Pusamania Borneo memang âhanyaâ lolos ke delapan besar Piala Jenderal Sudirman 2015 sebagai salah satu dari dua terbaik dari tiga kesebelasan yang menduduki peringkat ketiga di fase grup pertama; sedangkan lawan mereka pada pertandingan hari ini, Persipura, lolos sebagai juara Grup B.
Sementara Persipura meraih tiga kemenangan di fase grup, Pusamania hanya dua. Namun menjelang pertemuan di delapan besar, adalah Persipura yang berada dalam posisi kurang nyaman. Persipura kalah dari Arema Cronus pada pertandingan pertamanya di delapan besar. Samsul Arif mencetak gol tunggal pertandingan tersebut dari titik penalti pada menit ke-13. Pusamania yang bermain beberapa jam lebih awal, sementara itu, memenangi pertandingan melawan Surabaya United dengan skor 2-1. Rizky Pora (46â) dan Goran Gancev (58) membalas satu gol Surabaya, yang dicetak Ilham Udin pada menit ke-12.
Dengan hasil tersebut Pusamania menduduki peringkat pertama tabel klasemen sementara Grup E. Persipura sendiri berada di peringkat terbawah. Di atas mereka ada Surabaya dan Arema. Kedua tim tentunya sama-sama membutuhkan kemenangan. Namun Persipura jelas berada dalam situasi harus menang yang lebih mendesak ketimbang Pusamania. Kalah dua kali dalam grup berisi empat kesebelasan jelas merupakan situasi yang harus dihindari.
Sepanjang gelaran Piala Jenderal Sudirman 2015, Pusamania menunjukkan kelemahan yang sama dari pertandingan ke pertandingan. Antisipasi bola-bola udara mereka tidak begitu baik. Nyaris dalam setiap pertandingan hal ini terlihat jelas. Pusamania selalu kewalahan mengatasi bola-bola udara, baik yang datang dari tendangan bebas tidak langsung, sepak pojok, atau open play; baik umpan silang atau umpan panjang langsung ke lini pertahanan.
Kurang baiknya antisipasi Pusamania terhadap umpan silang sangat terlihat pada pertandingan melawan PS TNI. Kedua gol PS TNI berasal dari umpan silang, dan salah satunya adalah umpan silang yang tidak melambung. Ditambah lagi, pada beberapa kesempatan, Pusamania bisa terlalu asik menyerang hingga hanya meninggalkan dua bek tengah di lini pertahanan mereka; tanpa bek sayap, tanpa perlindungan dari gelandang bertahan. Mengingat Persipura memiliki eksekutor bola mati yang dapat diandalkan â Ian Kabes â dan memiliki pemain-pemain yang cukup cepat, Pusamania harus waspada.
Namun adanya eksekutor bola mati dan pemain cepat di Persipura bukan berarti Pusamania akan berada di bawah tekanan sepanjang pertandingan. Sultan Samma yang dalam taktik Pusamania memiliki keleluasaan untuk berada di mana saja sangat mungkin merepotkan lini pertahanan Persipura. Dan jika Celcius Gebze bermain di pertandingan ini, Terens Puhiri akan dengan senang hati memotong ke dalam untuk melepas tendangan-tendangan jarak jauh; Gebze kebobolan dua kali dengan cara ini ketika melawan Semen Padang.
Komentar