Alberto Grassi dianggap banyak orang sebagai gelandang masa depan Italia. Grassi mulai mendapatkan tempat di lini tengah Atalanta sejak Daniele Baselli pindah ke Torino. Sebagai pemain muda, Grassi dikenal ulet, tangguh, serta jago melancarkan tekel dan memotong operan-operan lawan. Dari 13 laga yang dilakoni sejauh musim ini, ia rata-rata melakukan 2,6 tekel bersih dan 2,1 potongan (intercept)Â setiap laganya. Maka dari itu bukan tanpa alasan jika Grassi diandalkan Atalanta untuk memutus serangan lawan dari tengah, kemudian ia membantu kesebelasannya melancarkan fast break.
Kemampuan pemain kelahiran 7 Maret 1995 ini pun terendus AC Milan. Sang Wakil Presiden, Adriano Galliani, sempat bergerak cepat dengan berbicara kepada Giovanni Sartori, Direktur Olahraga Atalana. Galliani menanyakan kebutuhan Atalanta yang bisa dipenuhinya agar Grassi bisa dilepas ke Milan. Kemudian Galliano menawarkan penyerang muda Milan, Andrea Petagna, kepada Atalanta sebagai alat tukar. Rupanya, Milan tidak sendirian memantau Grassi karena Fiorentina dan Napoli pun memonitorinya. Fiorentina membutuhkan gelandang baru untuk mengantisipasi kepergian Mario Suarez.
Baca juga: Fiorentina Belum Bisa Juara.
Tapi Napoli tampak lebih serius mendapatkan pemain 20 tahun itu. Napoli langsung melayangkan tawaran awal sebesar delapan juta Euro, sementara Fiorentina siap menyusul. Namun Partenopei, julukan Napoli, tidak ingin kalah lagi. Sehingga mereka akan menaikkan tawaran menjadi 8,5 juta euro ditambah bonus 1,5 juta euro jika Grassi tampil memuaskan.
Napoli pun rela menambahkan Omar El Kaddouri jika perlu memudahkan perekrutan Grassi. Pasalnya, Atalanta sebetulnya ingin mempertahankan Grassi, namun Partenopei terus mendesak agar bisa direkrut pada bursa transfer musim dingin ini. Di sisi lain, Grassi pun harus bekerja keras untuk mendapat menit bermain di Napoli. Pasalnya, Napoli sesak dipenuhi gelandang-gelandang berkualitas seperti Jorginho, Allan Marques, Mirko Valdifiori, David Lopez, Marek Hamsik, Jonathan de Guzman dan lainnya.
Total harga 10 juta euro memang dibilang kemahalan untuk pemain muda Italia. Apalagi Grassi baru menjadi pilihan utama Atalanta selama setengah musim ini. Tapi Napoli memang memiliki tujuan sendiri dengan harga mahal untuk pemain muda Italia. Pasalnya karena mereka ingin memenuhi ambisi presidennya, Aurelio De Laurentiis, yang ingin mendatangkan pemain-pemain asli Italia, terutama berusia muda.
De Laurentiis tampaknya sudah muak dengan perekrutan pemain asing. Apalagi ia gagal merekrut Chirstoph Kramer dari Bayer Leverkusen. Selain Grassi, Napoli juga menginginkan dua pemain muda Atalanta lainnya, yaitu Andrea Conti, full-back kanan, dan Marco Sportiello, penjaga gawang.
Soal pemain muda, Napoli pun menancapkan radar perburuannya di Empoli. Mereka mengincar dua bek Empoli yaknni Lorenzo Tonelli dan Federico Barba. Dua pemain itu merupakan alternatif setelah gagal menggaet Nicola Maksimovic dari Torino. Khusus untuk Barba, ia tidak berniat memperpanjang kontraknya bersama Empoli yang akan habis pada 2017 nanti, sehingga klub berniat untuk menjualnya. Tapi Napoli kembali mendapat saingan dari klub Kota Milan untuk mendapatkannya.
Kali ini Partenopei saling sikut dengan Internazionale Milan untuk mendapatkan Barba. Inter membutuhkan bek tengah baru yang potensial karena Nemanja Vidic sudah putus kontrak, sedangkan Andrea Ranocchia merapat ke Sampdoria.
Perburuan bek tengah dan bek sayap kanan Napoli karena tengah dalam sorotan dalam beberapa pertandingan terakhir. Para pemain belakang Partenopei itu masih sering melakukan kesalahan-kesalahan individual. Selain memperbaiki lini belakang, tentu saja para bek muda tersebut adalah investasi masa depan Napoli.
Maurizio Sarri pun dikabarkan murka kepada performa Kalidou Koulibaly dan Vlad Chiriches pada laga terakhir menghadapi Inter di ajang Copa Italia. Mereka berdua kesulitan meredam Stevan Jovetic. Begitu juga Elseid Hysaj yang tidak bisa menaklukan Adem Ljajic. Hasilnya Napoli kalah 0-2 dan tersingkir dari Coppa Italia musim ini.
Sumber lain : Corriere dello Sport.
Komentar