Hodgson bisa tersenyum karena para pemain yang jarang mendapatkan sorotan seperti Dele Alli, Harry Kane, Jamie Vardy, dan Danny Rose bermain apik. Padahal, nama-nama tersebut bukan berasal dari kesebelasan yang besar secara historis macam Manchester United atau Arsenal.
Hal serupa juga dirasakan pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. Meningkatnya penampilan Leicester dan West Ham United, berjalan seiringan dengan baiknya penampilan Dimitri Payet dan N`Golo Kante. Kedua nama tersebut menjadi bagian dari kemenangan Prancis atas Belanda 3-2 dan mendapatkan pujian dari banyak pihak.
Deschamp bahkan mengutarakan kekagumannya kepada sang pemain yang baru memperkuat timnas kembali setelah bulan Juni tahun lalu. Penampilan pemain asal Kepulauan Reunion tersebut yang apik di kompetisi Liga Primer Inggris bersama West Ham rupanya membuat Deschamp memanggilnya. Dan keputusannya sejauh ini adalah tepat.
"Dia (Payet) menegaskan dengan kami apa yang ia telah lakukan dengan klubnya," ujar pelatih Prancis memuji permainan Payet dalam beberapa bulan terakhir. "Setiap kali ia menyentuh bola, dia membuat sesuatu bisa terjadi. Dia memiliki kualitas yang hebat dan bekerja keras. Dia ada di dalam performa terbaiknya ," ujarnya kepad LÃâEquipe.
Pemain asal Leicester City lain seperti Shinji Okazaki pun bermain baik dan mencetak gol dalam laga kualifikasi Piala Dunia antara Jepang melawan Afghanistan (24/3) yang berkesudahan dengan skor 5-0 untuk Samurai Biru. Sementara itu, superstar Leicester, Riyad Mahrez, memberikan dua assist dalam laga Aljazair melawan Ethiopia yang menghasilkan skor 7-1.
Lothar Matthaus, bek timnas Jerman di era 90-an yang juga merupakan seorang pundit mengungkapkan bahwa timnas Inggris bisa menjadi kekuatan yang ditakuti, bahkan tanpa nama seorang Wayne Rooney di dalamnya. �"(Inggris) mengejutkan saya. Ketika kamu melihat tim (yang terdiri dari) pemain muda tapi ingin memberikan kemenangan dan yang terbik untuk negaranya," kata Lothar.
Ia menambahkan,�"Saya harap pelatih (Hodgson) juga melihatnya dan akan memberikan kesempatan untuk membangun tim yang baik untuk berlaga di turnamen (Piala Eropa dan Piala Dunia).�"
Pemain yang pernah bermain untuk Inter Milan bahkan memuji setinggi langit penampilan The Three Lions sebagai tim yang menjanjikan untuk menjdi tim terbaik di dunia.
�"Ini adalah tim yang memiliki kesempatan besar, ketika mereka bermain seperti yang mereka telah lakukan hari ini, untuk menjadi salahh satu tim terbaik di dunia dalam tiga tahun kedepan,�" tutupnya.
Sekilas, ini merupakan pernyataan yang gegabah dari seorang mantan pemain dan pelaku sepakbola. Namun bisa dilihat lebih jauh, ada apa yang dikatakan Matthaus ada benarnya. Prestasi Inggris yang cenderung stagnan dalam 20 tahun terakhir tampaknya bisa diatasi salah satunya dengan membawa nama-nama baru yang akan menambah semangat baru didalam tim.
Begitupun dengan timnas lainnya. Keputusan Deschamp untuk kembali memanggil Payet dan juga memberikan debut internasional kepada gelandang NÃâGolo Kante membuktikan bahwa penampilan apik mereka bersama klubnya yang notabene menjadi kuda hitam di musim ini ternyata bisa mereka tukarkan ke tim nasional.
Yang pasti, ini membuktikan bahwa menonjolnya penampilan nama-nama pemain tersebut di klub dan laga internasional kemarin membuktikan kualitas dan pengaruh sebenarnya yang mereka berikan di tim. Ini juga membuktikan bahwa nama-nama pemain tersebut tidak hanya menjadi kunci kesuksesan bagi tim yang mereka perkuat di Liga Primer musim ini, akan tetapi (calon) kunci sukses bersama tim nasionalnya.
foto: ja.wikipedia.org
[tr]
ed: fva
Komentar