Pertandingan pekan ke-20 Serie-A 2015/2016 mempertemukan tuan rumah Atalanta dengan Internazionale Milan di Stadion Atleti Azzurri d'Italia (Bergamo), Minggu (17/1). Pertandingan tersebut berakhir dengan kedudukan 1-1 dan masing-masing gol terjadi karena bunuh diri. Atalanta unggul lebih dahulu ketika Jeison Murillo menceploskan bola ke gawang sendiri pada menit ke-17. Kemudian Inter pun bisa menyamakan kedudukan ketika Rafael Toloi mencetak gol bunuh diri pada menit ke-25. Masing-masing kesebelasan tidak bisa mengubah kedudukan 1-1 sampai pertandingan berakhir. Namun para Ultras Atalanta mencoba mengubah situasi hasil pertandingan itu sendiri.
Ultras Atalanta ingin menunjukan siapa penguasa sesungguhnya di Kota Bergamo tersebut. Upaya eksistensi mereka ditunjukan dengan cara memblokade jalanan Bergamo yang akan dilalui bus skuat Inter. Ultras Atalanta bergerombol dan menggunakan suar (red flare) yang menyala untuk memblokade jalur yang akan dilewati bus Inter.
Kemudian para polisi pun turun untuk membubarkan aksi tersebut. Namun mereka langsung melakukan perlawanan dengan lemparan suar dan kembang api yang memiliki daya ledak cukup besar. Di sisi lain, bus yang ditumpangi Mauro Icardi dan kawan-kawan kemudian tertahan sementara, sampai polisi turun untuk mengusir gerombolan Ultras Atalanta itu. Sebelumnya, para Ultras Atalanta pun mencoba menyerang Ultras Inter ketika kedua kelompok suporter masih berada di dalam stadion, namun berntrok berhasil dihindarkan oleh pihak keamanan.
Sebanyak tujuh anggota kepolisian terluka akibat upaya pengamanan terhadap aksi Ultras yang biasa menempati tribun utara Stadion Atleti Azzurri d'Italia. Alhasil, 10 orang ditangkap polisi setelah insiden-insiden tersebut. Satu diantaranya merupakan suporter Eintracht Frankfurt dari Jerman yang bergabung dengan Ultras Atalanta. Kedua kelompok suporter garis keras tersebut memang memiliki hubungan dekat.
Ultras Atalanta dan Frankfurt selalu saling mengundang jika sedang menggelar acara-cara tertentu. Ultras Atalanta pernah memberi penghargaan kepada Ultras Frankfurt, begitu juga sebaliknya. Selain Frankfurt, Ultras Atalanta punya hubungan spesial dengan Wacker Innsbruck dari Austria dan Ternana yang sama-sama dari Italia.
Simak tulisan-tulisan tentang ultras pada tautan ini.
Namun Ultras Atalanta begitu membenci Ultras Inter. Maka dari itu sebelum pertandingan, kedua kelompok suporter tersebut sudah dihimbau agar tidak datang ke stadion pada laga tersebut. Selain Ultras Inter, kelompok suporter Atalanta ini juga memusuhi Ultras dari Verona, Genoa, Fiorentina, AS Roma, SS Lazio, Napoli, AC Milan dan Torino. Tidak jarang mereka berbuat anarkis kepada musuh-musuhnya itu. Apalagi Stadion Atleti Azzurri d'Italia dikenal cukup angker bagi suporter tamu.
"Kau menyakiti Bergamo, Atalanta telah terluka.Sukacita olahraga tidak bisa dinodai oleh insiden seperti yang terjadi setelah pertandingan melawan Inter," tegas Antonio Percassi, Presiden Atalanta. "Atalanta mengecam keras orang-orang yang telah melakukan tindakan keji dan kekerasan sehiga tidak ada hubungannya dengan tata krama dan sportivitas dari sebagian besar fans atalanta," sambungnya seperti dikutip dari web resmi Atalanta.
Sumber lain : Gazzetta World.
Komentar