Juventus sukses melangkah ke babak final Coppa Italia 2015/2016 setelah sukses menundukkan Internazionale Milan. Meski sebelumnya sudah terprediksi karena menang dengan skor 3-0 di leg pertama, namun pada leg kedua Juve justru nyaris terjungkal.
Secara mengejutkan, Inter tampil trengginas di Stadion Giuseppe Meazza. Bahkan mereka mampu memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan karena berhasil menang 3-0 pada waktu normal. Sepasang gol Marcelo Brozovic ditambah gol Ivan Perisic membuat kubu Juventus waswas.
Pada babak tambahan waktu, kedua kesebelasan gagal mencetak gol sehingga pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti. Dari adu penalti, Inter hanya melakukan empat tendangan saja usai Rodrigo Palacio gagal menaklukkan kiper Juventus yang kali ini dijaga Neto Murara. Sementara lima penendang Juventus sukes menaklukkan kiper Inter yang kali ini dipercayakan pada Juan Pablo Carrizo.
Susunan pemain Inter sendiri sebenarnya cukup mengejutkan. Selain Carrizo di bawah mistar, pada formasi 4-3-3, Danilo DâAmbrosio kali ini diturunkan sebagai bek tengah menemani Juan Jesus. Pada posisi full-back, ditempati Davide Santon di kanan dan Yuto Nagatomo di kiri.
Pada posisi gelandang, Mancini menurunkan Geoffrey Kondogbia, Gary Medel, dan Marcelo Brozovic. Sementara di depan, Mauro Icardi dibangku cadangkan. Sebagai gantinya, CItadin Eder menjadi ujung tombak ditemani Adem Ljajic dan Ivan Perisic.
Sementara itu di kubu Juventus, dengan keunggulan agregat 3-0 pada leg pertama membuat Pelatih Juve, Massimilliano Allegri, mengistirahatkan beberapa pemainnya. Seperti Gianluigi Buffon, Paulo Dybala, Paul Pogba, Sami Khedira dan Andrea Barzagli. Di lini depan, Simone Zaza diduetkan dengan Alvaro Morata. Selain itu, Kwadwo Asamoah dan Daniel Rugani mendapatkan kesempatan bermain sejak menit pertama.
Juve memang bermain buruk pada laga ini. Hal itu pun diakui oleh Leonardo Bonucci yang menjadi eksekutor tendangan penalti terakhir. Bahkan menurutnya, penampilan Juve pada laga tersebut merupakan penampilan Juve terburuk sejak ia bergabung pada 2010.
âKami membuat sulit diri kami sendiri. Inter memberikan segalanya untuk tidak kalah sejak menit pertama,â ujar Bonucci pada laman resmi Juventus. âSedangkan kami, kami menyikapi laga ini dengan sikap yang salah. Saya benci mengatakannya, tapi harus dikatakan bahwa ini adalah penampilan terburuk (kami) yang pernah saya lihat sejak bergabung dengan kesebelasan ini.â
Sementara itu Allegri menyatakan kelegaannya usai akhir pertandingan. Ia juga mengakui bahwa sebenarnya ia tak begitu menyiapkan timnya untuk laga ini dan tentunya ini menjadi pelajaran berharga, khususnya bagi dirinya.
âApakah saya mengatakah âPhewâ setelah ini? Jelas! Kelegaan yang besar, dan sangat besar,â ujar Allegri seperti yang dikutip Football Italia. âSebenarnya, saya tidak menyiapkan mereka (skuatnya) dengan baik untuk laga ini. Jelas ini pelajaran yang sangat berharga.â
Di kubu Inter, meski kalah, skor 3-0 waktu normal cukup disyuri oleh presiden klub, Erick Thohir. Menurutnya, ini adalah permainan terbaik Inter dan sudah seharusnya Inter menampilkan permainan seperti ini di setiap pertandingan.
âItu adalah Inter yang saya inginkan, Inter yang selalu saya yakini. Sebuah pertandingan yang menunjukkan mereka berjuang dengan seragam Nerazurri,â ujar Erick Thohir usai laga. âIni adalah langkah yang bagus untuk ke depannya, dan harus dipertahankan. Saya sangat bangga.â
Skuat Inter jelas harus bisa mempertahankan tingkat permainan seperti ketika menghadapi Juventus ini. Meski gagal melangkah ke final, sisi positif dari laga ini adalah para pemain Inter menunjukkan bahwa jika mereka tampil maksimal, hasil maksimal pun bisa mereka raih.
Pertaruhan Inter saat ini tinggal di Serie A. Penampilannya kali ini harus bisa menular pada 11 partai sisa Serie A. Saat ini, Inter terpaut lima poin dengan AS Roma yang berada di urutan ketiga. Peluang untuk ke Liga Champions musim depan tetap terbuka selama Mancini bisa membuat skuat asuhannya bermain seperti kala mampu menang 3-0 atas Juventus pada leg kedua ini.
foto: @inter
Komentar