Britania Raya pernah memiliki tim juara dunia. Pada 1966 ketika Inggris menjadi juara Piala Dunia tepatnya. Pencapaian Inggris dianggap sensasional karena mereka menjadi juara dengan mengalahkan salah satu timnas dengan tradisi Piala Dunia yang cukup kuat, sang juara 1954, Jerman Barat. Namun, cerita kejayaan masa lalu bukan hanya miliki Inggris semata.
Britania Raya bukan Inggris saja. Masih ada Wales dan Skotlandia yang juga termasuk di dalamnya. Sangat tak adil jika mengagung-agungkan Inggris tanpa melihat juga Britania Raya yang lain.
Lho, mengapa seperti itu? Memangnya ada negara Britania Raya lain yang pernah meraih sukses?
Agar pertanyaan-pertanyaan itu terjawab, mari, saya ajak Anda kembali ke musim kompetisi 1966/67, musim di mana salah satu negara Britania Raya yang lain, Skotlandia, begitu jaya di Eropa.
Kejayaan Klub-klub SkotlandiaÂ
Musim 1966/67 ini akan menjadi musim yang cukup dikenang bagi klub-klub asal Skotlandia. Bagaimana tidak, mereka begitu berjaya di kompetisi Eropa. Beberapa di antaranya meraih pencapaian yang cukup luar biasa, entah itu masuk final, ataupun mengalahkan klub Eropa lain yang memiliki tradisi baik di Eropa.
Dundee United mengibarkan panji Skotlandia di Eropa dalam kompetisi Fairs Cup. Dalam keikutsertaannya yang pertama, yaitu pada musim 1966/67, Dundee United dengan luar biasa mengalahkan Barcelona dalam pertandingan Fairs Cup ronde kedua. Sebagai catatan: Barcelona saat itu adalah pemegang rekor juara terbanyak Fairs Cup.
Dundee United saat itu menang dua leg langsung (2-1 di Camp Nou, dan 2-0 di Tannadice Park). Sebuah perkenalan luar biasa dari Dundee United yang menjalani debutnya di Eropa. Hanya saja, kejutan cukup selesai sampai di situ karena di ronde ketiga, Dundee ditaklukkan oleh raksasa Eropa lain, Juventus, dengan agregat akhir 3-1.
Kegagalan Dundee United di Fairs Cup tidak mempengaruhi klub Skotlandia yang lain di turnamen ini, yaitu Kilmarnock. Kilmarnock melaju sampai ke semifinal Fairs Cup untuk kemudian berhadapan dengan klub asal Britania Raya lain, Leeds United (Inggris).
Di tangan Leeds perjalanan Kilmarnock berakhir. Mereka kalah dengan total agregat 4-2 (4-2 di kandang Leeds, Elland Road, 0-0 di Rugby Park). Namun tetap saja, pencapaian Kilmarnock ini dianggap sebagai pencapaian terbaik klub tersebut di kompetisi Eropa.
Selain Dundee United dan Kilmarnock, klub lain yang juga saat musim 1966/67 meraih sukses di kompetisi Eropa adalah Rangers FC (lebih dikenal dengan nama Glasgow Rangers). Klub ini mengibarkan panji Skotlandia di ajang Cup Winners Cup. Di musim 1966/67, Rangers mencatatkan capaian luar biasa dengan sampai ke final Cup Winners Cup untuk kedua kalinya.
Seperti halnya Dundee dan Kilmarnock yang gagal, Rangers pun gagal meraih trofi Cup Winners Cup musim tersebut. Pada pertandingan final yang berlangsung di Nuremberg, mereka kalah 0-1. Lawan Rangers saat itu adalah raksasa Eropa asal Jerman, Bayern Munich. Musim itu Rangers pun harus puas menjadi runner-up CWC.
Skuad Celtic 1966/67 yang dipimpin oleh Billy McNeill
Setelah Dundee, Kilmarnock, dan Rangers, masih ada satu klub Skotlandia lain yang berjaya di musim 1966/67: Celtic FC (Glasgow Celtic). Inilah dia klub Skotlandia yang paling menyita perhatian di musim teersebut. Setelah meraih juara di berbagai kompetisi lokal musim 1966/67 seperti juara Scottish Premier League, Scottish Cup, League Cup, Glasgow Cup, Celtic menjadi harapan Skotlandia di Eropa, karena Celtic ambil bagian di European Cup, cikal bakal dari UEFA Champions League.
Celtic dengan luar biasa mencapai partai final European Cup dalam keikutsertaan mereka yang pertama. Di partai final, yang menanti mereka adalah klub yang saat itu terkenal dengan Catenaccio, Helenio Herrera, dan Giacinto Fachetti-nya: Inter Milan. Dengan sepakbola menyerang yang menjadi gaya bermain mereka selama turnamen, Celtic sukses menekuk Inter dengan kedudukan akhir 2-1 dalam pertandingan yang dilangsungkan di Estadio Nacional, Lisbon.
Sukses ini menjadikan mereka klub pertama dari Britania Raya yang berhasil menjuarai turnamen antarklub Eropa. Pasukan yang dipimpin oleh manajer Jock Stein ini dikenal dengan sebutan âThe Lisbon Lionsâ setelah kemenangan di Lisbon, dan mereka berhasil mengibarkan panji Skotlandia di Eropa setelah Rangers, Kilmarnock, dan Dundee United gugur secara terhormat.
Juara Dunia Tidak ResmiÂ
Musim 1966/67 ini juga menjadi musim yang takkan pernah terlupakan oleh timnas Skotlandia. Kala itu, dalam laga terakhir British Home Championship, mereka bertemu dengan sang juara dunia, Inggris, dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley. Pertandingan ini sendiri menjadi cukup seru selain karena menentukan juara British Home Championship musim itu, pertandingan ini juga menjadi ujian bagi timnas Inggris yang berstatus juara dunia.
Di luar dugaan, timnas Skotlandia menjadi juara dengan skor tipis 3-2 saat itu. Masyarakat dan media Skotlandia pun melabeli diri mereka sendiri dengan sebutan âUnofficial Football World Championâ. Logika sederhana dan kemenangan atas juara dunia membawa Skotlandia meraih gelar juara dunia tak resmi.Â
Kemenangan Celtic di final European Cup musim 1966/97 terasa semakin manis bagi masyarakat Skotlandia (kecuali mereka yang mendukung Rangers) karena diiringi oleh status juara dunia tak resmi yang diraih oleh tim nasional mereka pada musim yang sama.
Musim yang sempurna bagi Skotlandia. Namun sekarang, itu hanya akan menjadi kenangan.
(sf)
foto: guardian.co.uk
Komentar