Luciano Spalletti dan Roberto Mancini akan bertemu kembali di Stadion Olimpico pada Minggu (19/3) dini hari nanti. Pertemuan mereka menyalakan persaingan dominasi sepakbola Italia dari 2005 sampai 2008, saat Spalletti masih melatih Roma dan Mancini melatih Inter. Awalnya, persaingan sengit mulai terasa sejak AC Milan dan Juventus dihantam skandal calciopoli.
Bab pertama antara keduanya dibuka pada final Coppa Italia 2004/2005 dan Mancini membuka rivalitas dengan kemenangan agregat 3-0. Keduanya bertemu kembali pada final berikutnya dan Inter kembali mengalahkan Roma dengan agregat 4-1. Mancini pun semakin sumringah karena mendapatkan hadiah Scudetto Serie-A 2005/2006. Inter mendapatkannya setelah Juventus yang semula memuncaki klasemen akhir, dihukum pengurangan poin dan terpaksan turun ke posisi buncit.
Skandal calciopoli membuat rivalitas Mancini dengan Spalletti semakin sengit di Liga Italia. Persaingan mereka semakin runcing ketika memasuki musim 2006/2007. Spalletti dan Mancini saling berebut Scudetto, namun Inter yang berhasil memenangkannya. Sementara Roma mesti puas sebagai runner-up Serie-A 2006/2007. Di Coppa Italia, Roma berhasil membalikkan situasi dengan menjadikan Inter sebagai runner-up. Roma menjuarai Coppa Italia 2006/2007 karena menang agregat 7-4, sekaligus menjadi gelar pertama Spalletti untuk klubnya saat itu.
Baca juga: Pembangkangan yang Melahirkan Inter Milan.
Musim itu mirip dengan musim 2007/2008. Inter kembali menjadi Scudetto dan Roma menduduki peringkat kedua klasemen akhir Serie-A 2007/2008. Begitu juga dengan ajang Coppa Italia yang menjadikan Roma sebagai juaranya dan Inter sebagai runner-up. Pada final tersebut, sistem home away dan agregat dihapuskan, sehingga Roma langsung jadi juara setelah menang 2-1. Musim 2007/2008 adalah persaingan terakhir Spalletti dengan Mancini. Pasalnya, Inter mendepak Mancini dan menggantikannya dengan Jose Mourinho pada musim berikutnya.
Persaingan antara Roma era Spalletti dengan Inter era Mancini pun diakui Douglas Maicon. Pemain berposisi full-back kanan ini menjadi bagian dari persaingan tersebut sebagai pemain Inter. Kini, ia dejavu pada rivalitas Spalletti-Mancini, namun kali ini ia berada di kubu Roma. "Ketika saya masih (menjadi pemain) Inter, Roma selalu menjadi pertandingan terberat di setiap musimnya. (Luciano) Spalletti selalu mempelajari permainan kami dan mengeksploitasi kelemahan kita," ujarnya seperti dikutip dari Gazzetta World.
ed:Â fva
Komentar