Fiorentina tengah menikmati masa bahagianya pekan ini. Alasannya, tim asuhan Paulo Sousa ini mampu berada di peringkat ketiga Serie A dengan 45 poin dari 23 pertandingan. Tak hanya sukses berada di papan atas, La Viola juga berhasil membuat penguasaan bola menjadi ciri mereka musim ini. Bagaimana tidak, dengan skuat saat ini  yang hampir tak ada nama besar, Fiorentina berhasil menjadi tim dengan penguasaan bola dan akurasi umpan terbaik dengan penguasaan diatas 60 % dan akurasi umpan 86,4 % per laganya.
Melihat dari hasil yang mereka dapatkan, harusnya tak ada pembenahan di skuat La Viola, tapi kenyataannya, mereka justru melakukan perombakan besar-besaran. Bukan hanya satu-dua pemain, tapi 12 pemain masuk ke skuat Fiorentina.
Meski mereka menambah banyak nama, tapi ternyata mereka juga melepas banyak pemain. Bahkan total mereka melepas 14 pemain, membuat mereka menjadi salah satu tim tersibuk di bursa transfer musim dingin di Italia.
Dilihat dari penampilan Fiorentina, pertanyaan pun mengemuka, mengapa Fiorentina cukup serius melakukan bongkar pasang pemain? Buat apa Fiorentina melakukan itu semua? Berikut kami mencoba menganalisis transfer Fiorentina dan permasalahan yang kemungkinan akan tertanggulangi jika melihat kebijakan transfernya.
Masuk 12, Keluar 14
Uang Fiorentina untuk winter mercato jatuh pada Andres Schetino, pemain muda asal CA Fenix, Argentina. Namun, untuk sisa musim ini ia tak akan terlihat di skuat Paulo Sousa. Pasalnya Schetino akan bermain untuk Livorno hingga akhir musim.
Pembelian termahal kedua yang Fiorentina lakukan bursa transfer musim dingin ini adalah Mauro Zarate, yang didatangkan dari West Ham United dengan biaya 2,1 juta Euro. Selain itu sisanya didapatkan melalui pinjaman, seperti Tino Costa dari Spartak Moskow, Yohan Benalouane dari Leicester City, Cristian Tello dari Barcelona, dan Panagiotis Kone dari Udinese.
Kedatangan pemain tersebut, yang kebanyakan termasuk pemain depan, tak hanya menambah kekuatan lini depan Fiorentina yang tampil apik sejauh ini dengan 39 gol, tapi juga membuat rotasi pemain dapat dilakukan oleh Paulo Sousa. Kami pun membuat alternatif pemain yang dapat masuk ke formasi.
Pada formasi pertama, tiga pemain baru Fiorentina, Yohan Benalouane, Tino Costa, dan Mauro Zarate tampaknya akan menjadi pemain anyar yang mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak ketimbang Kone dan Tello. Benalouane, yang musim lalu tampil apik bersama Atalanta berpeluang menjadi pemain reguler Fiorentina musim ini. Kelebihannya dalam melakukan sapuan dan intersep diharapkan akan menjadi cadangan Facundo Roncaglia yang tampil di bawah kelas dua bek Fiorentina lainnya, Gonzalo Rodriguez dan Davide Astori.
Hanya saja meski tampil apik di musim lalu, Benalouane bisa jadi malah menjadi pemain yang tak terpakai bagi lini belakang Fiorentina. Pasalnya, dia hanya bermain lima kali sebagai starter untuk Leicester di musim ini.
Nama kedua yang tampaknya akan segera mengisi daftar pemain Fiorentina adalah Tino Costa. Eks gelandang Genoa ini memang didatangkan untuk melapis tugas gelandang tengah Fiorentina yang kerap diisi Milan Badelj dan Matias Vecino. Kelebihan Tino dalam melepas umpan terobosan dari belakang serta tengah, tentunya akan menambah variasi pemberi umpan terobosan, yang biasanya tugas tersebut diemban oleh Borja Valero dan Josip Ilicic.
Nama lain yang pantas masuk tentu saja Mauro Zarate. Tampil mengejutkan di awal musim ini bersama West Ham, pemain yang sering berpindah klub ini, kedatangannya tampaknya akan menjadi kartu as Fiorentina di musim ini. Kelebihannya dalam melakukan sprint dan melepas crossing dari kedua sayap akan memperkaya serangan Fiorentina yang musim ini tak terlalu mengandalkan samping lapangan.
Dalam formasi kedua, Tino Costa tetap dapat memainkan perannya sebagai pengatur tempo. Yang jadi menarik adalah Christian Tello dan Panagiotis Kone dapat masuk sebagai back up dari Josip Ilicic dan Borja Valero yang perannya sangat terasa dalam setiap pertandingan.
Tello yang kerap bermains sebagai winger saat berada di Barcelona maupun FC Porto akan menemani Zarate yang akan berposisi sebagai winger kiri. Masuknya Tello ke Fiorentina bahkan sudah cukup menjelaskan bahwa Paulo Sousa ingin mengoptimalkan permainan sayap. Perannya pun tak akan jauh beda dengan Zarate yang dibahas dalam formasi pertama.
Sementara Kone yang masuk ke dalam formasi kedua tampaknya tak akan mendapatkan jatah bermain. Namun, melihat klausul peminjamannya, di mana terdapat opsi pembelian, Kone diharapkan akan mampu menjadi pengganti Borja Valero yang telah memasuki usia kepala tiga.
Tapi, jika dilihat dari gaya permainannya, gaya Kone memang berbeda ketimbang Valero. Valero lebih suka memberikan umpan kunci ketimbang menciptakan peluang, layaknya Kone. Hal ini pun memberikan kesimpulan bahwa Kone akan digunakan oleh Paulo Sousa untuk melepas tembakan dari luar ketimbang menunggu Kalinic atau pemain depan Fiorentina lainnya mencari ruang.
***
Transfer yang dilakukan Fiorentina memang tak seperti tim penghuni lima besar Serie A lainnya. Namun, strategi yang dilakukan Fiorentina juga terhitung cermat sebab mereka memperbaiki apa yang tak mampu mereka lakukan di musim ini seperti mencetak gol melalui sayap.
Komentar