Pusamania Borneo FC (PBFC) baru saja meraih gelar juara di Piala Gubermur Kaltim. Namun, belum lama mereka berpesta, mereka harus kembali turun gelanggang dan menghadapi lawan mereka. Kali ini mereka kembali ikut turnamen, namun di ajang yang berbeda yang digelar di dua kota, yaitu Bandung dan Bali. Ajang apakah itu yang sampai membuat mereka kembali turun gelanggang ke lapangan?
Sore Nanti, Piala Bhayangkara yang diadakan di Bandung akan menggelar laga kedua yang melibatkan PBFC. Hari Jumat, tanggal 18 Maret 2015, pukul 17.00 WIB, PBFC akan bersua Sriwijaya FC dalam pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat. PBFC yang datang ke Bandung sebagai tim yang mengisi slot juara Piala Gubernur Kaltim tentunya ingin menunjukkan kengerian mereka sebagai tim juara. Namun di sisi lain, Sriwijaya FC pun pasti akan berbenah dan melakukan perbaikan setelah di Pilgub Kaltim kemarin mereka hanya mampu mencapai babak semifinal.
Kondisi Pusamania Borneo FC
Masih dengan komposisi pemain yang sama, PBFC langsung bertolak ke Bandung selepas mereka menjadi juara Piala Gubernur Kaltim. Meski didera kelelahan, skuad PBFC ini tampak begitu semangat dalam menjalani turnamen Piala Bhayangkara, seperti yang diujarkan sang pelatih, Basri Badrussalam. "Meskipun kami berada dalam grup yang ketat karena diisi oleh para juara dari turnamen yang berbeda (Persib, PBFC, dan Mitra Kukar). Namun, kami tak perlu khawatir karena tim sudah solid sekarang," ujarnya seperti yang dilansir oleh Kabar Bola.
Pemain-pemain yang membawa PBFC juara seperti Terens Puhiri, yang juga menjadi pemain terbaik di ajang Pilgub Kaltim, Lerby Eliandri, ditambah dengan pemain yang mendapatkan gelar pemain muda terbaik di ajang Pilgub Kaltim, Yus Arpani, dan juga kapten mereka yang kerap bermain lugas, Ponaryo Astaman, PBFC masih mengusung semangat yang sama seperti yang mereka tunjukkan ketika ikut di Piala Gubernur Kaltim.
Serangan sayap yang ditopang oleh Yus Arpani di kiri dan Terens Puhiri di kanan, ditambah dengan kreativitas Edilson Tavares yang memainkan peran no. 10 dengan memberikan umpan terukur ke arah Arpani, Terens, maupun kepada Lerby sebagai striker tunggal. Ponaryo akan menjadi gelandang pekerja yang menetralisir serangan dari Sriwijaya FC sekaligus sebagai titik awal serangan balik PBFC. Lini pertahanan yang masih dihuni Leonard Tupamahu dan Richardo Salampessy menjanjikan rasa aman bagi kiper asal Korea yang juga bermain gemilang sepanjang gelaran Piala Gubernur Kaltim, Yoo Jae Hoon.
Peran Gelandang Serang Sriwijaya FC
Hampir sama dengan yang dialami oleh PBFC, Sriwijaya FC pun kebanyakan masih diperkuat oleh muka-muka lama yang juga memperkuat Sriwijaya FC di ajang Piala Gubernur Kaltim. Rombongan pemain macam Firman Utina, Supardi, M. Ridwan, dan Ahmad Jufriyanto masih memperkuat Sriwijaya FC. Di lini tengah, sebagai double pivot masih ada nama Asri Akbar dan Yu Hyun Koo. Alberto Goncalves pun masih menjadi pemain tumpuan Sriwijaya FC. di lini depan.
Namun, untuk lini depan SFC melakukan sedikit pembenahan dengan mendatangkan striker asal Brasil, Hilton Moreira. Hilton direkrut pasca SFC gugur di Piala Gubernur Kaltim ketika di semifinal mereka kalah oleh PBFC lewat drama adu penalti dalam sistem round robin yang diterapkan di semifinal. Dengan komposisi pemain yang hampir sama, diperkirakan SFC akan lebih kompak dan tidak memerlukan adaptasi terlalu lama.
Dengan adanya double pivot di tengah, dan juga Firman yang memerankan peran sebagai deep-lying midfielder, SFC nampaknya akan membongkar pertahanan PBFC dari segala sisi, mulai dari sayap kanan, posisi M. Ridwan dan Supardi kerap kali berkolaborasi, sayap kiri, yang dihuni oleh Syaiful Indra dan Bayu Gatra yang memiliki akselerasi tinggi. Sama seperti PBFC, Sriwijaya FC juga akan memaksimalkan serangan sayap mereka dengan adanya Bayu Gatra dan kolaborasi M. Ridwan dan Supardi, ditambah dengan Anis Nabar yang menjadi tenaga baru dikala Bayu ataupun kolabroasi Ridwan-Supardi mulai kelelahan.
Prakiraan Line-Up
Dengan mengusung formasi yang sama, maka bisa dilihat bahwa kedua tim akan mengusung pola permainan yang sama. PBFC, seperti halnya saat Piala Gubernur Kaltim kemarin, akan mengandalkan serangan dari sayap, utamanya sayap kanan mereka yang dihuni oleh Terens Puhiri. Akan menjadi sebuah pekerjaan yang berat untuk Syaiful Indra Cahya mengingat Terens memiliki kecepatan yang luar biasa, ditambah dengan keberanian untuk melakukan cut back ke tengah, membuat ia menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai.
Dalam membongkar pertahanan lewat sisi kanan, Terens pun sering kali dibantu oleh Diego Michiels, bek kanan PBFC yang turut maju ke depan. Di sinilah kelemahan PBFC yang pada partai final Piala Gubernur Kaltim kemarin kurang mampu dimanfaatkan oleh Madura United. SFC bisa memanfaatkan kelemahan ini lewat pemain cepatnya di gelandang kiri, Bayu Gatra untuk memanfaatkan ruang kosong jika seaktu-waktu Diego membantu serangan ke sayap kanan.
Sedangkan untuk SFC, yang harus dibenahi adalah kondisi antar pemainnya sendiri. Dengan bergabungnya Hilton ke klub, SFC memiliki banyak pilihan formasi yang bisa diterapkan dalam pertandingan nanti. Meskipun memang Hilton baru bergabung seusai Piala Gubernur Kaltim, ia diyakini mampu beradaptasi dengan cepat dengan permainan SFC. Kolaborasinya dengan Beto, ditambah tekanan dari sayap kiri lewat Bayu Gatra dan kolaborasi Ridwan-Supardi di sayap kanan menambah tajam serangan SFC.
(sf)
foto: indoberita.com
Komentar