Menjelang pertandingan tandang melawan Watford di Vicarage Road, Liverpool di atas angin. The Reds memenangi delapan dari sembilan pertandingan terakhir melawan kesebelasan promosi tersebut. Watford juga tercatat belum pernah memenangi dua pertandingan kandang berturut-turut sepanjang sejarah mereka.
Namun hasil akhir pada pertemuan kali ini berkata lain.
Delapan kemenangan Liverpool tidak berarti apa-apa. Watford menang tiga gol tanpa balas. Hasil pertandingan ini adalah kekalahan terbesar Liverpool sejak kalah dengan skor yang sama dari Newcastle United pada pekan ke-15 musim 1993/94.
Tambahan tiga poin dari pertandingan melawan Liverpool membuat mereka telah mengumpulkan 28 poin dari 17 pertandingan; dan 28 poin adalah raihan terbanyak Watford dalam satu musim Premier League. Dengan ini Watford, yang selalu terdegradasi sebagai juru kunci dalam musim-musim mereka di Premier League sebelum musim ini, pantas berharap. Musim ini Watford sangat mungkin aman dari degradasi.
Gol pertama Watford tercipta pada lima detik lepas menit kedua; gol tercepat Watford di Premier League musim 2015/16. Nathan Aké tanpa ampun memanfaatkan blunder Adam Bogdan, yang menjalani debutnya karena Simon Mignolet cedera. Gol Aké itulah yang membuat Liverpool, walau memainkan Roberto Firmino, Adam Lallana, dan Philippe Coutinho secara bersamaan, tidak dapat berbuat banyak. Padahal terakhir kali ketiga pemain tersebut bermain bersama, Liverpool menang tandang 4-1 melawan Manchester City. Klopp menolak menyalahkan kesalahan individu, namun ia menyoroti kegagalan para pemainnya bangkit dari gol kejutan.
âKesalahan dapat terjadi, begini sepakbola, namun seharusnya para pemain dapat bereaksi lebih baik,â ujar Jürgen Klopp, manajer Liverpool, selepas pertandingan. âKami kehilangan konsentrasi setelah gol pertama. Saya harap ini adalah momen paling mengecewakan dalam seluruh hidup saya di Liverpool.â
Kedua gol Watford lainnya dicetak oleh Odion Ighalo. Pencetak gol yang ketika latihan di negaranya sering diganggu pengedar ganja ini sedang tajam-tajamnya. Dalam empat pertandingan terakhir ia sudah mencetak lima gol. Dan tidak sekali pun dalam empat pertandingan tersebut Ighalo tidak mencetak gol. Sebelum mencetak dua gol ke gawang Liverpool, Ighalo masing-masing mencetak satu gol ke gawang Aston Villa, Norwich City, dan Sunderland.
Dengan selalu mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir Ighalo juga menyamai catatan pasangan duetnya di lini depan, Troy Deeney. Kapten Watford tersebut mencetak empat gol dalam empat pertandingan berturut-turut melawan Leicester City, Manchester United, Aston Villa, dan Norwich City. Bedanya, dalam rangkaian empat pertandingan ini Watford tidak selalu menang. Sedangkan dalam rangkaian empat pertandingan Ighalo, Watford selalu keluar sebagai pemenang. Ini semakin memperkuat teori mengenai Ighalo sebagai penyelamat Watford dari degradasi.
Komentar