Terutama bagi mereka yang memainkan Football Manager, Raumdeuter bukan istilah asing. Padahal di awal kemunculannya dulu, tak banyak yang mengerti apa itu Raumdeuter. Terlepas dari semua hal yang membuatnya kini lebih dikenal luas, Raumdeuter tetap identik dengan satu nama: Thomas Mueller. Raumdeuter adalah Mueller, dan Mueller adalah Raumdeuter. Ia yang asli. Ia yang terbaik.
Istilah Raumdeuter keluar dari mulut Mueller sendiri. Pada Januari 2011 Mueller diwawancarai Andre Burker. Hasil wawancara tersebut dimuat di surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung, dengan judul "Ich bin ein Raumdeuter". Dalam bahasa Indonesia itu berarti "Saya Seorang Penafsir Ruang". Tidak selalu, memang, Raumdeuter berarti penafsir ruang. Selain penafsir ruang, Raumdeuter juga bisa berarti penyelidik ruang. Namun mengingat dalam bahasa Jerman ada kata Traumdeuter yang berarti "penafsir mimpi", maka frasa penafsir ruang lebih cocok untuk Raumdeuter ketimbang penyelidik ruang.
Menurut Zen RS dalam tulisannya yang berjudul "Thomas Mueller, Si Penafsir Ruang", Raumdeuter dalam nomenklatur Jerman adalah istilah lazim dalam bidang desain interior. Dalam tulisannya tersebut Zen menyamakan taktik sepakbola modern dengan kehidupan modern di daerah urban. Tidak banyak ruang tersedia dalam keduanya. Karenanya kemampuan untuk menafsir ruang, untuk memaksimalkan segala keterbatasan ruang, menjadi sangat penting. Mueller menjadi salah satu yang terbaik di dunia lewat kemampuannya menafsir ruang yang pada akhirnya meningkatkan peluangnya mencetak gol.
"Thomas adalah pemain yang sangat tidak ortodoks dan kita tidak benar-benar dapat memprediksi ke mana ia akan berlari, namun ia memiliki satu tujuan dan itu adalah bagaimana aku bisa mencetak gol?" ujar Joachim Low, pelatih kepala Tim Nasional Jerman.
Mueller tidak terlihat seperti pemain sepakbola kelas satu. Kaki-kakinya begitu kurus sehingga tidak jarang kaus kaki yang ia gunakan melorot dalam pertandingan. Kemampuannya menggiring bola tidak sehebat Lionel Messi dan umpan-umpannya tidak seakurat Andrea Pirlo. Namun itu tidak lantas membuatnya tidak masuk ke dalam kelompok pemain hebat. "To be great is to be misunderstood," kata Ralph Waldo Emerson. Tidak banyak yang mengerti kenapa Mueller hebat.
Bahkan Bayern Munchen pun sempat tidak memahami kehebatan Mueller sehingga berniat melepasnya. Mueller cukup beruntung karena Louis van Gaal mengerti kemampuan apa yang tersimpan dalam dirinya. Karenanya tak perlu berkecil hati jika tidak mengerti Mueller. Bayern pun sempat tidak mengerti Mueller dan kita bukan Van Gaal. Lagipula memang tidak mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama pada Mueller; begitu menurut Barney Ronay dalam tulisannya yang berjudul "Bayern Munich`s Thomas Mueller conquers space, football`s final frontier".
"Pemain yang luar biasa memang Mueller ini," tulis Ronay. "Sekali pun ia lambat menumbuhkan rasa tertarik, penjajak cinta-pada-pandangan-keempat, penting untuk menyaksikannya beberapa kali hanya untuk memahami apa yang ... ya apa tepatnya yang ia lakukan di lapangan. Patut diingat bahwa penyerang inside-outside Bayern tersebut kini disebut-sebut memiliki semacam kekuatan super pribadi tertentu. Bukan seorang playmaker, kurang tepat disebut penyerang, dan tidak dianugerahi kualitas atau kekuatan atau teknik luar biasa, Mueller malah menjadi Raumdeuter pertama dunia, sebuah kata dalam bahasa Jerman yang berarti penafsir ruang."
Sederhananya cara kerja Raumdeuter adalah seperti ini: ia melihat dan mengamati ruang yang tersedia dan berpikir keras bagaimana cara memanfaatkannya untuk hasil maksimal. Meminjam pemikiran Ronay: Raumdeuter mengendus peluang terkecil dan jalan pintas, kantung-kantung kecil dari kemungkinan yang belum termanfaatkan. Dan patut diingat bahwa Raumdeuter adalah peran, bukan posisi.
Mueller sang Raumderuter bisa berlari melewati pemain belakang terakhir tanpa terjebak offside atau menarik diri untuk berada di tempat terbaik demi menerima umpan cut-back dan mengubahnya menjadi gol dengan satu sentuhan saja. Dapat pula Mueller berdiri hanya berdiri; secara legal dan tidak menyalahi aturan sepakbola mana pun untuk membuka ruang dan peluang bagi pemain lain; tanyakan ini kepada Arjen Robben yang terbebas dari Jordi Alba.
Mueller kepada Burker berkata bahwa kemampuannya menafsir ruang bukanlah kemampuan terlatih, melainkan kemampuan alami yang naluriah. Saya sendiri lebih suka menerimanya sebagai kemampuan Mueller berpikir cepat, karena kemampuan berpikir cepatlah yang membedakan pemain hebat dari pemain biasa. "Satu detik-nya pemain hebat berlangsung lebih lama dari satu detik-nya pemain biasa," kata Dennis Bergkamp.
Mueller tidak hanya melihat ruang (termasuk di dalamnya adalah keberadaan dan ketiadaan para pemain lain) dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat ia perbuat demi memaksimalkan ruang untuk hasil terbaik. Ia melakukannya lebih cepat dari para pemain lain di lapangan.
Semua pemain hebat berpikir cepat. Penerapannya saja yang berbeda. Lionel Messi menggiring bola. Andres Iniesta dan Andrea Pirlo melepas umpan. Manuel Neuer memperkecil peluang. Thomas Mueller, sementara itu, menafsir ruang.
Komentar