Atletico Madrid sempat unggul terlebih dulu saat dikandaskan Barcelona 1-2 pada leg pertama babak perempatfinal Liga Champions pekan lalu. Namun, kartu merah yang diterima sang pencetak gol, Fernando Torres, membuat Atleti kecolongan lewat dua gol Luis Suarez.
Atleti pun kecewa dengan keputusan wasit memberikan Torres kartu merah. Demikian halnya dengan Torres. Ia percaya kalau dengan bermain dengan 11 pemain, Atleti semestinya tidak kalah. “Aku yakin dengan 11 pemain, kami bisa menang di Camp Nou,” ucap Torres kepada FourFourTwo.
Torres sendiri merasa kalau ia tidak layak mendapatkan kartu kuning keduanya. “Saya yakin kartu kuning kedua tidak seharusnya terjadi. Saya hanya merasa campuran dari keputusasaan dan rasa frustasi,” ucap pemain berkebangsaan Spanyol tersebut.
Kartu merah tersebut sempat membuat Torres bingung. Ia membutuhkan waktu dua hari untuk melupakan apa yang terjadi. “Momen setelah kartu merah tersebut saya pikir itu adalah yang terburuk dalam karier saya,” kata Torres.
Kamis (14/4) dini hari WIB, giliran Atletico yang menjamu Barcelona di Stadion Vicente Calderon. Kesempatan Atleti untuk lolos ke babak semifinal bahkan terbilang besar. Pasalnya, mereka cukup menang 1-0 dari Barcelona.
Berdasarkan Mister Chip, kesebelasan yang kalah tandang 1-2 di leg pertama Liga Champions, punya peluang lolos sampai 49%. Artinya, kekalahan yang diterima Atletico tidak serta merta membuat peluang mereka tertutup. Terlebih Atleti adalah kesebelasan “spesialis” 1-0. Atau kalaupun menang dengan skor 2-1, Atleti mungkin saja menang lewat adu tendangan penalti.
Soal masa depan Torres, pundit Sky Sports, Terry Gibson, berpandangan kalau Atleti semestinya segera mempermanenkan Torres yang kontraknya berakhir pada 30 Juni mendatang.
Kontrak Torres bersama Milan akan berakhir dengan sendirinya setelah masa peminjaman dengan Atleti. Dengan performanya saat ini, bukan tidak mungkin banyak kesebelasan yang menginginkan jasa Torres. Bahkan, sejumlah media di Spanyol mengaitkan Torres dengan Barcelona. Selain itu, Torres pun dikabarkan tertarik untuk memperkuat kesebelasan Liga Super Tiongkok.
“Torres memiliki kasih sayang yang tulus kepada Atletico. Itu adalah kesebelasan yang ia dukung dan di sana pula ia menandai karier profesionalnya di sepakbola,” tutur Gibson.
“Kalau aku adalah Simeone, aku akan mempertahankan Torres, meskipun itu tergantung dari jumlah gajinya. Aku tak akan bilang kalau aku akan melakukan apapun agar dia bertahan, tapi aku akan menempatkan alasan yang masuk akal,” kata Gibson.
Gibson percaya kalau Simeone cukup pintar untuk mengetahui kalau Torres layak berada di dalam skuat. Dengan pengalaman dan usianya yang matang, Torres akan tepat apabila dikombinasikan dengan para pemain Atleti yang kebanyakan berusia muda.
Berdasarkan SkySports, sejak Februari 2016, Torres telah mencetak enam gol dari 11 penampilannya untuk Atleti. Selain itu, goyahnya Atleti saat ia di-kartu-merah saat laga melawan Barcelona, memperlihatkan pengaruhnya dalam tim yang kian meningkat.
“Penampilannya baru-baru ini sungguh sempurna. Apa yang aku suka dari Torres musim ini adalah ia mengubah permainannya sebagaimana dia tidak sedinamis seperti di Liverpool atau Atletico. Hal tersebut membuat Torres lambat beradaptasi karena dia kehilangan kecepatannya seperti saat dia muda dulu. Dia juga punya masalah cedera dan tidak bermain reguler di Chelsea.”
“Kini, dia terlihat sebagai seorang penyerang yang lebih bersedia untuk bekerja keras. Dia berlari mencari celah dan meninggalkan banyak ancaman. Dia bisa menahan bola. Dia pun lebih agresif dan kuat secara fisik,” kata Gibson.
Gibson menambahkan kalau Torres amat cerdas dalam menjalankan filosofi yang diterapkan Simeone di Atletico.Dengan alasan-alasan tersebut, Gibson merasa kalau Atletico adalah pelabuhan yang tepat buat Torres dan Atleti itu sendiri.
foto: sportal.co.nz
Komentar