Sejak era Liga Super Indonesia, Sriwijaya FC menjelma menjadi salah satu kekuatan sepakbola Indonesia dari Pulau Sumatera. Kesebelasan yang sebelumnya bernama Persijatim Jakarta Timur ini pun kini menjadi salah satu kesebelasan yang selalu menjadi kandidat juara.
Di Indonesia Soccer Championship 2016 kali ini, SFC pun tampil dengan skuat mumpuni. Dihiasi sejumlah pemain berlabel timnas Indonesia, tim yang dilatih Widodo Cahyono Putro ini punya kans besar untuk menjuarai TSC A 2016.
Uniknya, dari 24 pemain yang sejauh ini terdaftar dalam skuat Sriwijaya untuk TSC A ini terdapat banyak sejumlah mantan penggawa Persib Bandung. Jika ditotal, ada delapan pemain atau sepertiga tim merupakan pemain yang pernah membela Persib Bandung.
Bahkan Sriwijaya memboyong empat pemain yang berhasil membawa Persib juara Liga Super Indonesia 2014. Mereka adalah Achmad Jufriyanto, Supardi Nasir, Muhammad Ridwan, dan Firman Utina. Meskipun begitu, keempatnya bukanlah pemain yang asing bagi kesebelasan berjuluk Laskar Wong Kito ini. Karena sebelum ke Persib, mereka merupakan pemain SFC bahkan sempat mempersembahkan gelar juara Liga Super Indonesia pada musim 2011-2012.
Diboyongnya kembali keempat pemain di atas tak lain dan tak bukan adalah dengan tujuan agar SFC bisa kembali menjuarai divisi teratas Liga Indonesia. Bahkan jika ditelisik lebih jauh, SFC tampak ingin mengulang memori musim 2011-2012 dengan mereinkarnasi sejumlah pemain yang sama dengan musim tersebut.
Selain keempat pemain di atas, SFC pun kembali diperkuat penyerang asal Brasil yang menjadi bagian dari skuat juara SFC 2012, yaitu Hilton Moreira. Sebelum kembali ke SFC, pemain yang identik dengan nomor punggung 10 ini sempat membela Persib Bandung dan kesebelasan asal Malaysia, Penang FA.
Kala menjadi juara pada 2012, SFC memiliki penyerang haus gol dalam diri Keith Kayamba Gumbs. Kayamba pun kembali menjadi bagian dari SFC di TSC 2016 ini, namun tidak lagi merangkap sebagai pelatih fisik dan pemain, hanya sebagai pelatih fisik saja. Kayamba sendiri memang memiliki fisik yang prima karena saat membawa SFC juara, di mana ia mencetak 22 gol, ia kala itu sudah berusia 40 tahun.
Untuk urusan membombardir pertahanan lawan, kali ini SFC akan bertumpu pada penyerang asal Brasil, Alberto `Beto` Goncalves. Perlu diketahui, ketika SFC menjadi juara pada 2012, Beto yang saat itu membela Persipura Jayapura merupakan top skorer liga dengan 25 gol. Ketajamannya bersama SFC pun sudah dibuktikan dengan menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Bhayangkara lalu bersama Samsul Arif dari Persib Bandung.
Sementara itu untuk pemain asing di lini tengah, SFC memiliki gelandang asal Korea Selatan, Yuu Hyun-Koo. Kehadiran Hyun-Koo pun seolah menunjukkan SFC ingin kembali memiliki gelandang pekerja keras asal Negeri Ginseng seperti pada 2012 yang saat itu ada dalam diri Lim Jun-Sik.
Jika pada 2012 Lim Jun-Sik berduet dengan Ponaryo Astaman, pada TSC kali ini Hyun-Koo pun akan bertandem dengan gelandang yang kualitasnya tak kalah jauh dari Ponaryo. Gelandang tersebut adalah mantan penggawa Persib Bandung dan rekan setimnya di Semen Padang, Eka Ramdani.
Gaya bermain Eka dan Ponaryo pada dasarnya tak jauh berbeda. Keduanya merupakan gelandang yang memiliki visi bermain mumpuni. Umpan-umpan panjang menjadi kelebihan kedua pemain yang pernah memperkuat timnas Indonesia ini. Hanya saja, Ponaryo lebih bertipikal defensif dari Eka Ramdani.
Hampir di setiap lini memang SFC mereinkarnasi para pemain yang menjadi bagian skuat juara SFC pada 2012. Pemain asing di lini pertahanan pun merupakan pemain asing yang memperkuat SFC pada 2011-2012. Pemain tersebut adalah bek yang pernah membela timnas Kamerun serta klub asal Prancis, Montpellier, yakni Thierry Gathuessi. Setelah membawa juara SFC, Thierry sempat membela Arema Cronus dan Persiram Raja Ampat.
Sebenarnya pada 2011-2012, SFC diperkuat oleh bek asing asal Australia, Jamie Coyne. Namun pada TSC 2016 kali ini, jatah pemain masing-masing tim maksimal hanya empat pemain. Maka untuk menemani Supardi, Jufriyanto dan Thierry di lini pertahanan, SFC akan mengandalkan pemain lokal seperti Fachrudin Aryanto atau Ngurah Nanak.
Selain para pemain yang telah disebutkan di atas, masih ada nama-nama seperti Wildansyah, Airlangga, Talaohu Abdul Musafri, Yohanis Nabar, Achmad Hisyam Tolle yang baru direkrut dari PBFC, serta gelandang muda potensial, Ichsan Kurniawan. Maka bisa dibilang, kedalaman skuat SFC cukup mumpuni dalam mengarungi TSC 2016 nanti.
Hanya saja yang perlu mendapatkan perhatian, SFC kali ini tidak lagi mengandalkan kiper berlabel timnas seperti Ferry Rotinsulu pada 2012 atau Dian Agus Prasetyo yang baru hijrah ke Pusamania Borneo FC. SFC kali ini justru akan mengandalkan kiper-kiper muda yaitu Yogi Triana, Teja Paku Alam dan Tri Hamdani.
Yogi dan Teja akan bersaing membuktikan diri siapa yang lebih baik. Yogi sendiri pernah menjadi kiper utama Persita Tangerang sebelum terdegradasi. Sementara Teja merupakan mantan kiper Sriwijaya U21 yang menjuarai LSI U21 pada 2014.
SFC memang tak ragu memercayai para pemain muda mereka. Selain Teja dan Ichsan, masih ada pemain muda lain dalam skuat SFC untuk TSC kali ini seperti Hafit Ibrahim, Yogi Novrian, Zalnando dan Rizsky Ramadhana, yang juga keempatnya merupakan bagian dari skuat juara Sriwijaya U21 pada LSI 2014 lalu.
Ini artinya skuat SFC pada TSC 2016 ini memang dihuni oleh para pemain bermental juara. Meskipun begitu, sejumlah pemain telah dimakan usia yang tentunya bisa membuat penampilan mereka tak lagi seperti pada 2012. Tapi dengan chemistry yang sudah terjalin antar pemain, SFC jelas menjadi salah satu kandidat kuat juara pada TSC 2016 ini.
Skuat Sriwijaya FC TSC 2016: Reinkarnasi Skuat Juara Musim 2011-2012
Analisisby Ardy Nurhadi Shufi 30/04/2016 10:00
Komentar