Nama Atletico Madrid tak bisa dijauhkan dari striker-striker papan atas Eropa. Pasalnya, beberapa pemain depan pernah menjadi striker haus gol di klub yang memiliki rivalitas dengan Real Madrid ini, di antaranya adalah Diego Forlan, Sergio Aguero, Radamel Falcao, Mario Mandzukic, dan Diego Costa.
Pengecualiannya tampaknya terjadi di musim ini. Sebab, meski mereka memiliki Jackson Martinez dan Fernando Torres yang pernah menjadi striker top di beberapa tahun lalu, gol memasukkan Atleti terbilang minim. Hingga jornada ke-17, Atleti hanya bisa memasukkan 24 gol yang berarti rataan mencetak gol mereka hanya 1,41 per pertandingan.
Jumlah tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Real Madrid dan Barcelona yang tentunya menjadi kandidat kuat juara La Liga. Bahkan jika dibandingkan dengan Celta Vigo, Deportivo La Coruna, dan Athletic Bilbao, Atleti juga kalah tajam.
Antoine Griezmann sendiri menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol bagi Atleti di La Liga dengan sembilan gol. Sementara Jackson Martinez, Luciano Vietto, Fernando Torres, dan Angel Correa masih kesulitan merutinkan kebiasaan mencetak gol.
Oleh karena itu, dalam beberapa pekan terakhir, Atleti digosipkan bakal mendatangkan kembali Diego Costa yang sempat mencetak 27 gol di La Liga musim 2013/14. Namun, bukan Costa atau striker tajam lainnya yang didatangkan oleh Diego Simeone dalam bursa transfer paruh musim 2015/16, melainkan seorang gelandang.
Didatangkan dari Celta Vigo yang menjadi kejutan La Liga musim ini, Augusto Fernandez menjadi rekrutan pertama Diego Simeone di bursa transfer musim dingin ini. Persoalannya adalah, mengapa Atleti lebih memilih mendatangkan pemain gelandang?
Selain Fernandez, pemain anyar Atleti lainnya adalah gelandang asal Argentina yang bersinar bersama River Plate pada 2015 ini, Matias Kranevitter. Kepindahan mantan caddy golf ini sendiri sudah dirampungkan sejak jauh-jauh hari.
Direktur Olahraga Atleti, Jose Luis Perez Caminero, berkilah bahwa lini depan mereka tidak butuh tambahan personil lagi selama kualitas lini belakang mereka terjaga. Oleh karena itu, Â pengalaman dan kualitas Fernandez menjadi alasan Caminero memilih mendatangkan pemain berusia 29 tahun ini.
âPengalaman Fernandez di liga, akan membuat lini tengah kami semakin kuat. Kualitas dan pengalamannya akan membantu kami berjuang di tiga kompetisi yang kami ikuti,â ujar pria yang menjabat sebagai direktur olahraga sejak tahun 2011 ini.
Diego Simeone juga ikut senang atas kehadiran Fernandez. Ia pun mengatakan bahwa kedatangan Fernandez akan membuat skuat Atleti semakin dalam.
âPeran sentral Fernandez di Celta membuat saya yakin dengannya. Kehadirannya akan membuat opsi taktik kami akan semakin banyak,â jelas Simeone seperti dikutip Elmundo.
Pengalaman dan kualitas Fernandez yang disebutkan Caminero memang tak berlebihan. Bermain di Celta Vigo sejak musim 2012/13 menjadi bukti pengalaman Fernandez, sedangkan kualitas bermain Fernandez menjadikannya sebagai sosok penting di lini tengah Celta, hingga membuat Celta tengah nyaman di papan atas La Liga.
Kualitasnya pun terbukti dari statistiknya di La Liga musim ini. Ia menjadi pemain reguler Celta yang mencatatkan akurasi umpan tertinggi dengan 90,3 % dan umpan terbanyak di setiap laga dengan 69,4 umpan per pertandingan. Angka tersebut menjadikannya berada di lima besar pemain dengan penampilan di atas 10 pertandingan, yang mencatatkan akurasi umpan tertinggi dan terbanyak di La Liga.
Dengan mendatangkan gelandang seperti Fernandez, dan juga kemampuan Kranevitter membangun serangan di lini belakang, bisa jadi Simeone mementingkan proses serangan itu sendiri. Karena jika memiliki gelandang-gelandang dengan visi mumpuni seperti Fernandez dan Kranevitter, bisa jadi lini serang Atleti, siapapun penyerangnya, akan menjadi lebih tajam.
Sumber : The Guardian, Elmundo, Whoscored
Komentar