West Ham United bukan klub yang kaya layaknya kesebelasan top Liga Inggris. Namun bukan berarti mereka tak bisa mendatangkan pemain bintang. Misalnya dengan yang terjadi pada klub asal London Timur ini pada musim 2006/07 saat mereka mengumumkan kedatangan Carlos Tevez dan Javier Mascherano di awal musim.
Kedua pemain tersebut, terutama Tevez, memang tak langsung membawa dampak maksimal. Kontribusinya pun tak banyak di awal musim, ia pun tak berhasil mencetak gol dan hanya membuat West Ham menang sekali di sembilan laga awal.
Namun, perlahan kontribusi Tevez mulai terasa di Liga Primer. Ia pun menunjukkan perannya lewat enam gol yang ia buat serta berhasil membawa West Ham memetik tujuh kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir di Liga Primer. Dampak paling besarnya saat itu tentu menyelamatkan West Ham dari jurang degradasi di musim tersebut. Atas kontribusinya tersebut, Tevez pun dielu-elukan oleh banyak pendukung West Ham, meskipun di akhir musim ia memutuskan hijrah ke Manchester United dengan status pinjaman.
Berselang delapan musim, West Ham kembali kedatangan sosok âTevezâ. Tapi kali ini bukan sosok Carlos Tevez asli yang kembali berseragam West Ham, melainkan sosok lain yang memiliki gaya bermain  mirip Tevez, yakni Dimitri Payet.
Hal tersebut diungkap salah satu pemain senior West Ham, Mark Noble. Noble berujar bahwa Payet memiliki banyak kesamaan dengan Tevez, salah satunya adalah kemampuan mencetak gol.
âMeskipun Carlos (Tevez) lebih bermain menyerang, namun mereka memiliki kemampuan mencetak gol yang sama. Mereka pun dielu-elukan suporter sebagai pahlawan, seperti Paolo Di Canio dulu. Payet pun layak disebut Tevez masa kini,â ujarnya.
âDia (Payet) memiliki skill yang bagus, meskipun begitu ia tetap bekerja keras. Pertandingan melawan Bournemouth (12/1) menjadi bukti skill-nya. Kami seharusnya membayar gajinya dua kali lipat daripada yang ia terima sekarang sebab ia telah bekerja dua kali lebih banyak ketimbang lainnya,â ujar Noble kepada situs resmi klub.
Noble juga menjelaskan bahwa Payet merupakan sosok yang bekerja keras saat berada di lapangan maupun di luar lapangan. âAdaptasi yang dilakukannya sangat baik. Ia tak kesulitan belajar bahasa yang belum ia kuasai, selain itu ia juga cepat membaur dengan pemain baru.â
Tak salah sebenarnya Noble menyamakan Payet dengan Tevez. Tevez pun sebenarnya bisa dimainkan sebagai gelandang serang layaknya Payet. Selain itu peran keduanya selama di West Ham pun sama yakni sebagai pelayan penyerang utama. Namun Noble lebih menekankan skill yang dimilikinya, bukan bagaimana keduanya bermain.
Meskipun demikian, berdasarkan statistik Payet lebih baik dibandingkan Tevez saat berada di West Ham. Pasalnya, Payet berhasil mencetak enam gol hingga pekan ke 21, sementara Tevez belum mencetak satu gol pun hingga pekan ke 21 musim 06/07.
Sumber: Squawka News, Sky Sports, Whoscored, whufc.com
Komentar