Hari terakhir Piala Bhayangkara 2016 pada Minggu (3/4) tak hanya memperebutkan juara pertama dan ketiga, beberapa penghargaan pun akan diberikan pada pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, wasit terbaik, tim fair play, hingga suporter terbaik. Pihak penyelanggara sendiri sudah menentukan kandidat-kandidat peraih penghargaan tersebut pada technical meeting yang dilaksanakan Sabtu (2/4), di Hotel The Sultan.
Untuk pemain terbaik, tak ada satupun pemain asing dari 10 nominator. Ke-10 pemain yang tersebar di empat kesebelasan semifinalis ini diharuskan membuktikan kapasitasnya bahwa mereka memang layak dijadikan pemain terbaik pada turnamen Piala Bhayangkara ini pada partai pamungkas di Stadion Gelora Bung Karno.
Kubu Bali United menyumbang dua pemain dalam diri I Gede Sukadana dan Fadil Sausu, yang memang perannya di lini tengah tak terelakkan lagi begitu vital. Berkat keduanya, lini tengah skuat asuhan Indra Sjafrie ini begitu solid baik dalam menyerang maupun bertahan.
Peran keduanya bahkan lebih kentara dibandingkan legiun asing Bali United di lini tengah, Lucas Patinho. Bali United sejauh ini telah mencetak empat gol, di mana Sukadana dan Fadil masing-masing mencetak satu gol meski berposisi sebagai gelandang, sementara Patinho tak mencetak satu gol pun.
Dari kubu Sriwijaya, tak aneh jika pihak penyelanggara memilih nama Ichsan Kurniawan dan Syaiful Indra masuk ke dalam daftar pemain terbaik turnamen ini. Meski Sriwijaya FC mencatatkan kebobolan terbanyak kedua dengan tujuh gol (setelah Pusamania Borneo FC), sisi kiri terbilang aman dari serangan karena kehadiran Syaiful. Lini serang lawan kerap berhasil mencetak gol melalui area tengah. Sementara Ichsan, tampil sebagai motor dan pengatur serangan Sriwijaya di mana ia telah mencetak satu gol.
Gol Ichsan masuk dalam satu dari lima gol terbaik versi kami di Piala Bhayangkara ini.
Dari kubu Persib, nama Kim Kurniawan sebenarnya akan memancing perdebatan untuk dinobatkan sebagai pemain terbaik dibanding dua nama lain yaitu Tony Sucipto dan Samsul Arif. Meskipun begitu, gelandang naturalisasi kelahiran Jerman ini selalu diturunkan pelatih Persib, Dejan Antonic, untuk menjadi andalan di lini tengah yang tentunya cukup berkontribusi bagi Persib yang mampu melangkah hingga babak final.
Tak seperti Kim, nama Toncip dan Samsul tak perlu diragukan lagi kapasitasnya. Sisi kiri Persib begitu kuat karena dihuni mantan bek Sriwijaya FC ini sehingga Persib baru kebobolan satu gol. Sementara Samsul, sejak diturunkan sejak menit pertama pada pertandingan melawan PBFC, pemain yang mulai populer setelah membela Persibo Bojonegor dan Persela Lamongan ini menjadi andalan di lini depan dan telah mencetak tiga gol, yang merupakan kandidat terkuat sebagai pencetak gol terbanyak.
Baca juga:Â Pembuktian Kualitas Seorang Samsul Arif
Sementara itu sama seperti Persib, lini belakang, tengah dan depan Arema pun menyumbang masing-masing satu pemain untuk kandidat pemain terbaik. Di lini belakang ada nama John Alfarizie, di tengah ada Hendro Siswanto, dan di depan ada nama Cristian Gonzales.
Alfarizie selalu diturunkan oleh pelatih Arema, Milomir Sesjla, di setiap babak grup. Ia bahkan hanya sekali tak bermain penuh, pada laga terakhir menghadapi Persipura Jayapura. Berkat penampilan impresifnya di babak semifinal saat menghadapi Sriwijaya, mencetak gol kemenangan (serta satu gol yang dianulir), tak ayal namanya pun masuk dalam daftar calon pemain terbaik.
Untuk Hendro Siswanto, terpilihnya ia masuk ke dalam daftar ini menjadi pembuktian bahwa ia pun mampu bersaing dengan lini tengah Arema yang memiliki banyak pemain berkualitas. Hendro mampu menyisihkan Juan Revi, Ferry Aman Saragih, dan Ahmad Bustomi yang masih bergelut dengan cedera. Ia pun solid menggalang lini tengah Arema bersama Srdjan Lopicic dan Raphael Maitimo.
Sedangkan untuk Gonzales, penyerang yang semakin dimakan usia ini memang belum bosan untuk menunjukkan kelasnya. Ia kini menguntit Samsul Arif dengan dua gol untuk bisa menjadi pencetak gol terbanyak. Di laga final, ia akan beradu tajam dengan Samsul meski sebenarnya ia telah mengoleksi dua kartu kuning (pemutihan kartu).
Wasit yang akan memimpin pertandingan final nanti merupakan wasit terbaik di ajang Piala Bhayangkara ini. Namun pihak penyelenggara belum memutuskan di antara Okky Dwi Putra, Nusur Fadillah, Thariq Al-Katiri, Muslimin, dan Iwan Sukoco, baru diputuskan pagi hari jelang pertandingan.
Laga final juga akan mempertaruhkan dua kandidat suporter terbaik yaitu Bobotoh Persib dan Aremania. Aspek-aspek yang dinilai bagi suporter terbaik sendiri adalah koreo, menghormati pendukung lain, dan menunjunjung tinggi semangat persatuan. Nantinya, pendukung Persib akan ditempatkan di selatan stadion bergabung dengan pendukung Bali United. Sementara pendukung Arema akan ditempatkan di utara stadion bergabung bersama Sriwijaya FC.
Komentar