Kendati telah melakukan banyak pembelian untung menambal posisi yang ditinggal beberapa pilar musim lalu, tak menjamin kekuatan Juventus stabil. Kehilangan Arturo Vidal, Andrea Pirlo, dan Carlos Tevez dan melakukan banyak pembelian terutama di lini depan, malah membuat kekuatan Juventus tak semakin baik.
Penampilan mereka di awal kompetisi pun memburuk, catatan delapan laga awal Juventus musim ini di kompetisi Serie A menjadi rekor terburuk dalam 103 tahun. Tak hanya itu, Juventus hanya menang dua kali dalam delapan laga awal. Jika menganut sejarah Serie A, tak ada yang bisa juara dengan catatan tersebut.
Tapi rekor buruk tersebut tak membuat Max Allegri kebingungan. Ia bahkan tetap tenang dan yakin Juventus mampu memanaskan persaingan juara. Bahkan menurut Massimo Ambrosini seperti dilansir forzaitalianfootball, Allegri akan membawa Juventus kembali ke jalur juara.
Tebakan Ambrosini pun menjadi kenyataan. Meski butuh waktu, Allegri membuktikan pada banyak orang bahwa Juventus musim ini siap menjadi juara Serie A. Tak hanya itu, Allegri juga mampu membawa Juventus bermain baik di kompetisi Eropa, meski mereka harus puas berada di peringkat kedua grup D.
Kemenangan demi kemenangan pun menjadi hasil pertandingan rutin yang dibuat oleh pasukan Si Nyonya Tua. Hingga kini, mereka telah membuat tujuh kemenangan beruntun di kompetisi Serie A. Bahkan, enam minggu lalu, mereka berjarak 11 poin dengan pemimpin klasemen, sementara sekarang mereka berhasil mereduksi perbedaan menjadi tiga poin.
âKita membuat banyak perbaikan di musim ini. Setelah keberhasilan menjuarai Super Coppa Italia di Shanghai, kami bermain dengan buruk. Tapi, sekarang kami mulai konsisten. Kami harus bermain seperti pemenang pada setiap laganya,â ujar Allegri kepada tribalfootball.
Sesumbar Allegri memang beralasan. Perbaikan yang dilakukannya berbuah peringkat keempat Serie A. Beberapa catatan pun menjadi bukti perbaikan yang dilakukan oleh Allegri pada musim ini. Diantaranya adalah tim terbanyak dalam melakukan dribble di Serie A dengan 13,6 dribble per pertandingan, tim dengan akurasi umpan terbaik kedua di Serie A dengan 85,5 %, dan catatan tembakan lawan yang hanya sebanyak 8,9 per pertandingan.
Tak hanya itu saja, eksekusi bola mati yang menjadi ciri khas Juventus musim lalu, perlahan mulai hilang. Juventus sekarang lebih bermain kolektif dengan mengandalkan open play sebagai cara mencetak gol. Tak heran torehan 21 gol dari total 28 gol mereka hasilkan dari open play.
Perbaikan Allegri pun banyak membuat orang tercengang. Bahkan, salah satu eks pemain Juventus dan Inter, Fabio Cannavaro pun sesumbar Juventus masih memiliki peluang juara. âJuventus bermaterikan skuat yang kompetitif. Mereka dapat memberikan yang terbaik bahkan ketika mereka tengah dalam tekanan besar. Dengan poin mereka saat ini, saya yakin mereka masih memiliki peluang juara,â ujar Cannavaro seperti dikutip Corriere Dello Sport.
Melihat penampilan mereka saat ini, rasanya tak salah menjagokan Juventus untuk meraih scudetto kelima berturut-turut.
Sumber : Corriere Dello Sport, forzaitalianfootball, tribalfootball, Whoscored
Komentar