UEFA telah melakukan pengundian delapan kesebelasan yang akan bertanding di babak perempatfinal Liga Champions musim 2015/2016. Empat pertandingan tersebut adalah Atletico vs Barcelona, Bayern Munchen vs Benfica, Real Madrid vs Wolfsburg, dan Paris Saint-Germain vs Manchester City.
Tim Panditfootball telah berdiskusi soal peluang kesebelasan-kesebelasan mana saja yang akan lolos ke babak semifinal. Berikut ulasannya.
Atletico Madrid vs Barcelona
Kalau boleh berkeinginan, Atletico Madrid barangkali tak ingin bertemu Barcelona terlalu cepat. Mereka sudah merasakan keganasan Barcelona di liga. Dari enam pertemuan terakhir, tak sekalipun Atleti menang.
Namun, Abrar Firdiansyah menyatakan rasa optimismenya terkait peluang Atleti menuju ke babak selanjutnya. âMusim ini Atleti punya catatan pertahanan yang sangat baik. Di liga, mereka merupakan kesebelasan dengan jumlah kebobolan paling sedikit, Cuma 12 gol!â kata Abrar.
Catatan kebobolan Atletico memang fantastis. Padahal, Barcelona dan Real Madrid, seringkali membantai lawan dengan skor mencolok. Namun, hal paling mencolok lainnya dari Atletico justru jumlah gol yang mereka cetak di mana mereka baru mencetak 45 gol, hampir setengahnya dari yang dicetak Barca dan Real dengan 84 dan 83 gol.
Untuk pertandingan perempat final mendatang, Abrar menyoroti permainan Jan Oblak yang menurut Diego Simeone merupakan penampil terbaik di Atleti.
âPeluangnya masih bisa 50-50, karena meski pertahanan bagus, tapi lini serang Atleti justru bermain buruk utamanya dalam dua pertandingan terakhir,â kata Abrar.
Di sisi lain, catatan mencetak gol itulah yang membuat Ammar Mildandaru Pratama yakin kalau Atleti tak akan melaju terlalu jauh. âDi fase knock-out seperti ini, harus ada tim yang menang. Imbang saja tidak cukup. Saya tidak yakin Atleti bisa menahan Barca sampai adu penalti,â kata Mildan.
Selain itu, Barca pun memiliki permainan yang stabil di La Liga maupun di Liga Champions. Mildan pun meyakini kalau agresivitas trio MSN, akan memudahkan Barca lolos ke babak selanjutnya.
Bayern Munchen vs Benfica
âIni pertandingan yang gampang buat Bayern,â tutur Sigit Prasetyo, âSeharusnya menjadi gampang karena secara mental, kualitas permainan, sampai materi pemain, Bayern menang segalanya.â
Sementara itu, Sigit menyoroti performa apik Kingsley Coman yang dianggap akan menjadi pembeda dalam pertandingan mendatang. Sigit melihat kalau Coman tengah dalam performa yang baik, terutama mental bermainnya yang kian terasah.
Di sisi lain, Billy Pasha Hermani, pun merasa kalau peluang Benfica untuk melaju ke babak selanjutnya terbilang sulit. Namun, Billy menyoroti konsistensi Benfica di Liga Portugal maupun di Liga Champions yang begitu baik.
âBenfica ini sebenarnya tak ubahnya seperti Bayern di Bundesliga. Dari 20 pertandingan di liga, cup, dan Liga Champions, Benfica Cuma kalah sekali!â tutur Billy.
Performa baik juga ditunjukkan sejumlah pemain Benfica seperti Nelshinho dan Eduardo Salvio. âMeskipun punya catatan yang bagus, tapi saya lebih berat ke Munchen yang bakal lolos ke babak selanjutnya,â kata Billy.
Real Madrid vs Wolfsburg
Sementara itu, Wolfsburg mesti menghadapi raksasa Spanyol, Real Madrid. Penulis memperkirakan kalau Madrid berpeluang lolos ke babak selanjutnya. Ini tak lain karena dari segi komposisi pemain, Madrid lebih unggul. Belum lagi hasil positif Madrid sepanjang empat pertandingan terakhir baik di La Liga maupun di Liga Champions.
Namun, Madrid punya kelemahan di lini serang. Mereka kerap kesulitan menghadapi lawan yang bermain mengandalkan serangan balik. Contoh utamanya adalah saat mereka menang 2-0 atas Roma. Meskipun menguasai pertandingan, tapi Madrid semestinya bisa menang dengan skor yang lebih besar. Sayangnya, lini serang Madrid kerap menghadapi jalan buntu. Ini terjadi saat Karim Benzema tak bisa bermain, sedangkan pos ujung tombak dihuni Cristiano Ronaldo.
Di sisi lain, Aun Rahman, menganggap kalau Wolfsburg berat untuk melaju ke babak selanjutnya. âLawannya susah. Tapi, kehadiran Wolfsburg di babak perempatfinal adalah sebuah kejutan. Mereka telah membuktikan bisa mengalahkan lawan yang lebih kuat dari mereka,â tutur Aun.
Aun menganggap peluang Wolfsburg akan sulit, meski tidak tertutup secara total. Aun memandang kurang bagusnya sejarah tim Spanyol saat menghadapi wakil Jerman, contohnya pada musim lalu Schalke sempat menyulitkan Madrid.
Aun pun menyoroti kehadiran Andre Schurrle dan Julian Draxler. Keduanya akan menjadi motor serangan Wolfsburg dalam menghadapi agresivitas serangan Madrid.
PSG vs Manchester City
City untuk pertama kalinya lolos ke babak perempat final Liga Champions. Namun, mereka mesti menghadapi Paris Saint-Germain yang berpeluang lolos ke babak selanjutnya.
Penulis menganggap kalau peluang City terbilang berat. Ini terlihat dari kecenderungan permainan City dari dua pertandingan di babak 16 besar, maupun di liga. City terlilit oleh inkonsistensi permainan. Misalnya, saat pertandingan leg pertama, City bermain bagus pada babak pertama, tapi mulai kecolongan pada babak kedua. Begitupun pada leg kedua di mana City justru kesulitan untuk membuat peluang.
Sementara itu, Sandy Firdaus, merasa kalau PSG justru punya peluang sampai babak final. Artinya, ia percaya PSG mampu mengalahkan City. âSelain inkonsisten, konsentrasi City masih terbagi ke liga,â ucap Sandy.
Apa yang dikatakan Sandy memang beralasan. Pasalnya, PSG justru seolah tak memiliki beban karena mereka sudah merebut gelar juara dan bisa fokus di Liga Champions. Di sisi lain, meskipun agak sulit untuk meraih gelar juara, tapi City mesti menjaga posisi di liga untuk bisa tetap lolos ke Liga Champions musim depan.
âSyaratnya, PSG harus bermain seperti menghadapi City. Mereka bisa mengandalkan Lucas Moura dan Angel Di Maria untuk menghancurkan kedua sisi pertahanan City. Kalau ini terjadi, Zlatan Ibrahimovic bisa mendapatkan ruang untuk mencetak gol,â kata Sandy.
***
Bagaimana peluang kesebelasan-kesebelasan tersebut menurut Anda?
foto: bleacherreport
Komentar