Miralem Pjanic kini menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik yang ada. Sejak memulai karir juniornya bersama Metz pada 2004 dan akhirnya masuk skuat senior Metz pada 2007, Pjanic sudah dilirik oleh beberapa klub besar di Eropa.
Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Pemain asal Bosnia-Herzegovina ini mampu menunjukan bahwa dirinya adalah salah satu pemain dengan paling menarik di usianya. Manchester United, Barcelona dan tim-tim elit Eropa lainnya berlomba untuk mendapatkan jasa Pjanic untuk mengisi lini tengah mereka.
Setelah bermain di Metz, Pjanic memilih Lyon sebagai sebagai pelabuhan berikutnya. Setelah tiga tahun bermain dengan klub Prancis tersebut, Pjanic kemudian menuju kota Roma untuk membela tim asal ibukota Italia tersebut.
Kini sudah hampir lima tahun Pjanic berseragam AS Roma. Hingga saat ini dirinya sudah mencatatkan 9 gol di Liga Italia dari 24 pertandingan bersama Serigala Kota Roma tersebut. Di Roma Pjanic diberi kepercayaan sebagai pemain utama dalam tim tersebut. Dengan status tersebut, Pjanic menjadi salah satu playmaker imanjinatif dan tajam di Serie A. Catatan 59 key-pass dalam kesempatan Roma mencetak gol menjadi salah satu buktinya.
Walaupun Roma masih memiliki Francesco Totti, Pjanic kini menjelma sebagai salah pahlawan di kota Roma. Selain memiliki tendangan bebas yang baik, Kemampuan spesialnya membuat Pjanic menjadi pemain yang berpengaruh di lini tengah Roma.
Kegemilangan yang ditunjukan Pjanic membuat salah satu klub Liga Primer Inggris, Chelsea berencana untuk mendatangkan Pjanic ke Stamford Bridge musim depan. Pengaruh kedatangan Conte yang diisukan akan menangani Chelsea musim depan menjadi salah satu penyebab ketertarikan Chelsea memboyong gelandang tersebut.
Chelsea telah membuka tawaran terhadap pihak Roma untuk seorang Miralem Pjanic. Dilaporkan dari The Times bahwa pihak Chelsea yang diwakili oleh Marina Granovskaia telah mengontak Pjanic dengan tawaran sebesar 31 Juta Poundsterling.
Pjanic â yang kini menjadi salah satu gelandang terbaik di Liga Italia bisa jadi pemain yang sesuai untuk tim asal London tersebut. Perannya di Roma Tersebut sering disebut sebagai trequartista dan juga regista. Selain mampu menjadi otak serangan dalam final third, Pjanic juga dianugerahi kemampuan untuk bermain lebih ke dalam ketika Roma membutuhkan serangan yang berawal dari lini belakang.
Skema Chelsea yang identik dengan pertahanan yang disiplin, bisa jadi sesuai dengan gaya bermain dari Pjanic . Tugasnya di lini tengah bukan saja mengalirkan bola, Ia fasih juga dalam bertahan dan melakukan potongan serangan yang dilakukan oleh tim lawan.
Kemungkinan kepindahannya di Chelsea tentunya menjadi bahan pembicaraan selanjutnya. Seperti diketahui bahwa kini Chelsea dihuni oleh beberapa pemain dengan kualitas sebagai gelandang-gelandang terbaik yang ada di dunia.
Cecs Fabregas, Oscar dan Nemanja Matic menjadi beberapa contoh pemain yang nantinya kemungkinan akan diisi posisinya oleh Pjanic. Pjanic bukanlah tipe playmaker seperti David Silva ataupun Andres Iniesta yang dengan tubuhnya kecilnya mampu bergerak kesana-kemari memberi umpan.
Fisiknya memang tidak setangguh Willian atau Ross Barkley. Tetapi Pjanic merupakan salah satu gelandang elegan dengan ketepatan melepaskan umpan dengan baik. Perannya mungkin bisa sama dengan apa yang ditunjukan Mesut Ozil bersama Arsenal.
Di bawah kepelatihan Luciano Spalleti, Roma kini bermain dengan formasi 4-2-3-1. Miralem Pjanic ditempatkan sebagai double pivot mendampingi Radja Nainggolan atau pun Danielle De Rossi. Pola tersebut sama dengan apa yang sering diterapkan oleh Chelsea pada musim ini.
Dengan 4-2-3-1, posisi yang ditempatkan Pjanic di Roma, diisi oleh Cesc Fabregas sebagai pengatur serangan Chelsea. Keduanya memiliki peran yang cukup sama di klubnya masing-masing dan kemungkinan keduanya akan bersain mengisi posisi tersebut jika memang Pjanic nanti akan benar-benar bergabung bersama Chelsea.
Dengan pola tersebut juga memungkinkan Pjanic untuk bermain di posisi nomer 10, yang saat ini kerap diisi oleh Oscar. Bila dilihat dari rataan pada musim ini, Pjanic lebih unggul daripada Oscar dalam catatan gol dan juga penciptaan peluang.
Walaupun memiliki rataan intercept bola yang baik, kemungkinan Pjanic tidak akan sampai ditempatkan sebagai gelandang bertahan di Chelsea nantinya. Stamina yang dimiliki oleh Pjanic menjadi salah satu alasannya. Di Chelsea sendiri saat ini pada posisi tersebut sudah fasih dilakoni oleh Matic dan juga Mikel yang semakin sering mendapatkan kepercayaan oleh Hiddink.
Pjanic bisa menjadi salah satu alterbatif terbaik bagi Chelsea di musim depan. Performa Fabregas musim ini yang belum memberikan hasil yang konsisten bisa menjadi salah satu penyebabnya. Chelsea membutuhkan sosok pengumpan lain seperti yang ada dalam diri Pjanic.
Kemampuan untuk menjaga bola dan juga menjaga tempo juga menjadi salah satu penyebab butuhnya Chelsea terhadap Pjanic nanti. Apalagi mengingat usia Pjanic yang masih 25 tahun dan masuk ke dalam usia emas seorang pesepakbola.
Mendengar ketertarikan The Blues terhadap dirinya, Pjanic pun mengaku bahwa Ia memprioritaskan London sebagai tujuan selanjutnya. Walaupun selalu dikaitkan dengan Real Madrid ataupun Barcelona, Ia berharap untuk dapat memperkuat The Blues pada musim depan.
Sinyal-sinyal tersebut ditunjukan melalui akun media sosial Twitter miliknya. Melalui akun @Miralem_pjanic Ia memberi tanda âlikeâ dalam postingan yang mengaitkan kepindahannya ke Chelsea.
Fans The Blues tentunya akan menyambut dengan tangan terbuka atas rumor kepindahan Pjanic ke Stamfor Bridge. Selain karena gaya permainannya yang elegan dan tentunya sikapnya di lapangan, Pjanic juga memiliki sisi humanis ketika Ia membantu korban banjir di Bosnia 2014 lalu. Maka Pjanic dapat menjadi salah satu alternatif lini tengah Chelsea musim depan.
sumber : squawka, Goal, transfer markt, Independent
Komentar