Dini hari nanti waktu Indonesia (26/02) akan dilangsungkan pertandingan antara tuan rumah SS Lazio melawan Galatasaray SK dalam babak 32 besar Liga Europa. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke fase selanjutnya. Setelah pada leg pertama yang digelar di Türk Telekom Arena berakhir 1-1.
Sementara itu Lazio memiliki catatan cukup bagus di Eropa. Mereka tidak terkalahkan dalam 8 pertandingan di ajang kasta kedua benua biru tersebut. Namun, hasil mereka di Serie A Italia kurang meyakinkan setelah pada pertandingan terakhir hanya bermain imbang tanpa gol dengan tim gurem, Frosinone. Hasil tersebut membuat pasukan Stefano Pioli hanya berhasil meraih satu kemenangan dari enam lagi terakhirnya.
Sementara itu, kubu tim tamu dalam tiga pertandingan terakhirnya selalu imbang. Walaupun penampilan di liga lokal tak terlalu baik dengan kemasan 37 angka dari 22 pertandingan, terpaut jauh dengan pemuncak klasemen Besiktas yang sudah meraih 51 poin dari 21 laga. Pada laga terakhir melawan Trabzonspor yang kala itu bermain dengan 7 pemain, Selcuk Inan dkk berhasil meraih kemenangan tipis 2-1.
Dari segi pemain, Galatasaray dipastikan akan bermain full team, dan masih akan diperkuat oleh motor permainan Wesley Sneijder serta mesin gol Lukas Podolski. Sneijder yang sukses melakukan 978 umpan terukur serta Podolski berhasil mencetak 10 gol dari 20 penampilannya akan membuat kombinasi yang apik di Olimpico Roma. Sementara kerjasama Ryan Donk serta Aurélien Chedjou akan memperkuat daerah tengah dan sepertiga lini pertahanan Galatasaray.
Stefan de Vrij yang masih mengalami cedera dipastikan absen pada laga nanti, sementara Keita Baldé Diao terkena abesen akibat akumulasi kartu. Namun, tim elang biru masih diperkuat Lucas Biglia yang sedang dalam performa bagus serta pencetak gol di leg pertama, Sergej Milinko-Savic. Kemudian Matri akan diplot sebagai ujung tombak.
Kemungkinan besar laga dini hari nanti akan berlangsung seru, pasalnya kedua tim akan berjuang mati-matian pada laga ini. Selain keduanya masih mempunyai peluang untuk lolos ke babak 16 besar, kecilnya kans untuk mendulang gelar di di liga domestik juga menjadi pelecut semangat untuk meraih trofi Liga Europa di musim ini.
Foto: bong-da.info
Komentar