Mungkin tak ada orang yang mengenal Morgan Schneiderlin jika ia tak membawa Southampton promosi ke Liga Primer pada musim awal musim 2011/12. Sebab, pada saat ia pertama kali datang di Southampton pada musim 2008/09, Southampton malah berada di peringkat 23 Football League Championship.
Kesuksesan Schneiderlin tak lepas dari nama Nigel Adkins, yang menukangi Southampton di sisa musim 2010/11 Football League One. Adkins yang melanjutkan tongkat kepelatihan dari Dean Wilkins sukses membuat Southampton naik ke Football League Championship.
Keberhasilan Southampton berlanjut di musim selanjutnya, saat Adkins membuat tim yang bermarkas di St. Maryâs Stadium ini ke Liga Primer. Schneiderlin pun tercatat sebagai pemain yang diandalkan oleh Adkins, di mana eks gelandang Strasbourg ini mencatatkan 41 caps di musim 2011/12.
Meski masih dipercaya menangani Southampton hingga pertengahan musim 2012/13, namun akhirnya Adkins dipecat oleh Southampton. Catatan 10 kekalahan, 7 hasil imbang, dan 5 kemenangan hingga membuat Southampton terjerembab di posisi ke-15 pada 18 Januari 2013 menjadi alasan Nicola Cortese, yang menjabat chairman memutuskan kontrak Adkins lebih cepat. Adkins pun tak lagi bertemu dengan Schneiderlin yang merupakan anak kesayangannya.
Berselang tiga tahun sejak pertemuan terakhirnya, esok (10/1) Schneiderlin akan bertemu lagi dengan Adkins. Hanya saja keduanya kini tidak berada di kesebelasan yang sama, Schneiderlin kini memperkuat Manchester United, sementara Adkins kini menukangi Sheffield United.
Meski kini pemain Timnas Prancis ini berbeda tim dengan Adkins, namun ia mengaku bahwa dirinya tetap mengikuti perkembangan Adkins. Schneiderlin pun tahu dan merasa senang bahwa Adkins berhasil meraih penghargaan Sky Bet League One periode Desember 2015.
âSaya merasa senang ketika ia berhasil meraih penghargaan tersebut. Sebab Nigel (Adkins) melakukan hal yang bagus untuk Sheffield pada musim ini. Ini membuktikan bahwa dirinya memiliki kualitas. Dengan skuat yang ia miliki, saya yakin ia mampu membawa Sheffield United tampil lebih baik,â jelas Schneiderlin.
âDia merupakan sosok pelatih hebat. Dia merupakan sosok sentral atas kemajuan Southampton sekarang. Dia datang ketika kami masih berada di League One dan ia mampu membawa kami promosi ke jenjang tertinggi dalam dua musim saja,â tambahnya.
âMeski dia tak pernah menunjukkan taktik bermain yang bagus, tetapi saya sangat senang bekerja dengannya. Dia merupakan sosok manajer yang senang dan tenang atas pekerjaanya. Sangat menyenangkan apabila saya dapat bertemu kembali dengannya,â imbuhnya.
Pertemuan guru dan murid ini jadi menarik. Apakah peningkatan performa Schneiderlin dapat menggalahkan tim yang diasuh eks mentornya? Atau malah sosok Adkins yang dapat mematikan pergerakan eks anak asuhnya?
Sumber : MUTV, International Business Times, Whoscored
Komentar