Kepercayaan diri adalah sebuah hal yang penting saat kita menjalani kehidupan. Tanpa kepercayaan diri, kesempatan-kesempatan dalam hidup akan sulit untuk datang dan kita tidak akan menjadi apa-apa dalam kehidupan ini. Tanpa kepercayaan diri pula, tubuh kita tidak akan dinaungi oleh energi positif; energi yang kita butuhkan dalam keseharian kita untuk menjalani aktivitas dan menyelesaikan masalah dalam hidup ini secara positif. Intinya, kepercayaan diri itu penting bagi kita.
Seperti yang diucapkan oleh Rhonda Byrne dalam bukunya yang berjudul The Secret, "Jika kau merasa baik, itu karena kau memikirkan hal-hal yang baik," kepercayaan diri akan membuat hal-hal baik yang ada di sekitar kita menjadi mendekat, dan menyingkirkan segala hal buruk yang akan menguasai pikiran kita. Oleh karenanya, sah-sah saja jika kita memiliki kepercayaan diri, agar kita tidak dikelilingi oleh negativitas dalam kehidupan kita.
Namun, ada kalanya juga kepercayaan diri yang berlebihan dapat membawa kita kepada sebuah kejatuhan dalam hidup. Kita juga harus bisa menakar kemampuan diri kita sendiri dan tidak boleh terlalu memandang remeh hal lain, yang akan menggiring kepercayaan diri kita kepada kesombongan bahwa hanya kitalah yang terbaik.
Inilah yang dialami oleh Rui Vitoria, pelatih Benfica. Pasca timnya menaklukan Zenit St. Petersburg pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2015/2016 yang berlangsung di Stadion Da Luz, dirinya langsung diliputi oleh kepercayaan diri yang begitu tinggi, yang muncul karena energi positif yang mengelilingi tim pasca meraih kemenangan krusial. Sebenarnya saya yakin semua tim juga pernah mengalami hal seperti ini.
"Kami menang melawan tim yang bagus. Kami sangat kuat. Kami tidak mau mengambil risiko dan akhirnya kami mampu mengatur irama permainan," ujar Vitoria dalam konferensi pers usai pertandingan seperti dikutip dari ESPN FC.Â
"1-0 adalah hasil yang bagus untuk kompetisi di Eropa. Saya percaya 100 persen bahwa pemain saya akan mencetak gol di Zenit. Saya percaya akan kekuatan skuat saya," tambah pelatih kelahiran 1970 tersebut.
Tercermin dari pernyataan-pernyataannya di atas, Vitoria terdengar begitu percaya diri kalau anak asuhnya bisa melakukan sesuatu yang lebih di babak Liga Champions, termasuk bermain di Rusia melawan Zenit. Kemenangan Benfica yang diraih secara dramatis melalui gol Jonas Oliveira pada menit akhir ini memang membuat rasa percaya diri Rui Vitoria meningkat.
Di sisi lain, pemain andalan Benfica yang juga andalan pelatih Rui Vitoria, lebih memilih untuk merendah, dan mengeluarkan pernyataan yang netral atas kemenangan yang baru saja diraih timnya. "Pertandingan yang seimbang. Kami bermain melawan tim yang kuat, dan kami beruntung bisa mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Terima kasih untuk para fans yang telah datang ke stadion atas dukungannya kepada kami," ujarnya seperti dikutip FourFourTwo.
Berbeda dengan pelatihnya, pemain yang pernah membela timnas Portugal U-17 ini berujar bahwa segala sesuatu masih bisa terjadi di Rusia. "Akan terasa berbeda saat bermain di Rusia nanti. Suhu dingin di sana akan membuat perbedaan, di mana kami tidak terbiasa untuk bermain di suhu dingin," tambahnya.
Agaknya memang apa yang diujarkan oleh Renato Sanches ini perlu dipahami dengan baik oleh pelatihnya. Bertanding di Rusia tidaklah  semudah itu.  Ambil contoh untuk Zenit. Ketika bertanding di Rusia, Zenit begitu kuat. Rekor kandang Zenit selalu bagus. Ambil contoh sepanjang musim 2015/2016, baik itu di kompetisi domestik maupun Eropa, Zenit tidak pernah kalah di kandang sendiri. Fussball Datenbank mencatat bahwa dari 12 partai kandang yang digelar di Petrovsky Stadium, markas Zenit, Zenit meraih hasil 9 kali kemenangan dan 3 kali hasil imbang. Statistik ini memperlihatkan bahwa tim Rusia bukanlah tim kacangan jika bermain di kandang mereka.
Juga, seperti yang diucapkan oleh Sanches, suhu udara di Rusia begitu dingin. Di sana, saat musim panas suhunya saja bisa mencapai -5 derajat Celcius. Letak Rusia yang berdekatan dengan Kutub Utara dan Laut Arktik membuat suhu disana bisa berubah dengan ekstrim secara tiba-tiba. Hal ini tentunya berbeda dengan Benfica yang berasal dari negara yang berdekatan dengan Laut Mediterania yang suhunya lebih hangat. Bermain di tempat bersuhu dingin adalah sesuatu yang harus dipikirkan secara masak-masak.
Maka, ada baiknya jika Rui Vitoria tidak boleh terlalu percaya diri. Boleh saja percaya diri bahwa tim akan meraih kemenangan. Tapi, Vitoria dan timnya juga harus bisa menakar kemampuan, sehingga kelak ketika hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan, pelatih Benfica itu tidak akan mengalami kekecewaan yang begitu mendalam. Jangan sampai percaya diri itu hancur lebur dihantam oleh sebuah realita yang bernama suhu dingin.
(sf)
Sumber: ESPN FC, FourFourTwo, Fussball Datenbank
Foto: skysports.com
Komentar