Seorang penjaga gawang tentunya menjadi aktor penting bagi sebuah tim dalam suatu pertandingan. Kegemilangan seorang penjaga gawang selain untuk menjaga gawangnya tentu juga agar membuat rekan-rekannya lebih tenang dalam menjalani pertandingan.
Ketenangan inilah yang dirasakan oleh Barcelona. Seolah tak pernah kehilangan penjaga gawang terbaik, kini tim asal Catalan tersebut dihuni oleh dua penjaga gawang berkualitas nomor satu dalam diri Claudio Bravo dan Marc-Andre Ter Stegen yang secara bergantian berada di bawah mistar gawang kesebelasan berjuluk Blaugrana tersebut.Â
Bravo dan Ter Stegen mampu menjawab kepercayaan Pelatih Barcelona, Luis Enrique, meski keduanya dimainkan bergantian. Barcelona pun tetap berada di jalur yang benar meski mereka harus bertarung di berbagai kompetisi.
Beban yang dirasakan kiper-kiper kesebelasan besar seperti Bravo dan Ter Stegen di Barcelona sudah dirasakan kiper-kiper Barca di masa lalu. Pada 1946 hingga 1962 misalnya, terdapat Antoni Ramallets yang membawa Barcelona meraih enam kali gelar juara La Liga dan lima trofi Copa del Rey.
Selain itu, terdapat nama seorang legenda, Ricardo Zamora. Zamora sendiri merupakan penjaga gawang terbaik sepanjang sejarah Spanyol. Bahkan namanya dikenang menjadi sebuah penghargaan untuk penjaga gawang terbaik La Liga. Kriteria dalam penghargaan tersebut adalah kiper dengan rasio kebobolan terendah di Liga Spanyol.
Nama besar tersebutlah yang menjadi beban bagi penjaga gawang Barcelona. Banyak nama penjaga gawang besar yang gagal ketika berseragam Barcelona. Vitor Baia mantan penjaga gawang Timnas Portugal sempat mengalami itu. Pada periode 1996 hingga 1999 dirinya hanya bermain dalam 39 laga La Liga dan kebobolan 51 gol pada saat itu. Publik Catalan pun menganggap bahwa Baia tidak mampu memenuhi ekspektasi mereka.
Namun berbeda dengan Vitor Baia, Victor Valdes sempat menjadi andalan Barcelona dalam jangka waktu yang tak sebentar. Setelah promosi dari Barcelona B pada Juli 2012 [ralat: 2002], dirinya kemudian terus menjadi penjaga gawang Barcelona. Meski beberapa kali melakukan blunder, Valdes tetap merupakan kiper utama Barcelona.
Penjaga gawang yang kini mengawal gawang Standard Liege ini sudah lima kali dianugerahi Trofi Zamora. Bersama Barcelona, Ia telah memenangkan gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions dan dua trofi Piala Dunia Antar Klub.
Valdes juga mencatatkan sejarah untuk La Liga. Selama pertandingan yang ia jalani di kandang Barcelona, Camp Nou, Valdes hanya kebobolan dengan rasio kebobolan 0.83 per pertandingan saja. Dan ini menjadi yang paling sedikit dalam sejarah La Liga.
Karier Valdes di Barcelona berakhir usai ia menderita cedera panjang dan tak memperpanjang kontraknya pada saat itu dengan Barcelona pada akhir musim 2013-2014. Sempat mengganggur setengah musim, dirinya kemudian bergabung dengan skuat Manchester United pada musim 2014-2015.
Kecenderungan Barcelona yang menerapkan permainan dengan penguasaan bola membuat lawan cukup jarang mengancam gawang Barca. Tak jarang kita lihat Barcelona sangat mendominasi permainan dan membuat sisi penjaga gawang Barcelona tidak terlihat sama sekali.
Namun bukan berarti kiper Barca tanpa tantangan. Karena meski cenderung lebih santai, mereka tetap harus sigap menghadapi serangan tiba-tiba atau serangan balik misalnya, seperti ketika harus disingkirkan Chelsea di babak semifinal Liga Champions 2011-2012. Belum lagi jika kiper melakukan blunder, kesalahan tersebut akan terus disorot.
Namun kini Barcelona boleh sedikit berbangga dengan performa kedua penjaga gawangnya saat ini. Bravo dan Ter Stegen bergiliran menjaga gawang Barcelona dan terus menjaga momentum rekor tidak pernah terkalahkan Barcelona dalam 33 pertandingan terakhir.
Bravo semenjak dibeli dari Real Sociedad pada tahun 2014 terus memberikan performa impresif. Tahun pertamanya di Barcelona, Claudio Bravo langsung diganjar dengan trofi Zamora. Penjaga gawang asal Cile tersebut menyabet trofi Zamora dengan torehan hanya kebobolan 21 gol dari 38 pertandingan.
Bravo diandalkan oleh Luis Enrique dalam pertandingan La Liga. Musim ini ia telah bermain 21 pertandingan dengan catatan hanya kebobolan 13 kali. Penampilannya di Piala Dunia Antar Klub pun mampu mengantarkan Blaugrana meraih trofi tersebut dengan catatan tidak pernah kebobolan.
Sementara itu, Ter Stegen juga tak ketinggalan mentereng. Berbeda dengan Bravo yang dipercaya di La Liga, penjaga gawang asal Jerman ini lebih dipercaya Luis Enrique di ajang Liga Champions. Dari tujuh laga pada musim ini dirinya mencatatkan 3 kali cleansheets termasuk salah satunya ketika mengungguli Arsenal di Stadion Emirates dengan skor 0-2.
Kepercayaan diri lini serang Barcelona melalui Trio MSN yang telah mencatatkan 93 gol saat ini juga pastinya timbul dari rasa nyaman di lini belakang. Hingga dalam pertandingan melawan Arsenal kemarin, Barcelona hanya mencatatkan rasio kebobolan sebesar 0.54 gol per-pertandingan.
Performa yang ditunjukan Barcelona dengan catatan 33 pertandingan tanpa kekalahan ini tentunya bukan hanya andil lini depan. Lini tengah dan lini belakang pun ikut berkontribusi. Begitu juga dengan pos penjaga gawang, yang saat ini Ter Stegen dan Bravo bahu membahu bergantian memberikan rasa aman bagi rekan-rekannya di lapangan.
sumber : espnfc.com
(upi)
[ans]
Komentar