Dua nama muncul ke permukaan dalam bahasan singkat mengenai catatan taktikal dari pertandingan leg pertama babak 16 besar Champions League 2015/16 antara KAA Gent dan VfL Wolfsburg, yang berkesudahan dengan kedudukan 2-3 untuk keunggulan kesebelasan tamu. Kedua nama tersebut bermain untuk Wolfsburg, namun efek yang mereka hadirkan tidak hanya baik untuk kesebelasan berjuluk die Wolfe tersebut.
Julian Draxler
Bermain melebar melawan kesebelasan yang tampil dengan susunan lini belakang berisi tiga bek tengah dan tanpa bek sayap adalah keputusan taktikal yang tepat, namun keberhasilan di lapangan tak hanya bergantung kepada tepat atau tidaknya susunan pemain yang diturunkan.
Dalam kasus ini, VfL Wolfsburg tidak serta merta mendapat keuntungan karena bermain melebar melawan KAA Gent. Wolfsburg berkali-kali berhasil mengirimkan bola kepada para pemain sayap namun tidak selalu mendapat peluang, hingga pada akhirnya kualitas Julian Draxler mengubah peruntungan mereka pada menit ke-44.
Dengan sebuah putaran, Draxler meninggalkan lawannya di lini tengah dan langsung menuju lini pertahanan Gent, memainkan umpan satu-dua dengan Vieirinha, dan mencetak gol dengan tembakan tepat sasaran pertama di pertandingan ini. Kualitas Draxler menjadi pembeda dalam berhasil atau tidaknya taktik yang diterapkan Dieter Hecking; tidak hanya dalam proses terciptanya gol pertama, namun juga dalam proses terciptanya gol kedua.
Selain menciptakan peluang dengan memaksimalkan para pemain sayap, Wolfsburg menciptakan peluang-peluang mereka dengan bermain menekan. Lagi-lagi cara ini tidak selalu berhasil dan pemain pertama yang meraih hasil nyata lewat cara ini adalah Draxler. Pada menit ke-54 Draxler melewati Stefan Mitrovi? setelah memotong umpan Renato Neto. Berhadapan langsung dengan Matz Sels, Draxler mencetak gol dengan sebuah lob yang membuat penjaga gawang berkebangsaan Belgia tersebut tak mampu berbuat banyak.
Vieirinha
Tidak sulit untuk mengerti mengapa para pendukung Wolfsburg begitu mencintai Vieirinha. Pemain bernama lengkap Adelino André Vieira de Freitas tersebut menjamin kehadiran kebaikan untuk Wolfsburg ketika berada di lapangan; baik ketika menyerang atau bertahan. Ketika ia tak ambil bagian dalam pertandingan, hal-hal buruk menimpa Wolfsburg. Kebobolan dua gol setelah unggul 3-0 adalah salah satunya.
Formasi Wolfsburg dalam pertandingan ini bukan bahan perdebatan. Secara rutin die Wolfe berganti susunan dari 4-2-3-1 ke 4-1-4-1 dan ke 4-2-3-1 dan ke 4-1-4-1 lagi. Mereka menyesuaikan diri dengan situasi dan begitu pula para pemainnya, terutama ketika menyerang karena serangan Wolfsburg pada dasarnya adalah reaksi cepat dari setiap keberhasilan mencuri penguasaan bola (ketika bertahan, susunan pemain Wolfsburg lebih ajeg). Karena itulah Vieirinha, yang bermain sebagai sayap kanan, mencetak assist untuk Draxler dengan sebuah umpan pantul di area sebelah kanan kotak penalti Gent. Vieirinha ada di mana saja, Vieirinha membantu siapa saja.
Dalam proses gol ketiga Wolfsburg, Vieirinha menjadi kreator sepenuhnya. Pergerakannya di sisi kanan serangan Wolfsburg membuatnya dilanggar. Ia menjadi eksekutor tendangan bebas dan menjalankan tugasnya dengan sebuah umpan pendek yang langsung dikembalikan kepadanya, walau dari tempatnya berdiri Vieirinha dapat dengan mudah mengirim umpan silang ke kotak penalti. Ketika para pemain Gent masih berusaha memahami apa yang terjadi, Vieirinha melepas umpan terobosan kepada Christian Träsch yang kemudian melepas umpan silang yang pada akhirnya menjadi assist untuk gol Max Kruse. Sekali lagi: Vieirinha ada di mana saja, Vieirinha membantu siapa saja.
Vieirinha ada di mana saja dan membantu siapa saja terutama ketika Wolfsburg tidak menguasai bola. Cedera yang menimpa Sebastian Jung membuat Träsch, yang tugas awalnya adalah melindungi lini pertahanan sebagai poros ganda bersama Luiz Gustavo, pindah ke posisi bek sayap kanan. Ini bukan persoalan karena Träsch tidak bekerja sendirian; tak terlalu banyak bola yang memasuki sisi kanan area pertahanan Wolfsburg karena melewati Vieirinha bukan perkara mudah. Sisi kanan pertahanan Wolfsburg relatif aman selama Vieirinha ada. Semua berubah ketika pemain berkebangsaan Portugal tersebut ditarik keluar pada menit ke-80, digantikan oleh Marcel Schäfer.
Pada menit yang sama dengan keluarnya Vieirinha, Gent mencetak gol pertama mereka lewat tendangan jarak jauh Sven Kums, yang ia lepaskan setelah melakukan pergerakann memotong ke dalam di sisi kanan pertahanan Wolfsburg. Gol kedua Gent, sundulan Kalifa Coulibaly dari dalam kotak penalti, juga bermula dari keberhasilan Kenny Hasan Sayef melepas umpan silang di sisi kanan pertahanan Wolfsburg.
Komentar