Braga adalah sebuah kota yang terletak di bagian utara Portugal. Namanya mungkin tak setenar dan sebesar kota ikonik seperti Lisbon atau Porto. Braga dikenal karena memiliki bangunan-bangunan tua termasuk gereja-gereja yang banyak terletak di kota itu. Saking banyaknya gereja yang ada, kota itu mendapat julukan  âRome of Portugalâ, mengingat Roma yang merupakan ibukota Italia adalah kota yang memiliki banyak gereja.
Braga mempunyai kesebelasan bernama Sporting Clube de Braga atau lebih sering disebut Braga. Seakan bernasib sama seperti kota asalnya, prestasi dan ketenaran klub yang berdiri di tahun 1921 tersebut kalah jauh bila dibandingkan Benfica, FC Porto, serta Sporting Lisbon, yang lebih mendominasi Primeira Liga Portugal. Sementara Braga belum pernah menjuarai liga tertinggi dalam piramida sepakbola Portugal tersebut. Prestasi terbaik mereka adalah secara mengejutkan berhasil menduduki posisi runner-up liga pada musim 2009/2010. Hasil tersebut membuat mereka lolos ke Liga Champions musim 2010/2011 setelah pada babak playoff berhasil mengalahkan Glasgow Celtic dengan agregat 4-2.
Mereka berhasil ambil bagian dalam kompetisi tertinggi antar kesebelasan Eropa tersebut meski harus terlempar ke Europa League setelah di fase grup hanya menduduki peringkat ketiga. Akan tetapi justru di kompetisi yang kalah tenar dengan Liga Champions itu mereka mampu menunjukan penampilan impresif. Hugo Viana dan rekan-rekan sukses mencapai babak final untuk pertama kalinya setelah takluk oleh sesama klub Portugal yakni Porto. Akan tetapi apresiasi patut di diberikan kepada klub sekelas Braga dengan materi yang minim namun berhasil meraih posisi kedua di Europa League.
Tapi mereka harus melupakan sejarah manis itu sejenak, kini klub yang bermarkas di Estádio Municipal de Braga hampir mengulang kenangan tersebut. Braga berhasil melangkah ke babak perempat final Europa League, dua fase sebelum mereka mengulangi lagi hasil terbaik yang pernah mereka raih di musim 2010/2011.
Braga berhasil menaklukan wakil Turki, Fenerbahce, dengan agregat 4-2. Padahal, sebelumnya mereka harus tunduk 0-1 saat bermain di Stadion ?ükrü Saraço?lu, markas Fenerbahce. Alan dan rekan-rekan setimnya berhasil membalas kekalahan di leg pertama atas salah satu klub terkuat di Turki tersebut pada laga kandang dengan skor 4-1. Kemenangan itu membawa mereka lolos dari babak 16 besar Europa League.
Hasil drawing babak perempat final sudah diumumkan, Braga akan menghadapi utusan Ukraina, Shakhtar Donetsk. Sedikit keberuntungan bagi tim besutan Paulo Fonseca tersebut, akan tetapi bukan berarti Shakhtar adalah lawan yang mudah. Kesebelasan berjuluk Hirnyky itu sudah malang melintang dalam kompetisi Eropa. Bila dilihat dari kontestan yang tersisa, laga itu cenderung lebih mudah dibandingkan jika harus berhadapan dengan Liverpool, Borussia Dortmund, atau Sevilla, sang juara bertahan yang menjuarai kompetisi tersebut dua kali beruntun.
Braga harus memanfaatkan momentum ini untuk mengulangi raihan terbaik mereka. Memori lima tahun yang lalu merupakan kenangan yang indah, seindah gereja-gereja di kota Braga yang berumur ratusan tahun.
Foto :Â uefa.com
ed:Â fva
Komentar