Ketika anda melihat seseorang sedang marah, atau sedang dikuasai amarah, apa yang akan Anda lakukan? Meredakan? Menghindar? Atau bahkan melawan? Apapun yang dilakukan, pada intinya adalah agar seseorang yang dirundung amarah itu agar segera reda amarahnya, karena amarah pada dasarnya akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan pikiran dan jiwa kita.
Hal itulah yang sekarang sedang akan dihadapi oleh Andre Villas-Boas, pelatih Zenit St. Petersburg. Nanti malam, timnya akan melawat ke kandang Benfica, Estadio Da Luz, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa 2015/2016. Benfica saat ini sedang terluka karena di kompetisi lokal mereka baru saja dikalahkan oleh rival mereka, Porto, dengan skor 2-1 di Estadio Da Luz, kandang mereka sendiri.
Oleh karenanya, bukan hal mustahil apabila nanti di kandangnya sendiri saat menghadapi Zenit mereka akan melampiaskan kemarahannya setelah dikalahkan Porto, dan Villas-Boas tahu benar akan hal itu.
"Saya rasa Benfica akan menjamu kami dengan kemarahan setelah kekalahan yang mereka derita atas Porto. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah bertransformasi menjadi tim yang bagus, bermain baik, dan mencetak banyak angka." ujar Villas-Boas seperti yang dikutip oleh ESPN FC.
Ucapan Villas-Boas ini memang tidaklah salah. Statistik yang dikeluarkan oleh UCLZone menunjukkan bahwa Benfica hanya kalah sekali dalam 10 pertandingan terakhir mereka di liga. Berbeda dengan Zenit yang mencatat enam kemenangan, dua kekalahan, dan dua hasil seri. Villas-Boas juga mencatat beberapa pemain yang dianggap bersinar dari kubu Benfica.
"Saya menggarisbawahi kemampuan Jonas dan Renato Sanches yang begitu baik. Utamanya bagi Sanches, yang begitu memiliki kepercayaan diri tinggi untuk seorang pemuda 18 tahun. Kombinasi dari mereka lah yang membuat Benfica bermain begitu baik."
Di sisi lain, Rui Vitoria, pelatih Benfica juga mewaspadai Zenit. Meski mereka memang masih membawa kemarahan karena dikalahkan oleh Porto Jum'at lalu, tapi Rui Vitoria mewanti-wanti para pemainnya untuk tidak memandang sebelah mata Zenit.
"Mereka adalah tim yang kuat, denga pelatih dan juga pemain yang berkualitas," ujarnya seperti yang dikutip FourFourTwo.
"Mereka adalah tim yang memiliki kesatuan yang baik karena memang sudah lama bermain bersama. Belum lagi pelatih mereka yang memahami sepakbola Portugal dan semakin dewasa belakangan ini."
Apa yang dikatakan Rui Vitoria memang tidak salah. Kemarahan tidak cukup untuk membuat Benfica menang atas Zenit. Zenit memiliki sekumpulan pemain yang siap untuk membuat kejutan di Da Luz macam Domenico Criscito, Danny, dan juga tiga mantan pemain Benfica yang menjadi tulang punggung Zenit saat ini: Axel Witsel, Ezequiel Garay, dan juga Javi Garcia.
Belum lagi ditambah dengan rekrutan-rekrutan anyar macam Yuri Zhirkov (dari Dinamo Moscow), Aleksandr Kokorin (dari Dinamo Moscow), dan Artem Dzyuba (dari Spartak Moscow). Ketiganya memiliki catatan yang cukup apik, meskipun tidak sensasional.
Yuri Zhirkov mencetak tiga assist dari 18 penampilan di musim 2015/16. Kokorin mencetak lima gol dan satu assist dari 10 penampilan di musim 2015/2016, dan Artem Dzyuba yang mencetak 16 gol dan 6 assist selama 27 penampilan di musim 2015/2016. Catatan ini menunjukkan bahwa ketiganya bisa menyajikan ancaman yang cukup serius bagi Benfica di pertandingan kali ini.
Meskipun begitu, ada hal lain yang mengganggu Zenit. Mereka sudah dua bulan tidak menjalani pertandingan kompetitif (libur kompetisi Russian Premier League mulai Desember). Tapi Pelatih Benfica, Rui Vitoria tetap mewaspadai kubu lawannya itu, "Saya bahkan tidak tahu apakah lamanya mereka tidak bertanding dalam pertandingan kompetitif ini akan menjadi keuntungan bagi saya atau tidak."
Well, siapa yang tahu, tenaga dari kemarahan Benfica akan membuat mereka menjadi kuat beberapa kali lipat. Sementara itu, Zenit St.Petersburg harus tahu dan mencari cara untuk meredakan kemarahan itu.
(sf)
Sumber: ESPN FC, FourFourTwo, Transfermarkt, UCLZone
Gambar: FourFourTwo
Komentar