Seperti kata pepatah bahwa nama adalah doa. Hal ini juga mungkin berlaku buat sebuah kesebelasan. Namun yang kali ini akan dibahas bukanlah nama kesebelasan atau nama pemain, melainkan sponsor yang melekat pada kostum. Hal ini bisa kita lihat dari sejumlah kesebelasan di Serie A dan Liga Primer Inggris musim ini.
Dari Serie A ada Juventus yang sempat terseok-seok pada awal musim ini. Namun, perlahan tapi pasti mereka berhasil menerobos ke papan atas. Malah, Juve kini berada kokoh di puncak klasemen sebagai capolista.
Juventus disponsori "Jeep" yang melekat di kostum bagian depan. Jeep merupakan mobil yang terkenal sanggup menerobos segala medan. Selain itu juga mempunyai rangka yang terkenal kokoh. Jeep membuktikan dengan membawa Juve dari menerobos âmedanâ papan bawah hingga membawanya kokoh di papan atas.
Di sisi lain, performa Inter Milan pada awal musim terbilang mengesankan. Berbagai kemenangan mereka raih dan mengantarkan mereka ke puncak klasemen pada awal-awal musim. Namun, sampai di pertengahan, mereka seolah kehabisan tenaga.
Sponsor dada Inter adalah "Pirelli" yang merupakan merek ban buatan Italia. Seperti diketahui kalau ban akan aus kalau digunakan terus menerus. Ausnya ban akan membuat kendaraan sulit dikendalikan ketimbang ban yang masih baru. Inter pun seolah sama. Roberto Mancini kini sulit mengendalikan âbanâ mereka untuk meraih scudetto.
Sementara itu dari Liga Inggris, aksi Leicester City semakin tak terbendung. Sponsor dada Leicester adalah "King Power"Â menunjukan bahwa mereka seakan mendapatkan kekuatan untuk "merajai" Liga Inggris.
"King Power" merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang travel yang berasal dari Thailand dan merupakan yang terbesar. "King Power" pada akhirnya sukses atas âtravelâ Leicester City ke papan atas.
Sementara itu penampilan Liverpool kini hanya menjadi tim papan tengah yang standar-standar saja. Mereka seakan tidak mempunyai kekuatan sebagai tim besar seperti yang tercatat dalam sejarah. Standard Chartered merupakan sebuah bank multinasional yang berbasis di London. Dan perusahaan yang juga beroperasi sebaga jasa keuangan ini benar-benar membuat Liverpool menjadi tim yang âstandardâ.
Ada beberapa contoh di masa lalu yang sedikit bisa menggambarkan pentingnya arti (nama) sponsor, seperti performa Leeds United yang meningkat semasa memakai sponsor Strongbow, tepatnya pada musim 2000/2001. Strongbow merupakan produk minuman cider yang memberikan tenaga bagi Harry Kewell untuk tetap âkuatâ dalam mengarungi Liga Primer dan membawanya untuk finis di posisi empat besar.
Selain itu ada juga Sharp yang digunakan Manchester United. Sharp adalah perusahaan elektronik yang membuat pasukan Alex Ferguson kala itu bermain lebih âtajamâ dengan raihan treble pada musim 1998/1999.
Lazio juga berhasil menjuarai Serie A serta Coppa Italia di akhir era 1990-an ketika masih menggunakan sponsor Cirio, yakni sebuah brand Italia yang memproduksi saos. Tak heran kala itu Alessandro Nesta dan segenenap tim mampu menampilkan performa yang âpedasâ bagi rival-rivalnya.
Mungkin selain mempertimbangkan jumlah yang diberikan dari sponsor kini sebuah klub juga harus mempertimbangkan lagi untuk menerima tawaran sebuah sponsor. Bukan hanya dari segi dana saja, namun juga dari arti nama sponsor itu sendiri. Karena kembali lagi, bahwa nama adalah doa.
Foto : Thesun.co.uk
<fva>
Komentar