Bulgaria dan Serbia yang persentase penduduknya lebih banyak atau berada di 0,1 sekian persen dunia.

Pada akhirnya, jumlah penduduk tak terlalu berpengaruh pada prestasi sebuah negara. Diperlukan perencanaan, pembinaan usia muda, dan pembinaan akar rumput yang baik untuk menghasilkan pemain-pemain bertalenta dengan kualitas yang bisa bersaing dengan negara lain. Entah itu ratusan ribu, jutaan, ratusan juta, berapa pun jumlah penduduknya.

Baca juga:

Perencanaan, Faktor Utama Kesuksesan Islandia

Bagaimana Seharusnya Negara dalam Mengurusi Olahraga?


Karenanya, masalah bukan terletak pada mencari 11 pemain terbaik dari sekian banyak penduduk, melainkan bagaimana caranya agar tak perlu susah-susah mencari 11 pemain terbaik. Ya, ini tentang melahirkan bibit-bibit unggul yang bisa memberikan prestasi di kemudian hari. Sekali lagi melahirkan, bukan mencari.

Maka pertanyaan pada awal artikel ini harusnya diubah menjadi, "Masa sih, nyari orang-orang terbaik yang kompeten mengurusi sepakbola dari 200 juta jiwa penduduk di Indonesia ga bisa?" Dan rasanya kita semua mengetahui apa yang membuat Indonesia kesulitan menemukan orang-orang terbaik tersebut.

foto: dutchsoccersite.com

Komentar