Apa jadinya dunia tanpa lelucon? Hidup yang melulu dirundung kegelisahan adalah kengerian luar biasa. Bagaimana jadinya detik demi detik dalam setiap harinya jika hanya diisi kemonotonan dan kedataran? Perasaan/ekspresi seperti itu boleh dibilang sesuatu yang tak lazim dan mesti diobati. Senyum serta tawa barangkali sangat diperlukan sebagai obat untuk hidup yang penuh dengan warna.
Tawa yang muncul disebabkan oleh berbagai faktor. Baik itu yang berkaitan dengan diri sendiri, maupun orang lain. Menertawakan diri sendiri, hal-hal menggelitik?yang berasal dari apa-apa yang kita dengar, lihat, atau tonton? atau sumber tertawaan yang berasal dari orang lain. Secara verbal maupun kelakuan.
Kali ini dalam jagat sepak bola, tak kurang dari beberapa hari yang lalu, tepatnya 21 November lalu. Nun jauh di Skotlandia sana pada helatan Scottish League One, seorang pria berumur 32 tahun (umur yang kelewat matang bagi seorang pemain sepak bola) melakukan sebuah tindakan yang cukup membuat kita mengetikkan kata "LOL" pada keypad kita. Ia adalah seorang kiper dari kesebelasan Brechin City, Graeme Smith.
Hari itu Brechin City dijadwalkan melakukan pertandingan melawan Stenhousemuir dan didaulat sebagai tuan rumah. Lalu apa yang salah dengan kiper itu? Diberitakan pertama kali oleh William Hoggan sebagai pimpinan komunitas sepak bola Stenhousemuir FC di akun twitternya, Graeme Smith telah keliru datang ke Ochilview Park kandang dari Stenhousemuir FC padahal hari itu mestinya ia dan kesebelasannya bertindak sebagai kesebelasan tuan rumah.
"Brechin City keeper, Graeme Smith, rocks up to @OchilviewPark @StenhousemuirFC today but their the home team. Haha classic," kicau @will_hoggan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara Stadion Brechin City dan Stenhousemuir FC terpaut sejauh 89 mil atau jika dikonversi ke dalam satuan kilometer yaitu 143,2 km atau lebih jauh dari jarak Bandung Ãâ Bekasi. Jangkauan sejauh itu dapat ditempuh dengan waktu 1 jam 42 menit.
Melihat stadion yang dituju kosong melompong, Graeme Smith kembali berubah haluan menuju Glebe Park. Beruntung, ia tiba tepat waktu dan masih dapat mengikuti pertandingan, meskipun akhirnya kesebelasan yang ia bela kalah 1-2 dari Stenhousemuir FC. Barangkali hari itu adalah hari tersial dalam hidupnya.
Entah apa yang ada di pikiran Graeme Smith kala itu. Jika dia katakanlah bermain di Indonesia, aaya kira ia tak bakal sempat ikut bermain. Karena ketika ia kembali ke stadion tempat seharusnya pertandingan dilangsungkan, macet tentu saja bakal menghambatnya untuk melakoni pertandingan.
Foto: dailymail
Komentar