Arema Cronus bermain imbang tanpa gol melawan PS Polri. Laga lanjutan penyisihan Grup B Piala Bhayangkara ini dilangsungkan di stadion I Wayan Dipta, Gianyar (23/3). Kedua tim yang sama-sama memburu gol gagal membawa poin penuh karena tidak mampu memaksimalkan peluang-peluang yang didapat.
Arema yang lebih diunggulkan pada laga ini, langsung mengambil serangan dari sektor sayap. Trio gelandang serang Esteban Vizcarra, Srdan Lopicic serta Dendi Santoso, langsung menusuk jantung pertahanan Polri yang dikawal Fabiano Beltrame dan Bio Paulin Pierre.
Namun, PS Polri mendapat peluang pertama. Sontekan Robertino Pugliara membentur mistar gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga pada menit ke-13.
Setelah serangan tersebut, Arema terus menerus berupaya membangun serangan dan mendapat peluang. Salah satunya adalah peluang dari Srdan Lopicic pada menit ke-23. Lopicic berada dalam posisi berhadapan dengan kiper Hery Prasetyo namun tembakannya masih bisa diselamatkan eks-penjaga gawang Madura United.
Terlihat dari jumlah tembakan yang dihasilkan, Arema sulit untuk menembus gawang yang dijaga Hery Prasetyo. Sampai water break babak pertama, Arema menghasilkan tiga tembakan ke gawang, namun semuanya mampu dimentahkan kiper PS polri.
Kebuntuan serangan Arema membuat Milo Seslija melakukan pergantian pemain pada menit ke-29. Dua pemain gelandang ditarik. Esteban Vizcarra dan Hasyim Kipuw  ditarik keluar digantikan oleh Benny Wahyudi dan Antoni Putro Nugroho.
Sebelum water break pada babak pertama, terlihat serangan Arema buntu karena rapatnya pertahanan PS Polri. Beberapa serangan terutama dari dari sisi kiri mampu melahirkan peluang.
Pergantian pemain ternyata mengubah serangan yang lebih sporadis dari Arema Cronus. Namun lagi-lagi, rapatnya penjagaan di kotak penalti menyulitkan pemain Arema untuk mencetak gol.
Arema juga kerap mendapat serangan balik dari PS Polri. Kokohnya pertahanan Arema yang dalam laga ini dikawal oleh Ryuji Utomo serta Goran Gancev mampu mementahkan serangan dari PS Polri yang sering dimulai melalui Robertino Pugliara, James Koko Lomell, serta Muchlis Hadi.
Pada menit ke-41, Cristian Gonzales mendapat peluang yang bagus. Namun penampilan apik Hery Prasetyo bisa mementahkan tendangan bebasnya.
Usai turun minum, kedua tim tidak melakukan pergantian. Arema terus menerus melancarkan serangan, namun PS Polri terlihat lebih sabar menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik.
Pada awal babak kedua, Arema masih sulit untuk menembus lini pertahanan PS Polri. Cristian Gonzales bahkan kesulitan untuk menguasai bola. Gonzales sering kehilangan bola di daerah pertahanan PS Polri.
PS Polri mencoba untuk melakukan perubahan. Zulfiandi dan Muchlis Hadi ditarik keluar digantikan oleh Hargianto dan Maldini Pali pada menit ke-58.
Arema langsung merespons dua menit kemudian melalui pergantian dua pemain. Raphael Maitimo dan Dendi Santoso ditarik keluar dan digantikan oleh Fery Saragih dan Ahmad Bustomi. Permainan cepat yang diperagakan PS Polri di laga melawan Persija tidak diperagakan kali ini. Mereka terlihat bermain lebih sabar dan menunggu serangan balik.
PS Polri berupaya memperkuat sisi sayap mereka dengan memasukkan Gerald Pangkali pada menit ke-67. PS Polri berhasil bermain solid pada lini pertahanannya dan juga unggul telak dalam duel udara. Putu Gede juga sukses melancarkan tekel berhasil dengan enam tekel.
Tiga menit menjelang waktu normal berakhir, Christian Gonzales mendapat kartu kuning setelah melanggar keras Robertino Pugliara.
Arema yang memiliki banyak peluang, tidak maksimal dalam memanfaatkan peluang-peluangnya. PS Polri yang bermain mengandalkan serangan balik kesulitan melepaskan tembakan ke gawang. Hingga peluit akhir dibunyikan, tidak ada satupun gol yang tercipta.
Laga ini berjalan cukup alot juga diwarnai banyak pelanggaran. Laga ini menghasilkan 34 pelanggaran, terbanyak selama penyelenggaraan Piala Bhayangkara dan juga merupakan laga pertama yang menghasilkan skor imbang tanpa gol.
[tr]
ed:Â fva
Komentar