AC Milan hanya bermain imbang 1-1 dengan Lazio dalam pekan ke-30 Serie A Liga Italia pada Senin (21/3) dini hari WIB. Dalam pertandingan tersebut, Milan tertinggal lebih dahulu lewat gol yang dicetak lewat sundulan kepala Marco Parolo pada menit kesembilan hasil tendangan sudut Lucas Biglia. Milan baru bisa menyamakan kedudukan melalui Carlos Bacca enam menit berselang setelah memanfaatkan umpan Luiz Adriano di dalam kotak penalti.
Hasil ini tetap membuat Milan dan Lazio tidak beranjak dari peringkat mereka masing-masing di papan tengah klasemen Liga Italia. Milan tetap berada di peringkat keenam dan Lazio tetap berada di peringkat kedelepan Serie A Italia.
Pada laga yang dihelat di San Siro tersebut, Milan bermain dengan sangat percaya diri dan mendominasi permainan dengan penguasaan bola 59% berbanding 41%. Namun, ada beberapa hal yang membuat pertandingan Milan vs Lazio ini berakhir imbang dengan skor 1-1.
Lazio yang Rapuh di Sisi Kiri
Dalam pertandingan kali ini, Milan cenderung menyerang dari sayap kanan. Terlihat bahwa pemain-pemain Milan lebih senang untuk mengeksploitasi sisi kiri Lazio yang dihuni oleh Edson Braafheid yang bermain sebagai fullback kiri Lazio. Hal ini terlihat dari total 20 shoot Milan (sembilan kali melenceng, empat kali tepat sasaran, dan tujuh kali diblok) yang kebanyakan terjadi di sisi kiri pertahanan Lazio (11 kali). Pergerakan para pemain depan Milan pun lebih sering membuka posisi ataupun ruang di sisi kiri pertahanan Lazio.
Mudahnya Milan mengeksploitasi sisi kiri Lazio adalah karena lemahnya sisi kiri Lazio ini. Hal ini adalah akibat dari Lucas Biglia dan Senad Lulic yang lebih fokus bergerak ke tengah ataupun ke kanan dan tidak membantu Edson Braafheid dan juga Wesley Hoedt dalam menggalang pertahanan di sisi kiri Lazio.
Bahkan, serangan Milan yang berbuah menjadi gol pun datang dari sisi kiri pertahanan Lazio. Umpan Keisuke Honda yang dilepaskan kepada Luiz Adriano berhasil dimanfaatkan menjadi gol setelah ia mengumpan kepada Carlos Bacca yang juga bergerak dari sisi kiri pertahanan Lazio.
Terlihat dari beberapa gambar di atas bahwa Milan mampu mengeksploitasi kelemahan Lazio di sisi kiri. Hanya saja, banyaknya shoot off target (9) dan shoot blocked (7) dari total 20 shoot Milan membuat serangan Milan terkesan kurang efektif dan seperti terburu-buru.
Mandulnya Lini Serang Kedua Tim
Hasil imbang yang diraih oleh kedua tim juga salah satu faktornya adalah karena mandulnya lini serang kedua tim. Dari kubu Lazio, ketiga striker mereka yaitu Antonio Candreva, Alessandro Matri, dan Felipe Anderson hanya mencatatkan tiga tembakan dari total sembilan tembakan yang dilakukan oleh Lazio sepanjang pertandingan.
Selain itu, akibat dari rapuhnya sisi kiri Lazio seperti yang sudah diungkapkan di atas, penyerang kiri Lazio, Felipe Anderson harus sering turun membantu pertahanan Lazio yang membuat ia kesulitan untuk membantu lini serang Lazio. Tercatat, ia bahkan harus sampai melakukan lima kali blok di sisi kiri pertahanan Lazio untuk mencegah Milan dalam mencetak gol dan rajin bergerak di sisi kiri pertahanan Lazio untuk membantu pertahanan.
Sedangkan dari Milan sendiri, lini depan mereka pun mengalami masalah yang sama. Dari total 20 attemps yang dilepaskan, hanya total lima shoot yang berhasil dilesakkan. Bacca berhasil melakukan tiga tembakan dan satu berbuah gol, sementara Luiz Adriano hanya mampu menyumbang dua tembakan dan satu on target.
Performa Impresif Second Line Kedua Tim
Akibat dari mandulnya lini depan kedua tim, maka kreativitas pun datang dari lini kedua. Giacomo Bonaventura sukses mencatatkan dua tendangan terarah, satu membentur mistar, dan empat off target . Tercatat Honda juga melakukan lima tembakan dan hanya satu yang tepat sasaran. Dari kubu Lazio, Parolo dan Candreva masing-masing melakukan dua tembakan tepat sasaran.
Jumlah tembakan lini kedua Lazio
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pemain tengah kedua tim begitu aktif dan rajin dalam melakukan improvisasi dengan melepaskan shoot dari luar kotak penalti. Ini akibat dari sulitnya para penyerang kedua tim untuk mencetak gol sehingga para pemain tengah memilih untuk mengeksekusi peluang secara langsung tanpa melalui pemain depan.
Bukan hanya itu, tecatat bahwa lini tengah kedua tim juga bermain impresif dalam membantu lini pertahanan mereka. Untuk lini tengah Milan, yang dihuni oleh Giacomo Bonaventura, Keisuke Honda, Andrea Bertolacci, dan juga Riccardo Montolivo, total mereka semua melakukan 8 kali intercept dan 9 kali tekel. Inilah yang membuat pemain depan Lazio sulit untuk menciptakan gol ke gawang Milan.
Bukan hanya berlaku untuk lini tengah Milan saja, lini tengah Lazio yang digalang oleh Lucas Biglia, Senad Lulic, dan Marco Parolo, pun cukup impresif dalam membantu pertahanan sehingga membuat AC Milan kesulitan untuk menjebol gawang Lazio. Terlepas dari jarangnya Biglia dan Lulic--apalagi Lulic sampai dikartu merah pada menit ke-84--dalam membantu sisi kiri pertahanan Lazio, ketiganya bermain cukup apik dengan mencatatkan 10 kali tekel dan empat kali intercept.
Kesimpulan
Dalam pertandingan yang berlangsung dini hari tadi, kecemerlangan lini tengah Lazio dan juga Milan menjadi kunci kenapa pertandingan berakhir imbang untuk kedua tim. Dengan performa apik para pemain lini tengah kedua tim, baik itu agresif dalam menyerang dengan banyak melakukan shoot, maupun impresif saat bertahan dengan melakukan banyak intercept dan tekel, membuat kedua tim sulit untuk mencetak gol kemenangan.
Selain itu, performa kurang apik striker kedua tim juga membuat tidak banyaknya peluang terjadi, selain kecemerlangan dari pemain tengah kedua tim tentunya. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu faktor hasil imbang yang terjadi dalam pertarungan kedua tim tadi malam.
(sf/bil)
foto: indoberita.com
ed:Â fva
Komentar