Nasib yang semakin tidak jelas menimpa Theo Walcott. Pemain sayap Arsenal ini santer dikabarkan beberapa media terkemuka di Inggris untuk segera angkat kaki dari stadion Emirates. Penyebabnya tidak lain adalah kesempatan bermain yang dirasa tidak cukup untuk pemain sekaliber dirinya.
Walcott memang sudah jarang tampil bersama tim inti Arsenal. Terakhir kali Walcott bermain menjadi pemain inti di ajang Liga Primer adalah pada bulan Januari lalu, ketika Arsenal menhadapi Chelsea di ajang Liga Primer dan kalah 1-0 di Emirates.
Dengan tidak mendapatkan jam bermain yang cukup, maka kemungkinan besar ia tidak akan dipanggil oleh manajer Three Lions, Roy Hodgson, untuk memperkat timnas Inggris di gelaran Piala Eropa 2016 ini di Prancis. Padahal, Walcott merupakan pemain termuda yang menjadi bagian dari timnas Inggris. Saat itu dirinya berusia 17 tahun dan 54 hari. Kemampuan istimewanya diperlihatkan ketika berhasil mencetak rekor sebagai pemain Inggris termuda yang mencetak hattrick.
Tanda tanya penikmat sepakbola tentang masa depan Walcott di Arsenal juga semakin besar, mengingat Walcott juga hanya diikutsertakan sebagai pemain cadangan di ajang Liga Champions serta tidak dimainkan kala Arsenal berjumpa dengan Watford di ajang Piala Liga.
Pada laga terakhir timnas Inggris Walcott yang dipanggil oleh Hodgson hanya dipasang sebagai pemain cadangan pada laga yang berakhir dengan kekalahan melawan Belanda. Bahkan, Walcott tidak dimainkan sama sekali saat Inggris berhasil menaklukkan Jerman.
Persaingan di sektor penyerang sayap di Arsenal pun semakin ketat, mengingat Arsene Wenger yang mulai ‘mengorbitkan’ Alex Iwobi.
Spekulasi mengenai masa depan Walcott di Arsenal langsung berhembus. Namun kontrak Walcott yang masih menyisakan sekitar tig musim kedepan mau tidak mau membuaat Arsenal harus rela melepas pemain bernomor punggung ‘14’ ini kepada salah satu pesaingnya di Premier League. Pemain yang juga memiliki darah Jamaika tersebut dikabarkan berada didalam pantauan Liverpool sejak kepemimpinan Jürgen Klopp.
Klub berjuluk The Reds tersebut juga kebetulan merupakan klub idola dari Walcott. Selain Liverpool, ketertarikan juga diberikan oleh mantan klubnya, Southampton. Namun sepertinya Walcott lebih memilih tawaran dari klub Inggris yang akan mendapat jaminan bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Usianya yang menginjak 27 tahun membuat waktunya semakin sempit untuk memperbaiki jam bermainnya jika ingin tampil reguler. Bukan tidak mungkin, musim ini adalah musim terakhir bagi klub yang telah dibelanya selama 10 tahun ini.
Manajer timnas Inggris, Roy Hodgson juga berkomentar tentang peluang Walcott.
"Untuk Theo, ia, seperti banyak pemain lainnya, harus berusaha keras untuk kembali [tempat] tim Arsenal, jika tidak, saya tidak melihat kemampuannya,” ujarnya kepada Sun.
“Jika ia tidak banyak bermain, kamu tidak akan mengambilnya [ke timnas],” tambahnya.
Hal serupa diutarakan eks-timnas Inggris, Ray Wilkins. Menurutnya, Walcott telah membuang-buang waktu di Arsenal dan sudah saatnya bagi Theo untuk mengambil langkah baru.
“Anda tahu, saya pikir sudah waktunya sekarang Theo move on - saya pikir dia harus bermain,” ujar Wilkins kepada Metro. "Saya pikir pindah [klub] bisa menjadi pilihannya. Waktunya untuk move on, waktu un`tuk mulai bermain sepakbola jika ia berharap untuk mendapatkan hal tersebut bisa didapatkan,“ pungkasnya.
Foto: sun
[tr]
Komentar