Semen Padang adalah klub kebanggaan masyarakat Sumatera Barat yang tahun ini akan berlaga di kompetisi Torabika Soccer Championship A 2016. Didirikan tanggal 30 November 1980, klub yang sekarang ini dilatih oleh Nil Maizar dan memiliki basis suporter bernama Spartacks dan The Kmer`s ini siap untuk menggebrak ajang Torabika Soccer Championship (TSC).
Sebelum mengikuti ajang ini, Semen Padang terlebih dahulu sudah pernah mengikuti berbagai turnamen yang diselenggarakan di Indonesia medio 2015-2016. Piala Jenderal Sudirman (PJS) dan Piala Gubernur Kaltim adalah beberapa turnamen yang pernah Semen Padang ikuti sebelum mengikuti ajang TSC 2016. Dari sekian turnamen yang Semen Padang pernah ikuti, prestasi tertinggi mereka adalah dengan menjadi finalis di ajang PJS. Dalam ajang tersebut, Semen Padang dikalahkan oleh Mitra Kukar dengan skor 2-1 di babak final.
Sedangkan dalam ajang-ajang yang lain, Semen Padang tidak mampu berbicara banyak. Dalam ajang Piala Gubernur Kaltim, Semen Padang tidak lolos dari fase grup karena kalah bersaing dengan Persiba Balikpapan dan Surabaya United. Mereka juga dikalahkan oleh tim Pra PON Kaltim dalam ajang tersebut dengan skor 1-0. Oleh karenanya, agar bisa meraih hasil terbaik dalam ajang Torabika Soccer Championship 2016 ini, Semen Padang pun langsung melakukan pembenahan besar-besaran, termasuk dalam pemilihan pemain yang akan melengkapi kuota legiun asing.
Prakiraan Formasi dan Plus Minus Skuat Semen Padang.
Saat menjadi finalis Piala Jenderal Sudirman maupun di ajang Piala Gubernur Kaltim, Semen Padang kerap menerapkan formasi 4-4-2. Mereka sangat mengandalkan sayap-sayap mereka dalam melakukan penyerangan. Penyerang-penyerang mereka, seperti M. Nur Iskandar ataupun Christoper Sibi pun memiliki kecenderungan untuk melakukan pergerakan ke sayap dan membiarkan Vendry Mofu untuk muncul dari second line lalu kemudian memanfaatkan peluang di depan gawang.
Dengan ditambah adanya Marcel Silva, striker yang baru saja direkrut oleh Semen Padang dari Brasil, opsi serangan Semen Padang pun bertambah. Silva yang memiliki kemampuan finishing yang bagus bisa ditempatkan sebagai target man bisa menjadi finisher bagi umpan-umpan crossing yang kerap kali dilancarkan oleh para pemain sayap. Bukan hanya itu, ia juga bisa menjadi pemantul bagi rekan-rekannya yang merangsek masuk ke dalam kotak penalti, dan membuka ruang bagi Nur Iskandar ataupun Mofu untuk berkreasi di depan.
Bukan itu saja. Semen Padang pun terkenal dengan pressing agresifnya, seperti yang terlihat di ajang Piala Jenderal Sudirman. Pressing agresif mereka, yang disertai dengan serangan balik cepat dari sayap membuat Semen Padang begitu unggul dalam transisi dari bertahan ke menyerang. Dalam beberapa kesempatan di Piala Jenderal Sudirman, banyak serangan Semen Padang yang lahir dari counter attack yang cepat.
Namun, nilai minus dari Semen Padang juga terlihat saat mereka tidak begitu agresif dalam melakukan pressing. Saat babak final Piala Jenderal Sudirman, strategi pressing yang sudah dengan baik mereka terapkan di babak pertama malah hilang di babak kedua dan berganti menjadi permainan menunggu. Jika tim Kabau Sirah nanti berhadapan dengan tim yang menggunakan formasi 4-2-3-1 dan memiliki pemain tipikal no. 10 yang cerdas, maka ini akan menjadi sinyal bahaya karena akan ada lubang di area sepertiga akhir lapangan Semen Padang, yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh si pemain dengan peran no. 10 ini untuk berkreasi dan mengancam pertahanan tim yang bermarkas di Stadion H. Agus Salim ini.
Oleh karenanya, tim asuhan Nil Maizar ini pun memutuskan untuk mendatangkan Diego Messies untuk memperkuat sektor pertahanan. Diego Messies yang juga berposisi sebagai gelandang bertahan ini diharapkan dapat menutup area sepertiga akhir lapangan Semen Padang sekaligus memberikan cover bagi empat bek Semen Padang.
M. Nur Iskandar dan Vendry Mofu Punya Peran Penting.
Untuk pemain kunci, Semen Padang memiliki sosok M. Nur Iskandar dan Vendry Mofu. Dua pemain ini kerap kali menjadi pembeda dalam sebuah pertandingan. Nur Iskandar terkenal memiliki kecepatan dan mampu untuk mengacaukan fokus dari bek lawan dengan pergerakannya yang tanpa lelah di lini depan. Sedangkan Vendry Mofu memiliki daya juang dan daya jelajah yang cukup baik di lini tengah Semen Padang. Ia kadang ada di lini pertahanan untuk membantu para bek, tapi, beberapa menit kemudian ia bisa tiba-tiba maju ke depan untuk membantu penyerangan.
**
Untuk peluang sendiri, jika melihat skuad yang dimiliki sekaligus performa dari beberapa partai ujicoba, Semen Padang akan menjadi tim yang merepotkan kekuatan-kekuatan sepakbola Indonesia macam Persija, Persib, Persipura, Sriwijaya FC, dan Arema. Minimal, mereka bisa masuk peringkat delapan besar TSC. Menarik untuk menantikan racikan dari sang pelatih, Nil Maizar, yang juga merupakan murid dari Suhatman Imam ini.
Komentar