Aston Villa resmi terdepak dari level tertinggi piramida sepakbola Inggris, Liga Primer. Aston Villa bisa dikatakan resmi harus turun divisi karena secara perhitungan matematis tidak dapat melampaui posisi tiga besar terbawah hingga akhir musim. Kepastian ini didapatkan setelah Aston Villa ditundukkan Manchester United 0-1 di ajang Liga Primer (16/4).
Keadaan yang harus menimpa klub berjuluk The Villans ini merupakan yang pertama kali sejak format kompetisi Liga Primer dimulai pada tahun 1992 silam. Dan hal ini terjadi sejak terakhir terdepak dari level kompetisi teratas pada musim 1987/88.
Aston Villa sebenarnya merupakan klub besar yang memiliki tradisi di kompetisi sepakbola Inggris. Klub yang berasal dari kota Birmingham ini telah memenangkan 7 gelar divisi satu, 7 gelar Piala FA, 5 gelar Piala Liga, serta satu Piala Champions dan Piala Super Eropa.
Terdepaknya klub yang kini dimiliki pengusaha Amerika Serikat, Randy Lerner, ini pun membuat mereka kembali ke kompetisi yang mereka turut dirikan pada akhir abad ke-19. The Football League merupakan kompetisi sepakbola profesional tertua di dunia. Pada tahun 1992, Villa beserta 21 klub lainnya sepakat keluar dari kompetisi Divisi Satu (First Division) di Football League dan bergabung mendirikan Liga Primer (Premier League). Sejak saat itu, Football League menjadi kompetisi yang levelnya berada dibawah Liga Primer.
Di divisi Championship English Football League (EFL), Villa akan bergabung dengan klub lainnya yang juga mantan peserta dan bahkan peraih juara Liga Primer, pada musim depan. Diantaranya adalah Fulham, Derby County(bila tidak promosi), Ipswich Town, Leeds United, dan Blackburn Rovers. Tentunya yang tidak boleh terlewatkan adalah derby Birmingham yang terjadi di musim depan di ajang liga, kontra Birmingham City.
Namun seperti tim-tim yang harus menghadapi degradasi, Aston Villa pun banyak menerima berbagai protes dari penggemarnya. Bisa dibilang, musim ini tim yang bermarkas di Villa Park tersebut mengalami kekacauan sejak awal musim. Villa terjun bebas sejak mengalami kemenangan di laga perdana Liga Primer musim ini (kontra Bournemouth) dan langsung terjun bebas di tabel klasemen di pekan berikutnya.
Villa langsung menempati posisi juru kunci Liga Primer 15/16 pada pekan ke-11 dan sejak saat itu konsisten untuk mempertahankan posisinya untuk meraih ‘tiket’ ke Championship musim depan.
Belum diketahui bagaimana ambisi The Lions untuk mengarungi EFL musim depan. Media-media Inggris banyak mengaitkan posisi manajer Villa dengan sosok eks-Leicester City, Nigel Pearson. Tapi agaknya kabar tersebut belum dapat dikonfirmasi menyusul belum ada kepastian mengenai anggaran belanja Villa musim depan.
Aston Villa pun harus menyadari persaingan super ketat di EFL Championship. Kompetisi ini terkenal tidak mudah untuk dihadapi. Beranggotakan 24 klub dan juga memiliki sistem yang sedemikian rupa untuk ‘menjaring’ klub yang akan meraih tiket melalui play-off, membuat kompetisi ini tidak mudah untuk ditaklukkan.
Dalam satu dekade terakhir, hanya ada beberapa klub yang langsung bisa promosi pada tahun berikutnya setelah dipastikan degradasi dari Liga Primer. Mereka diantaranya Norwich City (2014/15), Queen Park Rangers (2012/13), West Ham United (2011/12), Newcastle United dan West Brom (2009/10), serta Birmingham City (2008/09).
Foto: thisisoldtrafford
[tr]
Komentar