Pada babak 16 besar UEFA Champions League 2015/2016 ini wakil asal Spanyol, Real Madrid, akan berjumpa dengan wakil Italia, AS Roma. Kali ini Stadion Olimpico yang akan terlebih dahulu menjadi tempat duel kedua kesebelasan.
Laga ini sudah dipastikan akan menyuguhkan persaingan ketat, terlebih Real Madrid yang akan mencoba mengubah tren negatif melawan tim asal Italia di kompetisi para juara ini. Di laga ini juga akan menjadi laga perdana entrenador El Real, Zinedine Zidane, menukangi timnya di ajang Champions League.
Berdasarkan rekor delapan kali pertemuan antara kedua tim sejak musim 2001/2002, Real Madrid unggul dengan mencatatkan kemenangan sebanyak empat kali, sedangkan AS Roma tiga kali, dan sekali hasil imbang. Menariknya, dalam dua perjumpaan terakhir, AS Roma berhasil unggul atas Real Madrid dengan skor 2-1 di leg pertama dan kedua. Namun, catatan bagus Real Madrid pada beberapa laga terakhir, bisa menjadi pengganjal buat AS Roma kembali mencatatkan kemenangan.
Menghentikan Rekor Buruk Real Madrid Melawan Wakil Italia
Buruknya rekor Los Blancos melawan tim wakil Italia akan menjadi motivasi tersendiri, terlebih bagi pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. Pada lima musim terakhir di Liga Champions, Los Merengues berhasil mencapai semifinal.
Real Madrid hampir tak terhentikan di semua kompetisi. Catatan penampilan dari enam laga terakhir hanya berkahir dengan satu kali imbang, sisanya berhasil berakhir dengan kemenangan. Sementara itu, Real Madrid gagal meraih kemenangan dari delapan pertemuan terakhir dengan wakil Italia, dengan hasil imbang empat kali dan kalah empat kali. Sedikit fakta menarik, Real Madrid bahkan sulit menang melawan AS Roma ketika perjumpaan terakhir di ajang pramusim, International Champions Cup. Madrid kalah 0-1 pada 2014 dan kalah adu penalti 6-7 pada ICC 2015. Dengan catatan demikian, sudah barang tentu tim tamu bakal habis-habisan memupus rekor buruknya.
Pengetahuan mendalam Zinedine Zidane terhadap kesebelasan-kesebelasan asal Italia juga diyakini menjadi salah satu kunci Real Madrid menghadapi AS Roma pada laga dini hari nanti.
Beban bagi Spalletti
Spalletti merupakan aktor sukses di balik keberhasilan AS Roma menjungkalkan Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions musim 2007/2008. Kala itu Spalletti sukses menang dengan skor 2-1 di Olimpico dan Santiago Bernabeu.
Celakanya, Roma juga gagal melampaui fase penyisihan sejak 2011. Kala itu mereka terpaksa bertekuk lutut atas wakil Ukraina Shaktar Donetsk dengan agregat 2-6. Catatan bagus Luciano Spalletti apalagi melawan Real Madrid diyakini menjadi ujian sekaligus pembuktian bagi dirinya. Hal ini diyakini akan jadi beban berat, apalagi ia masih perlu beradaptasi sejak kedatangannya ke AS Roma genap sebulan lalu. Namun AS Roma juga sedang dalam tren penampilan yang cemerlang dengan empat kemenangan beruntun di kancah domestik.
Faktor Cristiano Ronaldo
Ketika AS Roma berjaya pada musim 2007/2008, Real Madrid belum dihuni oleh Cristiano Ronaldo. Ronaldo sebenarnya menjadi momok bagi Roma, karena saat itu Roma lolos ke babak perempat final, tapi dijungkalkan Manchester United yang kala itu diperkuat Ronaldo. Pemain timnas Portugal itu pun mencetak salah satu gol.
Musim ini, Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions dengan raihan 11 golnya. Di liga domestik pun, Ronaldo tengah on fire, salah satunya ditunjukkan dengan dua golnya melawan Athletic Bilbao pekan lalu. Kecepatan dan ketajaman Ronaldo wajib diwaspadai Roma. Alessandro Florenzi pun sepertinya akan ditugaskan untuk mengawal pemain 31 tahun tersebut, meskipun pada sesi tanya jawab, Spalletti berbicara bahwa dirinya tak akan berlebihan mengurung Ronaldo.
Namun yang perlu dicatat, kemenangan Roma musim 2007/2008 masih diperkuat oleh Francesco Totti dan Danielle De Rossi. Ini pula yang akan menjadi salah satu senjata tersendiri bagi Il Lupi.
Kembalinya Marcelo
Pasukan asuhan Zinedine Zidane harus tampil tanpa kehadiran Gareth Bale dan Pepe yang mengalami cedera. Namun pelatih berkebangsaan Prancis itu masih mempunyai James Rodriguez yang turut mencetak gol saat Madrid menang 4-2 atas Bilbao.
Macelo dikabarkan sudah pulih dan siap diturunkan pada laga ini. Marcelo kerap menjadi kunci permainan Madrid dari sayap. Absennya Bale bisa jadi hanya akan sedikit memengaruhi lini serang Real Madrid yang memiliki kecepatan dan akurasi bola mati yang baik. Zidane kemungkinan kuat akan mengeksploitasi kecepatan dari sisi sayap yang kemungkinan ditempati oleh James dan Ronaldo. Mereka juga akan ditopang Toni Kroos, Isco, serta Luka Modric.
Strategi Zidane yang memainkan penguasaan bola dengan tempo cepat juga diprediksi akan menyulitkan kubu Roma. Dari sisi penyerangan, penampilan apik dari Karim Benzema yang berhasil meraih torehan 12 gol dari 16 laga terakhir diyakini bakal menjadi kekuatan di laga ini.
Kesimpulan
Laga ini diprediksi akan berjalan alot tapi seru. Real Madrid secara kualitas tim dan performanya semenjak ditangani oleh Zinedine Zidane bisa dibilang hampir tidak terhentikan. Namun di satu sisi, catatan buruk pertemuan terakhir kedua tim yang dimenangkan oleh Roma akan membuat kepercayaan diri pasukan asuhan Luciano Spalletti meningkat. Apalagi, ketika kemenangan terakhir melawan Madrid, Roma diperkuat oleh Daniele De Rossi dan Francesco Totti yang masih bermain hingga kini bagi i Giallorossi.
Perkiraan Susunan Pemain
Roma: Szczesny; Florenzi, Manolas, Rudiger, Digne; Nainggolan, Vainqueur, Salah, De Rossi, Pjanic; Dzeko
Madrid: Navas; Danilo, Varane, Ramos, Marcelo; Modric, Kroos, Isco; James, Benzema, Ronaldo
Sumber lain: sportmole, goal
Sumber foto: caughtoffside
(tr)
Komentar